Drone Untuk Pemetaan Topografi dengan Lidar

Drone Untuk Pemetaan Topografi dengan Lidar – Pesawat nirawak atau drone sekarang sudah banyak digunakan oleh masyarakat sekitar. Baik untuk kegiatan multimedia maupun untuk kegiatan industri. Di industri pemetaan, kehadiran drone sangat membantu proses pemetaan. Hal ini karena banyak penerapan pengambilan gambar objek bisa terbantu dengan adanya drone ini. Selain memberikan hasil yang maksimal juga proses pengambilan gambar objek lebih singkat sehingga membuat prosesnya lebih efisien waktu dan cost.

Dalam industri pemetaan, salah satu metode pemetaan yang dapat dilakukan menggunakan drone adalah metode Lidar. Dimana lidar ini cocok untuk pemetaan topografi. Bagaimana sih drone lidar untuk pemetaan topografi? mari kita bahas bersama.

Drone Lidar

Drone Lidar adalah drone yang dilengkapi dengan sensor Light Detection and Ranging (Lidar) yang digunakan untuk pengumpulan data objek pemetaan. Pemetaan Lidar menggunakan drone ini memberikan banyak kemudahan dan hasil yang lebih maksimal. Dimana hasil yang didapatkan lebih akurat dan memiliki ketelitian tinggi. Walau memang saat ini metode pemetaan lidar membutuhkan biaya tinggi, namun hasil yang diberikan cukup maksimal untuk kebutuhan pemetaan. Beberapa kelebihan lain dari drone lidar adalah 

a. Proses pengumpulan data cepat karena memungkinkan melakukan pemantauan luas dengan waktu yang singkat

b. Sangat memungkinkan akses ke daerah yang sulit dijangkau

c. Mendukung mobilitas tinggi

d. Cocok untuk banyak pengaplikasian

Lidar memiliki kelebihan tersendiri untuk pemetaan, dengan kemampuan yang dimilikinya ini membuat lidar menjadi salah satu metode pemetaan yang banyak dipilih terutama untuk proyek besar.

Pemetaan Topografi dengan Drone Lidar

Pemetaan topografi menggunakan drone lidar ini merupakan pilihan terbaik. Hal ini karena dengan drone, proses pemetaan tidak perlu dilakukan secara konvensional. Wilayah yang luas bisa dimaksimalkan dengan lebih mudah dan cepat menggunakan drone. Hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan jika pemetaan topografi dilakukan secara konvensional.

baca juga : Tips Pemilihan Drone Untuk Pemetaan, Membantu Proses Survey Lebih Efisien 

Selain itu, jangkauan yang didapatkan cukup luas dimana wilayah yang sulit dijangkau oleh manusia bisa dijangkau dengan mudah menggunakan drone. Hal ini akhirnya membuat proses pemetaan lebih efisien waktu dan cost yang dikeluarkan.

Pemetaan topografi menggunakan drone lidar juga cukup akurat karena sensor Lidar menghasilkan data yang akurat sehingga data yang dibutuhkan lebih akurat dan detail. Ada beberapa proses tahapan pemetaan yang dilakukan menggunakan drone Lidar, meliputi proses :

a. Persiapan pemetaan

b. Pengumpulan data

c. Pemrosesan data

d. Analisis data

e. Interpretasi

Baca : Jenis Lidar Untuk Drone / UAV

Pengaplikasian Pemetaan Topografi dengan Drone Lidar

Pengaplikasian pemetaan topografi dengan drone lidar cocok untuk beberapa kebutuhan, diantaranya adalah

a. Pemetaan lingkungan dan ekosistem

b. Survey tanah dan pemantauan lahan

c. Pemodelan bangunan dan infrastruktur

d. Pemantauan kehutanan dan potensi bencana alam

Jasa Pemetaan Lidar

TechnoGIS Indonesia melayani pemetaan LIDAR menggukan pesawat tanpa awak ataupun dengan pesawat Udara. Untuk biaya silahkan baca jasa pemetaan lidar. atau dapat berkonsultasi ke kantor TechnoGIS Indonesi

