NiVO V2: The Ultimate Drone for Professional Aerial Surveying

The NiVO V2 VTOL (Vertical Takeoff and Landing) drone is a state-of-the-art solution designed for high-precision aerial surveying and mapping. Engineered for professionals such as surveyors, engineers, and geospatial experts, this drone combines advanced technology with an efficient flight system, making it the ideal tool for a variety of industries, including land surveying, agriculture, and infrastructure monitoring.

One of the standout features of the NiVO V2 is its ability to capture exceptionally accurate data. Equipped with high-resolution cameras, including a 24.3 MP RGB camera, the drone delivers detailed aerial images suitable for topographic mapping and environmental analysis. Additionally, it supports specialized sensors such as Landcam Multispectral and GeoLiDAR ALS, allowing for comprehensive data collection with a ground sampling accuracy of up to 2 cm per pixel. These capabilities make it the perfect choice for precise and reliable survey work across diverse fields.

With an optimized flight system, the NiVO V2 offers impressive endurance, allowing it to fly for up to 60 minutes per mission. This extended flight time enables the drone to cover a wide area, making it efficient for large-scale projects such as agricultural surveys or urban development monitoring. The drone can cover areas ranging from 200 to 500 hectares in a single flight, reducing the need for multiple recharges and increasing operational efficiency.

The NiVO V2 also boasts autonomous flight modes, allowing users to pre-program flight paths and conduct surveys with minimal manual intervention. This feature significantly enhances operational efficiency, especially when performing complex or repetitive tasks. The drone’s automatic navigation capabilities ensure that the mission is carried out accurately, with the system handling the flight without the need for continuous input from the operator.

Despite its advanced technology, the NiVO V2 is designed for ease of use. It features a simple control system that can be operated via a mobile app, making it accessible to both seasoned professionals and newcomers to drone technology. This user-friendly interface ensures that even those with minimal experience can operate the drone effectively, reducing the learning curve and allowing for quick deployment.

Built with high-quality materials like Epo Fiber, the NiVO V2 strikes the perfect balance between lightweight design and durability. It’s capable of withstanding various weather conditions without compromising performance, ensuring reliable operation in challenging environments. Its lightweight yet robust construction ensures the drone remains stable, even in harsh conditions, while its ability to carry payloads of up to 1,200 grams offers versatility in terms of sensor and equipment compatibility.

In summary, the NiVO V2 is a powerful, efficient, and user-friendly drone designed to meet the demanding needs of professionals across various industries. With its high-precision data capture, long flight endurance, autonomous capabilities, and durable construction, the NiVO V2 is the ultimate tool for aerial surveying, mapping, and monitoring, providing exceptional value and performance for any project.

Transforming Aerial Surveying: Introducing the NiVO V5 Pro Drone

In the world of aerial surveying, the NiVO V5 Pro drone stands out as an innovation that combines advanced technology with highly accurate data collection capabilities. Specifically designed for professionals in construction, agriculture, and various other sectors, this drone is equipped with advanced sensors and a GNSS PPK system that ensures reliable and precise measurements. Capable of supporting a variety of sensors, including LIDAR for 3D mapping, thermal sensors for environmental monitoring, and RGB cameras for high-quality imagery, the NiVO V5 Pro delivers detailed data across a wide range of conditions and applications.

The NiVO V5 Pro is ideal for large-scale survey projects. With a flight time of up to 90 minutes and the ability to cover areas up to 1000 hectares in a single flight, it significantly enhances operational efficiency. Its flight speed of 17 m/s allows for quick data collection, saving both time and resources compared to traditional surveying methods. Another standout feature is its autonomous flight capabilities, which allow the drone to follow pre-programmed flight paths with minimal manual intervention. This is especially beneficial for projects requiring high accuracy and efficiency, as operators can focus on other tasks while the drone collects data consistently and precisely.The NiVO V5 Pro is also designed for ease of use. With an intuitive control system and seamless integration with mobile apps, even users with limited experience can quickly operate the drone and start surveying. Additionally, the drone is compatible with various industry-standard software platforms, making data processing and analysis straightforward for professionals across different sectors. Its reliability in diverse field conditions ensures that it can perform well in both urban environments and remote, challenging locations.