Jln Pamularsih No 152B
Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]
Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Techno GIS Indonesia

Techno GIS Indonesia

 

Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus

Manfaat Remote Sensing Untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus – Negara Indonesia adalah suatu negara yang memiliki SDA yang melimpah, letak Indonesia berada pada garis khatulistiwa yang mana menyimpan berbagai jenis ancaman seperti kerusakan, jenis bencana alam yang sering terjadi itu misalnya tanah longsor,banjir serta gempa bumi. Lalu apa itu remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus? Simak artikel berikut ini 

 

remote sensing untuk mitigasi bencana

remote sensing untuk mitigasi bencana

 

Pentingnya Mitigasi Bencana  

Mitigasi Bencana itu merupakan suatu jenis upaya yang dilakukan untuk memberikan suatu bentuk pelatihan dan suatu bentuk upaya untuk dapat mengurangi terjadinya suatu bencana langkahnya seperti melakukan suatu pembangunan infrastruktur yang ada pada suatu daerah yang berpotensi rawan terhadap bencana alam, selain itu setiap objek yang ada khususnya yang berada didaerah yang mampu untuk mendeteksi fenomena yang ada, biasanya hal ini bergantung pada resolusi seperti spasial,spektral,radiometrik.

Perlu Anda ketahui bahwasannya bencana alam yang terjadi itu erat kaitannya dengan proses  geologi yang mana telah melibatkan jenis material batuan. Namun untuk mengatasi hal ini terdapat citra penginderaan jauh, yang berfungsi untuk melakukan pemetaan pada bagian bencana yang mempengaruhi. Hal ini sangat penting karena dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan akibat bencana yang ada. 

 

Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana

Remote sensing adalah teknologi yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang objek atau fenomena di permukaan Bumi tanpa harus berada langsung di lokasi tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sensor yang terletak di pesawat udara atau satelit untuk mengambil citra atau data lainnya tentang permukaan Bumi.

Dalam konteks mitigasi bencana, remote sensing memiliki peran penting dalam memantau dan mengumpulkan informasi tentang kondisi geografis, lingkungan, dan perubahan yang terjadi di wilayah yang rentan terhadap bencana seperti gempa bumi dan gunung meletus.

 artikel terkait :  Definisi, Komponen dan Manfaat Remote Sensing

Bagaimana Penggunaan Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi & Gunung Meletus 

Remote sensing membantu proses mitigasi bencana gunung meletus dengan memberikan informasi penting tentang aktivitas vulkanik, pemantauan deformasi gunung berapi, pemetaan zona-zona bahaya, dan pemantauan aliran piroklastik dan lahar.

Berikut adalah beberapa cara di mana remote sensing mendukung mitigasi bencana gunung meletus:

1. Pemantauan aktivitas vulkanik

Remote sensing dapat mendeteksi aktivitas vulkanik melalui pengamatan citra satelit. Sensor yang dipasang di satelit dapat mengidentifikasi emisi gas vulkanik dan asap yang terkait dengan aktivitas vulkanik. Informasi ini sangat penting untuk memantau kegiatan gunung berapi secara real-time, sehingga memungkinkan pihak berwenang untuk mengambil tindakan pencegahan dan evakuasi dini.

2. Pemantauan deformasi gunung berapi

Remote sensing memungkinkan pemantauan deformasi gunung berapi dengan menggunakan metode interferometri radar. Teknologi ini dapat mengukur perubahan bentuk dan pergerakan massa yang terjadi di sekitar gunung berapi. Data ini memberikan informasi penting tentang potensi letusan gunung berapi dan memungkinkan peneliti untuk memodelkan pola deformasi untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi.

3. Pemetaan zona-zona bahaya vulkanik

Remote sensing digunakan untuk memetakan zona-zona bahaya vulkanik dengan akurasi yang tinggi. Citra satelit dan data sensor lainnya memungkinkan identifikasi dan pemetaan pola arus piroklastik, aliran lava, dan wilayah yang berpotensi terkena dampak letusan. Informasi ini sangat berharga dalam perencanaan evakuasi dan penentuan wilayah yang perlu dihindari saat gunung meletus.