With all these advanced features, the NiVO V5 Pro is more than just a tool—it’s a revolutionary asset that transforms the way aerial surveying is done. With precise and efficient data collection capabilities, along with autonomous flight technology that simplifies operation, this drone is the go-to choice for sectors that demand accurate and reliable survey data.

Tutorial Penggunaan Drone NIVO VTOL V2 untuk Pemetaan Udara

Drone NIVO VTOL V2 (Vertical Takeoff and Landing) adalah UAV (Unmanned Aerial Vehicle) canggih yang dirancang untuk kebutuhan survei dan pemetaan di berbagai sektor seperti kehutanan, perkebunan, pertambangan, dan konstruksi. Dengan desain VTOL (Vertical Take-Off and Landing), drone ini dapat lepas landas dan mendarat di area terbatas tanpa memerlukan landasan luas. Sistem penerbangan yang efisien, dikombinasikan dengan kemampuan pengambilan data superior, menjadikan NIVO V2 VTOL pilihan tepat untuk berbagai industri, mulai dari survei lahan hingga pemantauan infrastruktur. Berikut tutorial penggunaan Drone NiVO VTOL V2.

1. Persiapan Awal Sebelum menerbangkan drone, pastikan semua komponen dalam kondisi baik dan siap digunakan. Berikut adalah langkah-langkah persiapan:

  • Periksa kondisi fisik drone, termasuk baling-baling, sayap, dan koneksi elektronik.
  • Pastikan baterai drone dan remote controller terisi penuh.
  • Siapkan kartu memori yang cukup untuk menyimpan data pemetaan.
  • Instal dan konfigurasikan perangkat lunak kontrol penerbangan sesuai kebutuhan.

2. Perencanaan Misi Pemetaan Langkah selanjutnya adalah merencanakan jalur penerbangan untuk pemetaan:

  • Gunakan software pemetaan seperti Mission Planner atau QGroundControl untuk mengatur jalur penerbangan.
  • Tentukan area yang akan dipetakan, ketinggian terbang, dan tumpang tindih gambar (overlap) agar hasil foto udara optimal.
  • Pastikan kondisi cuaca mendukung untuk penerbangan aman dan stabil.

3. Proses Takeoff dan Penerbangan Setelah persiapan selesai, saatnya menerbangkan drone:

  • Nyalakan drone dan remote controller, lalu hubungkan dengan perangkat lunak kontrol.
  • Pilih mode VTOL untuk lepas landas secara vertikal.
  • Setelah mencapai ketinggian aman, drone akan bertransisi ke mode fixed-wing untuk efisiensi penerbangan.
  • Sistem autopilot akan mengontrol jalur penerbangan sesuai rencana misi yang telah dibuat.

4. Pengambilan Data Pemetaan Selama penerbangan, drone akan mengambil foto udara secara otomatis:

  • DroneNIVO V2 dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi dan sensor canggih untuk pemetaan topografi yang akurat dan detail.
  • Gunakan fitur GPS PPK (Post-Processing Kinematic) untuk meningkatkan akurasi koordinat foto udara.
  • Monitor jalannya misi melalui aplikasi kontrol untuk memastikan tidak ada kendala selama penerbangan.

5. Proses Landing dan Pemrosesan Data Setelah misi selesai, drone akan kembali ke titik awal dan mendarat secara vertikal:

  • Pastikan area landing bebas dari hambatan.
  • Setelah drone mendarat dengan aman, matikan sistem dan lepaskan kartu memori untuk pengolahan data.
  • Gunakan perangkat lunak fotogrametri seperti Pix4D atau Agisoft Metashape untuk mengolah foto udara menjadi peta digital.

Keunggulan Drone NIVO V2 VTOL

  • Pengambilan Data Presisi Tinggi: Dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi dan sensor canggih untuk akurasi data optimal.
  • Durasi Terbang Panjang: Dengan sistem penerbangan yang dioptimalkan, drone ini mampu beroperasi dalam waktu lama untuk memastikan cakupan area yang maksimal.
  • Mode Penerbangan Otonom: Jalur penerbangan yang telah diprogram sebelumnya memungkinkan survei dilakukan secara otomatis tanpa intervensi manual.
  • Mudah Dioperasikan dan Dikerahkan: Sistem kontrol yang ramah pengguna serta integrasi dengan aplikasi seluler membuat drone ini mudah diterbangkan, bahkan bagi pemula.
  • Desain Ringan dan Tahan Lama: Dibangun dengan material yang kokoh namun ringan, drone ini mampu bertahan dalam berbagai kondisi cuaca tanpa mengorbankan performa.