4. Pemantauan aliran piroklastik dan lahar

Remote sensing dapat mendeteksi dan memantau aliran piroklastik dan lahar yang terjadi selama letusan gunung berapi. Citra satelit dan sensor lainnya dapat memberikan informasi tentang pergerakan material vulkanik dan mengidentifikasi daerah yang berisiko tinggi terkena aliran tersebut. Data ini dapat digunakan untuk memperingatkan penduduk setempat dan memandu tindakan evakuasi.

Dengan menggunakan teknologi remote sensing, para ahli dan pihak berwenang dapat memantau dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk memahami dan merespons ancaman yang terkait dengan gunung meletus. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk mitigasi bencana, perencanaan evakuasi, dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam melindungi penduduk yang tinggal di dekat gunung berapi.

 

5 Contoh Pemanfaatan SIG di Bidang Kesehatan yang Dapat Diaplikasikan 

 

Kelebihan Menggunakan Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana

Dibandingkan dengan metode lain, penggunaan remote sensing untuk mitigasi bencana memiliki beberapa kelebihan tersendiri. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Pemantauan secara luas dan real-time

Remote sensing memungkinkan pemantauan wilayah yang luas secara efisien dan akurat. Citra satelit atau data yang dihasilkan dapat mencakup area yang luas, sehingga memungkinkan penelitian dan pemantauan secara menyeluruh.

2. Deteksi dini dan pemodelan

Dengan menggunakan remote sensing, perubahan geologis, deformasi permukaan, atau aktivitas vulkanik dapat dideteksi lebih awal. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memodelkan potensi kerusakan atau bahaya yang terkait dengan bencana tersebut.

3. Informasi spasial yang detail

Teknologi remote sensing dapat memberikan informasi spasial yang detail tentang topografi, vegetasi, suhu permukaan, dan parameter lainnya yang relevan dalam mitigasi bencana. Hal ini memungkinkan analisis yang lebih baik tentang zona-zona bahaya atau daerah yang berisiko tinggi.

4. Analisis perubahan temporal

Dengan menggunakan serangkaian citra yang diambil dari waktu ke waktu, remote sensing memungkinkan analisis perubahan temporal. Ini membantu dalam memantau perubahan yang terjadi seiring waktu, seperti pergeseran lempeng tektonik atau perubahan perilaku gunung berapi, sehingga memungkinkan respons yang lebih cepat dalam mitigasi bencana.

5. Pemetaan dan pemodelan bahaya

Remote sensing dapat digunakan untuk pemetaan dan pemodelan zona-zona bahaya, seperti pemetaan zona gempa atau pemodelan arus piroklastik. Informasi ini sangat berharga dalam perencanaan mitigasi bencana dan pengambilan keputusan.

Dalam keseluruhan, remote sensing memberikan kemampuan untuk memperoleh data yang luas, akurat, dan aktual tentang wilayah yang rentan terhadap bencana. Hal ini memungkinkan para ahli dan pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam mitigasi bencana dengan lebih efektif.

 

Kesimpulan 

Mitigasi bencana bisa dilakukan dengan lebih terarah dengan bantuan teknologi remote sensing. Berkat teknologi ini proses mitigasi bisa dilakukan secara terukur dan dilakukan lebih praktis. Kita bisa melihat dan memantau keadaan daerah terdampak bencana tanpa harus kontak langsung. Jika daerah Anda membutuhkan perhatian lebih karena terdampak bencana atau memiliki resiko tinggi terdampak bencana, bisa menggunakan layanan pemetaan remote sensing dari Techno GIS Indonesia.

Layanan pemetaan Indonesia yang siap membantu proyek Anda dengan sepenuh hati, segera konsultasikan kebutuhan Anda dengan Techno GIS Indonesia dan dapatkan opsi terbaiknya.