Back to 2024: TechnoGIS Indonesia Sukses Selesaikan Pemetaan PTSL di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara

TechnoGIS Indonesia telah berhasil menyelesaikan kerja sama dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, dalam pembuatan peta foto menggunakan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUNA) guna mendukung program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Proyek ini, yang rampung pada Februari 2024, meliputi pemetaan wilayah untuk menyediakan data spasial yang akurat sebagai dasar sertifikasi tanah. Dengan memanfaatkan teknologi drone, pendataan dilakukan secara lebih cepat dan efisien dibandingkan metode konvensional.

Pemetaan dilakukan dengan menggunakan Drone NIVO VTOL V2 yang dilengkapi sistem PPK (Post Processed Kinematic) untuk meningkatkan akurasi posisi, serta dikoreksi melalui penggunaan Ground Control Point (GCP) dan Independent Check Point (ICP). Hasil pekerjaan ini mencakup ortophoto, Digital Terrain Model (DTM), dan file .mbtiles yang akan diunggah ke situs resmi BPN, petadasar.atrbpn.go.id. Data yang dihasilkan mendukung kelancaran program PTSL di Kabupaten Samosir, mempermudah validasi kepemilikan lahan, dan mendukung penataan ruang wilayah yang lebih baik.

#PTSL #BPN #UAV #PUNA #Mapping #Geospasial

Back to 2024: TechnoGIS Indonesia Sukses Selesaikan Pemetaan PTSL di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan

Back to 2024, TechnoGIS Indonesia telah berhasil menyelesaikan kerja sama dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, dalam pembuatan peta foto menggunakan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUNA) guna mendukung program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Proyek ini, yang rampung pada Februari 2024, meliputi pemetaan wilayah untuk menyediakan data spasial yang akurat sebagai dasar sertifikasi tanah. Dengan memanfaatkan teknologi drone, pendataan dilakukan secara lebih cepat dan efisien dibandingkan metode konvensional.

Pemetaan dilakukan dengan menggunakan Drone DJI Matrice 300 yang dikoreksi melalui penggunaan Ground Control Point (GCP) dan Independent Check Point (ICP). Hasil pekerjaan ini mencakup ortophoto, Digital Terrain Model (DTM), dan file .mbtiles yang akan diunggah ke situs resmi BPN, petadasar.atrbpn.go.id. Data yang dihasilkan mendukung kelancaran program PTSL di Kabupaten Luwu Timur, mempermudah validasi kepemilikan lahan, dan mendukung penataan ruang wilayah yang lebih baik.

#PTSL #BPN #UAV #PUNA #Mapping #Geospasial

GPS Geodetik vs GPS Navigasi: Memahami Perbedaannya dan Pentingnya dalam Pemetaan

Di era digital, sistem navigasi berbasis GPS semakin umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua GPS memiliki fungsi dan akurasi yang sama. Dalam industri geospasial, GPS geodetik menjadi pilihan utama untuk pemetaan yang membutuhkan ketelitian tinggi, berbeda dengan GPS navigasi yang lebih umum digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti peta kendaraan dan aplikasi lokasi.

Apa Itu GPS Geodetik dan GPS Navigasi?

  1. GPS Geodetik

GPS geodetik adalah sistem penentuan posisi yang menggunakan teknologi GNSS (Global Navigation Satellite System) dengan akurasi tinggi, sering kali mencapai tingkat milimeter. GPS ini digunakan dalam survei tanah, pemetaan infrastruktur, serta penelitian geospasial yang membutuhkan ketelitian ekstrem.

Keunggulan GPS Geodetik:

  • Akurasi sangat tinggi (hingga milimeter)
  • Mampu melakukan koreksi data menggunakan metode diferensial (RTK atau PPK)
  • Digunakan dalam survei pemetaan profesional
  1. GPS Navigasi

GPS navigasi adalah perangkat GPS yang umumnya digunakan dalam kendaraan, ponsel pintar, atau perangkat sehari-hari lainnya untuk menunjukkan lokasi dan arah perjalanan. GPS ini tidak memiliki akurasi tinggi karena hanya menggunakan sinyal satelit tanpa koreksi tambahan.