Sekian informasi hari ini tentang Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus, semoga bermanfaat!

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Read more

Penghitungan Jumlah Pohon (Tree Counting) : Penjelasan dan Cara Penghitungan

 

Penghitungan Jumlah Pohon (Tree Counting) : Penjelasan dan Cara Penghitungan – Cara penghitungan jumlah pohon (tree counting) biasa digunakan sebagai dalam penghitungan pokok tanaman dalam perkebunan. Ini juga digunakan untuk keperluan inventaris serta verifikasi data.

Sementara itu, pada perkebunan yang masih berkembang digunakan untuk perhitungan input budidaya serta estimasi hasil. Lantas, bagaimana cara penghitungan untuk jumlah pohon atau yang biasa dikenal dengan tree counting? Simak ulasannya sebagai berikut. 

Belajar GIS : Pelatihan GIS Dasar 

Apa Itu Tree Counting

Tree Counting berkaitan dengan penghitungan populasi suatu tanaman. Biasanya istilah ini banyak digunakan untuk penghitungan populasi tanaman kelapa sawit. Ini penting diketahui bagi seorang praktisi kebun baik itu mandor ataupun asisten di lapangan.

Kegunaan dari perhitungan jumlah pohon ini, maka seorang praktisi kebun bisa membuat perencanaan kebutuhan di lapangan. Sebagai contoh, kebutuhan jumlah pokok yang harus ditanam usai lahan digusur seluas area tertentu. 

Kemudian juga berguna untuk mengetahui kebutuhan pupuk, pestisida serta tenaga kerja yang dibutuhkan dalam perkebunan tersebut. Ini juga termasuk untuk mengetahui biaya kebutuhan pengelolaan suatu perkebunan. 

Dengan begitu, seorang praktisi perkebunan bisa membuat perencanaan yang sesuai untuk mengelola perkebunan serta memangkas hal-hal lain yang yang diperlukan guna memaksimal keuntungan yang didapatkan dari sebuah perkebunan. 

Baca juga : Mengamati Kesuburan Tanaman Melalui Citra Sensor NDVI yang Lebih Modern 

Cara Penghitungan Jumlah Pohon (Tree Counting)

pemetaan untuk perkebunan

pemetaan untuk perkebunan

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara penghitungan jumlah pohon, perlu diketahui faktor penting untuk melakukan penghitungan tersebut. Setidaknya ada dua faktor yang perlu diperhatikan antara lain jarak tanam serta model jarak tanam. 

Kedua faktor tersebut juga tergantung dari kebijakan perusahaan perkebunan kelapa sawit, jika dalam kasus ini diambil contoh dari perkebunan kelapa sawit. Mengingat, antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki standarisasi yang berbeda. 

Mengambil contoh pada perkebunan sawit, adapun jarak tanam yang dimaksudkan mengacu pada jarak tanam antar pokok kelapa sawit. Untuk model jarak tanamnya juga berbeda. Ada model tanam segitiga sama sisi ataupun model tanam persegi empat. 

Nah untuk perhitungannya sendiri disesuaikan dengan dua model yang telah disebutkan tersebut. Misalnya, jika model tanam yang diambil adalah segitiga sama sisi maka bisa digambarkan dalam rumus segitiga sama sisi yang mengaitkannya dengan model phytagoras. 

Sebagai contoh, jika setiap titik atau sudut segitiga digambarkan dengan abjad A, B dan C. Maka panjang sisi segitiga yakni AC ataupun CB dan seterusnya. 

Kemudian, anda perlu mengetahui garis lurus yang berada di tengah-tengah segitiga yakni pertemuan antara B dan titik E yang terletak diantara sisi AC. Lalu, hitunglah tinggi segitiga ABC tersebut atau panjang BC dengan menggunakan rumus Phytagoras. 

Sementara itu untuk model tanam persegi empat juga sama yakni dengan menerapkan rumus persegi panjang tersebut. Sebagai contoh, tentukan terlebih dahulu masing-masing panjang sisi yang ingin diterapkan. 

Kemudian hitung luas persegi dengan rumus sisi kali sisi. Jika setiap titip atau sudut persegi panjang digambarkan dengan abjad A,B, C dan D. Maka dihitung dengan AB dikalian BC. Kemudian untuk menghitung populasi tanaman kelapa sawit per hektarnya maka 10.000 per luas persegi tersebut. 

 

Info : Pelatihan GIS Basic PT Perkebunan Nusantara VIII Bulan Agustus Tahun 2022 

Butuh Jasa Pemetaan Area Perkebunan? Pakai Jasa Techno GIS Indonesia!

Anda juga membutuhkan jasa pemetaan termasuk tree counting untuk rencana pengembangan perkebunan ke depannya? bisa menggunakan jasa pemetaan untuk menghitung jumlah pohon dari Techno GIS. Salah satu layanan Techno GIS adalah jasa foto udara yang akan sangat maksimal digunakan untuk daerah perkebunan seperti tree counting, identifikasi kesehatan tanaman dan estimasi produk hasil tanaman. Layanan terbaik yang ditangani dengan tim yang profesional.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Informasi tentang jasa foto udara untuk perkebunan baik tentang fasilitas, detail layanan dan harga bisa langsung saja menghubungi kontak Techno GIS. Sekian informasi hari ini tentang tree counting, semoga bermanfaat!

Fotogrametri : Pengertian, Sejarah dan Jenisnya

Fotogrametri : Pengertian , Sejarah dan Jenisnya  – Anda pernah mendengar tentang fotogrametri? Dalam pekerjaan survei dan pemetaan pada dasarnya bisa dijalankan dengan berbagai metode, salah satunya dengan metode fotogrametri ini. Sejarah perkembangan fotogrametri sebagai sains dimulai sebelum ditemukannya fotografi. 

Sampai akhirnya fotogrametri ditemukan membawa banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Terdapat prinsip dasar yang dipakai dalam fotogrametri, yaitu triangulasi. Mengenai hal tersebut, supaya Anda lebih paham tentang fotogrametri bisa perhatian uraian lengkap berikut ini! 

 

Baca Juga : Topografi : Penjelasan dan Fungsinya 

Apa Itu Fotogrametri? 

fotogrametri

fotogrametri

Mengikuti perkembangan kamera serta fotografi terdapat sejumlah nama lain yang tidak disebutkan satu per satu. Sedangkan berdasarkan Perkumpulan Fotogrametriawan dari Amerika ( (American Society of Photogrammetry/ ASP). Memberikan penjelasan, bahkan fotogrametri adalah segi, ilmu,juga teknologi. 

Bermanfaat untuk mendapatkan informasi paling terpercaya berkaitan tentang objek fisik juga lingkungan. Proses tersebut melalui perekaman, pengukuran, juga interpretasi gambaran fotografik serta pola radiasi tenaga elektromagnetik yang telah terakam. 

Maksud foto disini adalah foto udara. Rekaman dari sebagian permukaan bumi dan dibuat memakai kamera yang sudah terpasang di wahana, seperti pesawat terbang. Semakin berkembangnya fotogrametri telah mengantarkan dalam pengertian yang lebih luas. 

Sehingga fotogrametri adalah ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahan foto udara untuk mendapatkan data sampai informasi yang tepat. Tujuannya untuk rekayasa dan pemetaan. Atas pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa fotogrametri termasuk suatu ilmu juga teknologi mendapatkan ukuran paling terpercaya lewat foto udara. 

Maka semua ukuran objek fisik yang diperoleh secara fotogrametris harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi, bisa menghasilkan data serta informasi yang bisa dimanfaatkan pengguna dengan baik. 

 

Jasa Topografi : Jasa Topografi Techno GIS 

Sejarah Perkembangan Fotogrametri 

Sejarah dari fotogrametri, salah satunya dari Aristoteles tahun 350 SM yang berhasil menemukan pemroyeksian citra optis. Sementara itu Dr. Book Taylor juga J.H. Lambert memperkenalkan tentang prinsip dari perspektif dalam pembuatan peta. Pada perkembangan kamera juga fotografi terdapat sejumlah nama lain yang tidak bisa disebut dengan detail. 