Keunggulan GPS Navigasi:

  • Mudah digunakan dan tersedia di berbagai perangkat
  • Akurasi cukup untuk keperluan sehari-hari (dalam meter)
  • Tidak memerlukan pengaturan khusus

Perbedaan Utama GPS Geodetik dan GPS Navigasi

Aspek GPS Geodetik GPS Navigasi
Akurasi Hingga milimeter Beberapa meter
Metode Koreksi RTK, PPK, Diferensial GPS Tidak ada
Penggunaan Pemetaan, survei, penelitian Navigasi kendaraan, aplikasi peta
Harga Mahal Lebih murah
Kompleksitas Memerlukan keahlian khusus Mudah digunakan oleh semua orang

Mengapa GPS Geodetik Penting dalam Pemetaan?

GPS geodetik sangat penting dalam berbagai proyek pemetaan dan survei yang membutuhkan data akurat, seperti:

  1. Pemetaan Infrastruktur: Digunakan untuk merancang dan membangun jalan, jembatan, dan bangunan dengan posisi yang presisi.
  2. Pengukuran Lahan dan Batas Wilayah: Berguna dalam pembuatan sertifikat tanah dan penentuan batas administratif.
  3. Studi Geologi dan Mitigasi Bencana: Membantu dalam analisis pergerakan tanah, pemantauan gunung berapi, serta peringatan dini gempa bumi.

Bagaimana Cara Belajar Menggunakan GPS Geodetik?

Bagi yang ingin memahami cara kerja GPS geodetik, pelatihan khusus sangat direkomendasikan. TechnoGIS Indonesia menyediakan pelatihan lengkap mulai dari teori dasar hingga praktik penggunaan GPS geodetik di lapangan. Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta dapat menguasai keterampilan pemetaan dengan akurasi tinggi.

GPS geodetik dan GPS navigasi memiliki fungsi yang berbeda meskipun sama-sama menggunakan teknologi satelit. Untuk pemetaan dan survei profesional, GPS geodetik menjadi pilihan utama karena akurasinya yang sangat tinggi. Jika Anda tertarik mempelajari lebih lanjut, mengikuti pelatihan akan membantu memahami penggunaan teknologi ini dengan lebih baik.

Mengenal Pemetaan Drone: Revolusi Digital dalam Industri Geospasial

Di era digital, teknologi drone telah membawa perubahan besar dalam industri geospasial. Penggunaan drone untuk pemetaan memberikan hasil yang lebih cepat, akurat, dan efisien dibandingkan metode konvensional. Dengan kemampuannya menangkap data dari udara, drone telah menjadi alat yang sangat penting dalam berbagai sektor seperti perkotaan, pertanian, kehutanan, dan konstruksi.

Apa Itu Pemetaan Drone?

Pemetaan drone adalah proses pengambilan gambar atau data dari udara menggunakan pesawat tanpa awak (UAV) yang dilengkapi dengan sensor atau kamera khusus. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi peta digital dengan resolusi tinggi. Beberapa jenis pemetaan drone meliputi:

  1. Fotogrametri – Menggunakan serangkaian foto udara untuk membuat peta 3D dan model permukaan.
  2. LiDAR (Light Detection and Ranging) – Memanfaatkan sinar laser untuk memperoleh data topografi yang lebih akurat.
  3. Multispektral dan Hiperspektral – Digunakan dalam pertanian presisi dan analisis vegetasi.

Keunggulan Pemetaan Drone

Dibandingkan metode pemetaan tradisional, pemetaan drone memiliki berbagai keunggulan, di antaranya:

  1. Hemat Waktu dan Biaya

Penggunaan drone dapat mengurangi waktu survei dari beberapa minggu menjadi hanya beberapa hari atau bahkan jam, dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan pemetaan menggunakan pesawat atau satelit.

  1. Resolusi Tinggi dan Akurasi Data

Drone mampu menghasilkan citra dengan resolusi tinggi, bahkan mencapai tingkat detail yang tidak bisa diperoleh dari citra satelit komersial.

  1. Fleksibilitas dan Akses ke Area Sulit

Drone dapat menjangkau daerah yang sulit diakses oleh manusia, seperti medan berbukit, hutan lebat, atau kawasan berbahaya.

  1. Dukungan untuk Analisis Data yang Lebih Baik

Data dari pemetaan drone dapat diolah lebih lanjut menggunakan perangkat lunak GIS untuk analisis spasial yang lebih mendalam.

Penerapan Pemetaan Drone di Berbagai Industri

  1. Pertanian: Monitoring tanaman, pemetaan irigasi, dan identifikasi area yang memerlukan perawatan khusus.
  2. Konstruksi dan Infrastruktur: Pemantauan proyek, perencanaan tata letak, dan dokumentasi perkembangan pembangunan.
  3. Kehutanan dan Lingkungan: Analisis perubahan hutan, pemantauan satwa liar, dan konservasi sumber daya alam.
  4. Penanggulangan Bencana: Pemantauan area terdampak bencana untuk perencanaan evakuasi dan bantuan kemanusiaan.

Bagaimana Cara Memulai Belajar Pemetaan Drone?

Bagi yang ingin mempelajari pemetaan drone, pelatihan khusus sangat diperlukan untuk memahami teknik penerbangan, pengambilan data, serta pengolahan hasil pemetaan. TechnoGIS Indonesia menawarkan program pelatihan yang mencakup teori dan praktik untuk membantu peserta menguasai keterampilan ini.

Pemetaan drone telah mengubah cara kita mengumpulkan dan menganalisis data geospasial. Dengan keunggulannya dalam efisiensi, akurasi, dan fleksibilitas, teknologi ini menjadi alat yang sangat berharga dalam berbagai industri. Jika Anda tertarik mendalami bidang ini, mengikuti pelatihan yang tepat adalah langkah awal yang sangat direkomendasikan.

Peran Teknologi Geospasial dalam Era Digital: Kenapa Pelatihan Geospasial Penting?

Di era digital yang semakin maju, teknologi geospasial memainkan peran penting dalam berbagai sektor. Mulai dari perencanaan tata kota, pemetaan wilayah, hingga pemantauan lingkungan, teknologi ini membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data spasial yang lebih akurat dan efisien. Namun, untuk dapat memanfaatkan teknologi ini dengan maksimal, diperlukan pemahaman yang baik melalui pelatihan geospasial yang terstruktur.

 

Apa Itu Teknologi Geospasial?

Teknologi geospasial mencakup berbagai metode dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menampilkan data spasial. Beberapa teknologi utama dalam bidang ini meliputi:

  1. Sistem Informasi Geografis (GIS) – Untuk mengelola dan menganalisis data berbasis lokasi.
  2. Penginderaan Jauh (Remote Sensing) – Untuk mengamati dan memantau perubahan di permukaan bumi melalui citra satelit atau drone.
  3. GPS Geodetik – Untuk mendapatkan koordinat yang sangat akurat dalam berbagai aplikasi pemetaan dan survei.
  4. Pemetaan Drone – Untuk menghasilkan peta digital dengan resolusi tinggi melalui pemotretan udara.

Mengapa Pelatihan Geospasial Penting?

Pelatihan geospasial sangat diperlukan bagi siapa saja yang ingin memahami dan menguasai teknologi ini dengan baik. Berikut beberapa alasan mengapa pelatihan ini menjadi penting:

  1. Meningkatkan Kompetensi di Dunia Kerja

Saat ini, banyak perusahaan dan instansi pemerintah membutuhkan tenaga ahli yang mampu mengelola data geospasial. Dengan mengikuti pelatihan, peserta dapat meningkatkan keterampilan teknis mereka, yang berujung pada peluang karir yang lebih luas.

  1. Memahami Aplikasi di Berbagai Sektor

Teknologi geospasial digunakan di berbagai sektor seperti pertanian, kehutanan, perkotaan, dan mitigasi bencana. Dengan pelatihan yang tepat, seseorang dapat memahami bagaimana menerapkan teknologi ini sesuai dengan kebutuhan industri.

  1. Meningkatkan Efisiensi dan Akurasi dalam Pemetaan

Pelatihan geospasial mengajarkan metode pengolahan data yang tepat sehingga dapat menghasilkan peta dan analisis yang lebih akurat. Hal ini sangat penting dalam proyek yang membutuhkan informasi spasial yang presisi.

  1. Mengikuti Perkembangan Teknologi Terbaru

Teknologi geospasial terus berkembang, mulai dari penggunaan drone dalam pemetaan hingga analisis big data berbasis GIS. Pelatihan membantu peserta tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru sehingga dapat mengoptimalkan teknologi ini dalam pekerjaan mereka.

Bagaimana Cara Memulai Pelatihan Geospasial?

Untuk memulai, ada berbagai jenis pelatihan geospasial yang bisa diikuti, mulai dari kursus online, workshop, hingga pelatihan langsung di lapangan. Salah satu penyedia pelatihan terbaik di Indonesia adalah TechnoGIS Indonesia, yang menawarkan berbagai program pelatihan mulai dari dasar hingga tingkat lanjut.

Di era digital saat ini, teknologi geospasial menjadi semakin penting dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan mengikuti pelatihan yang tepat, seseorang dapat memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia kerja serta memahami berbagai aplikasi teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam bidang yang menjanjikan ini!

Teknologi Pesawat Udara Nir Awak Untuk Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Yang Efisien

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memiliki wewenang dalam survei pertanahan, termasuk pengukuran dan pemetaan detil untuk pembuatan peta dasar tanah. Berdasarkan evaluasi PTSL, pengukuran dan pemetaan bidang tanah belum mencakup seluruh wilayah desa/kelurahan yang ditargetkan, serta memerlukan peningkatan kualitas data. Salah satu solusi adalah memanfaatkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) untuk memperoleh Peta Foto atau Citra Satelit Resolusi Tinggi yang bergeoreferensi. Penggunaan PUNA didukung GNSS-PPK memungkinkan akuisisi data spasial yang cepat, efisien, dan akurat untuk mendukung pengumpulan data fisik terintegrasi.Maksud dan tujuan dari pekerjaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap adalah

  1. Percepatan Pendaftaran Tanah;
  2. Tersedianya Peta Foto dan Peta Pendaftaran yang lengkap dalam format digital dengan standar data spasial yang telah ditetapkan;
  3. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan secara fotogrametris untuk bidang tanah dengan tanda/batas yang terlihat atau teridentifikasi pada Peta Foto dan pengukuran suplesi untuk tanda/batas yang tidak terlihat di foto. Hal ini dilaksanakan untuk semua bidang tanah tanpa terkecuali baik yang belum terdaftar maupun yang telah terdaftar sesuai target yang telah ditetapkan pada lokasi pekerjaan; dan
  4. Perbaikan kualitas bidang tanah terdaftar terpetakan (KW1-KW3), peningkatan kualitas bidang tanah terdaftar belum terpetakan KW4 – KW6, serta pemetaan bidang tanah belum terdaftar.

Dari pekerjaan tersebut didapat beberapa output atau hasil diantaranya:

  1. Deskripsi Titik Uji (ICP) (1 set file digital (.pdf),
  2.  Daftar Koordinat Titik Uji (ICP) (1 set file digital (.pdf dan .xls)),
  3. Foto udara digital dengan resolusi (GSD) ≤ 0,15 meter dan ketelitian horizontal (CE90) ≤ 0,5 meter (1 set file digital (sesuai format sensor)),
  4. Mosaik orthophoto gabungan (1 set file digital bergeoreferensi (.ecw dan .tiff)),
  5. Mosaik orthophoto grid TMI16 (1 set file digital bergeoreferensi (.ecw dan .tiff)),
  6.  Hasil Tile Peta mengikuti sistem Grid Tile Map Index 16 (TMI16) dengan luasan per grid 36 Ha dan diunggah ke modul peta dasar pertanahan pada https://infradasar.atrbpn.go.id dilengkapi dengan metadata (set file digital (.mbtiles)),
  7. Laporan akhir (1 set file digital (.pdf)).

Setiap pekerjaan membutuhkan metodologi pekerjaan untuk membantu kelancaran dari kegiatan pekerjaan tersebut. Pada pekerjaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dengan memanfaatkan drone atau PUNA mempunyai prosedur pekerjaan sebagai berikut:

  1. Perencanaan, Persiapan, dan Koordinasi
    Bagian ini terdiri dari kick off meeting yang membahas beberapa poin penting terkait dengan pekerjaan Pembuatan Peta Foto Menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dalam Rangka Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Pembahasan yang dilakukan pada kegiatan ini meliputi alur dan proses yang akan dilakukan berdasarkan landasan hukum terkait, pemahaman petujuk teknis kerja, perencanaan kerja dengan mempertimbangkan Area of Interest (AOI), serta pengurusan perijinan terbang ataupun perijinan yang bersifat administrasif.
  2. Akuisisi Data Ground Control Point (GCP) dan Independent Control Point (ICP)
    Bagian kerja kedua adalah akuisisi data Ground Control Point (GCP) dan Independent Control Point (ICP). Data utama yang diperlukan pada bagian ini adalah data dari stasiun Continuously Operating Reference Station (CORS), alat survey GCP/ICP, sebaran lokasi pengambilan GCP/ICP, dan formulir titik pengamatan atau tugu.
  3. Akuisisi Data Foto Udara
    Bagian selanjutnya adalah akuisisi data foto udara. Pada tahapan ini diperlukan informasi dari stasiun CORS yang nantinya akan digunakan dalam proses data GNSS Base hingga menghasilkan titik base fixed. Perencanaan jalur terbang juga dilakukan pada bagian ini. Jalur terbang yang digunakan perlu memperhatikan ketinggian kontur area kajian dan penentuan penempatan premark.
  4. Pengolahan Foto Udara
    Bagian selanjutnya adalah pengolahan foto udara dimana tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan ortho mosaik. Input yang digunakan pada tahapan ini adalah hasil dari tahapan sebelumnya yaitu foto udara berkoordinat, data GCP, dan data ICP.
  5. Analisis Spasial dan Kartografi
    Bagian terakhir merupakan analisis spasial dan kartografi. Pada bagian ini juga menyangkup proses pelaporan dan pencetakan peta. Analisis spasial pada tahapan ini merupakan pemrosesan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Proses yang digunakan adalah pembuatan geodatabase dengan mengacu pada Katalog Unsur Geografi Indonesia (KUGI), pembuatan NLP, proses subset/cropping/splitting overlay, digitasi, topologi, labelling dan toponimi, hingga layouting.

 

Harga Sewa Drone Tanpa Pilot: Panduan dan Tips Hemat

Technogis – Drone tanpa pilot atau Unmanned Aerial Vehicles (UAV) telah menjadi alat yang semakin populer di berbagai sektor, mulai dari fotografi, videografi, inspeksi, hingga keperluan komersial lainnya. Sewa drone tanpa pilot menjadi solusi yang menarik bagi mereka yang ingin memanfaatkan kemampuan drone namun tidak ingin membeli dan merawatnya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan lengkap tentang harga sewa drone tanpa pilot serta tips untuk mendapatkan sewa drone yang hemat.

Mungkin Anda Butuhkan:

Jasa Gis
Jasa Pemetaan Gis dan Pemetaan Gis
Jasa Pemetaan dan Jasa Survey Pemetaan
Jasa Gis dan Jasa Webgis

Faktor-faktor yang Memengaruhi Harga Sewa Drone Tanpa Pilot

Beberapa faktor utama yang memengaruhi harga sewa drone tanpa pilot adalah:

1. Spesifikasi Drone: Drone dengan kamera beresolusi tinggi, waktu terbang lama, dan kemampuan canggih lainnya biasanya memiliki harga sewa yang lebih mahal dibandingkan drone dengan spesifikasi dasar.

2. Durasi Sewa: Semakin lama durasi sewa, biasanya harga sewa per jam atau per hari akan semakin murah. Sewa harian atau mingguan cenderung lebih terjangkau daripada sewa per jam.

3. Lokasi: Harga sewa drone dapat bervariasi tergantung lokasi. Sewa di daerah perkotaan biasanya lebih mahal dibandingkan di daerah pinggiran atau pedesaan.

4. Lisensi dan Asuransi: Drone yang disewakan harus memiliki lisensi dan asuransi yang sesuai dengan peraturan setempat. Biaya untuk mendapatkan lisensi dan asuransi ini juga akan memengaruhi harga sewa.

5. Paket Tambahan: Beberapa penyedia sewa drone menawarkan paket tambahan seperti pilot drone, peralatan fotografi/videografi, atau akses ke platform software tertentu. Harga sewa akan lebih tinggi jika Anda membutuhkan paket tambahan tersebut.

Kisaran Harga Sewa Drone Tanpa Pilot

Berikut adalah kisaran harga sewa drone tanpa pilot berdasarkan berbagai faktor di atas:

1. Sewa Harian:
– Drone dasar: Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per hari
– Drone menengah: Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 per hari
– Drone premium: Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 per hari

2. Sewa Mingguan:
– Drone dasar: Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 per minggu
– Drone menengah: Rp 4.000.000 – Rp 8.000.000 per minggu
– Drone premium: Rp 8.000.000 – Rp 20.000.000 per minggu

3. Sewa Per Jam:
– Drone dasar: Rp 100.000 – Rp 200.000 per jam
– Drone menengah: Rp 200.000 – Rp 400.000 per jam
– Drone premium: Rp 400.000 – Rp 1.000.000 per jam

Perlu diingat bahwa harga sewa di atas hanya sebagai gambaran umum. Harga yang sebenarnya dapat bervariasi tergantung penyedia jasa sewa, lokasi, waktu, dan kebutuhan spesifik Anda.

Mungkin Anda Butuhkan:

Pelatihan Gis
Portofolio Technogis

Tips Hemat Sewa Drone Tanpa Pilot

Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan sewa drone tanpa pilot yang hemat:

1. Rencanakan Kebutuhan dengan Matang: Tentukan dengan jelas kebutuhan Anda, misalnya durasi sewa, jenis drone yang diperlukan, dan fitur tambahan yang dibutuhkan. Hal ini akan membantu Anda memilih paket sewa yang paling sesuai dan efisien.

2. Bandingkan Penawaran dari Berbagai Penyedia: Jangan langsung menerima penawaran pertama. Cari tahu harga sewa dari beberapa penyedia dan bandingkan untuk mendapatkan harga terbaik.

3. Manfaatkan Diskon dan Promo: Banyak penyedia sewa drone yang menawarkan diskon atau paket promo, terutama untuk sewa jangka panjang atau pemesanan di waktu tertentu. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan harga yang lebih murah.

4. Pertimbangkan Sewa Jangka Panjang: Sewa harian atau per jam cenderung lebih mahal dibandingkan sewa mingguan atau bulanan. Jika Anda membutuhkan drone dalam jangka waktu yang lama, cobalah untuk menyewa dalam durasi yang lebih panjang.

5. Pilih Lokasi Strategis: Sewa drone di daerah pinggiran kota atau pedesaan biasanya lebih murah dibandingkan di daerah perkotaan. Pertimbangkan lokasi yang strategis namun tetap terjangkau.

6. Hindari Paket Tambahan yang Tidak Dibutuhkan: Pastikan Anda hanya membayar untuk paket dan fitur yang benar-benar Anda perlukan. Jangan tergiur dengan paket tambahan yang sebenarnya tidak terlalu penting.

7. Tanyakan Opsi Pembayaran: Beberapa penyedia sewa drone menawarkan opsi pembayaran yang fleksibel, seperti cicilan atau pembayaran deposit. Opsi ini dapat membantu Anda mengatur anggaran sewa drone dengan lebih baik.

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas dan menerapkan tips hemat, Anda dapat menemukan harga sewa drone tanpa pilot yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

Mungkin Anda Butuhkan:

Jasa Pemetaan Lidar
Pemetaan Topografi
Jasa Pemetaan Drone
Jasa Pemetaan Uav dan Pemetaan Uav

Kesimpulan

Sewa drone tanpa pilot menjadi solusi praktis bagi mereka yang ingin memanfaatkan kemampuan drone tanpa harus membeli dan merawatnya sendiri. Harga sewa dapat bervariasi tergantung spesifikasi drone, durasi sewa, lokasi, lisensi/asuransi, serta paket tambahan yang dipilih. Dengan mengetahui panduan dan tips hemat di atas, Anda dapat mengatur anggaran sewa drone dengan lebih baik dan mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan ragu untuk membandingkan penawaran dari beberapa penyedia sewa drone untuk mendapatkan harga terbaik.