Manfaat dari fotogrametri menggunakan foto udara secara praktis dilakukan oleh Louis Daguerre dari Paris tahun 1893 melalui proses fotografik langsung. Kemudian seorang ari Perancis yang lain, yaitu Colonel Aime Laussedat tahun 1849 memakai foto udara. Tujuannya untuk pemetaan topografi. 

Waktu itu, pemotretan dijalankan menggunakan wahana balon udara juga layang-layang yang besar. Sedangkan penemuan udara yang diperoleh Wright bersaudara tahun 1902 membawa fotogrametri udara semakin modern sekarang itu. 

Pada aplikasi untuk pembuatan peta topografi pemotretan menggunakan pesawat udara dan dijalankan untuk pertama kalinya tahun 1913. Prinsip dasar yang dipakai oleh fotogrametri adalah triangulasi. 

Ketika mengambil foto pada dua lokasi berbeda atau yang disebut “line of sight” bisa dikembangan dari setiap kamera pada titik objek. Garis-garis pandangan ini atau kadang disebut rays sebab sifatnya optik secara matematis berpotongan dalam menghasilkan koordinat 3 dimensi dari titik lokasi yang diinginkan. 

Triangulasi adalah prinsip yang dipakai theodolites dalam pengukuran koordinat. Kalau Anda memang terbiasa dengan instrumen ini. Anda bisa menemukan banyak kesamaan juga beberapa perbedaan, antara theodolit dan fotogrametri. Sedangkan lebih dekat, triangulasi merupakan cara kedua mata bekerja bersama mengukur jarak atau persepsi kedalaman.  

 

Artikel Terbaru :  Pemanfaatan Drone Foto Udara Untuk Pemetaan Topografi  

Jenis-Jenis Fotogrametri 

Inilah jenis-jenis fotogrametri yang hadir dalam kehidupan manusia sekarang ini : 

1. Fotogrametri Interpretatif 

Jenis fotogrametri melibatkan soal mengenali juga mengidentifikasi objek dan menilai signifikansi lewat analisis yang cermat dan sistematis pada gambar fotografi. Gambar tersebut dibuat menggunakan citra satelit dan bisa merasakan energi dalam panjang gelombang. 

2. Fotogrametri Metrik 

Jenis ini terdiri untuk membuat pengukuran tepat pada foto serta informasi lain dalam menentukan lokasi relatif dari titik. Aplikasi umum fotogrametri metrik terdiri atas pemetaan planimetri dan pemetaan topografi. 

Manfaat Fotogrametri untuk Pemetaan

fungsi fotogrametri

fungsi fotogrametri

Semakin berkembangnya dunia pemetaan, penggunaan fotogrametri untuk pemetaan juga semakin marak digunakan. Dimana fotogrametri digunakan untuk pemetaan topografi yang membutuhkan ketelitian tinggi. Misalnya penghitungan koordinat titik sudut, titik sudut batas. Selain itu dalam pembuatan peta skala besar juga dibuat berdasarkan fotogrametri untuk memetakan garis pantai, menentukan koordinat titik kontrol, menggambar penampang melintang dalam pembuatan jalan.

Sedangkan beberapa project kerja yang membutuhkan fotogrametri adalah project pembangunan pembangunan dan perencanaan jalan raya, kereta api, pembangunan jembatan, tanggul, pembangunan jaringan telepon dan listrik juga pembangunan sistemkota.

Ingin Mempelajari Fotogrametri?

Ingin mempelajari fotogrametri dan pentingnya untuk bidang pemetaan? bisa mempelajarinya di pelatihan GIS Techno GIS Indonesia. Bersama tutor yang ahli di bidangnya membuat belajar GIS menjadi lebih mudah dan terarah. Proses belajar terdiri dari sesi teori dan praktik outdoor.

Atau jika membutuhkan jasa pemetaan bisa menggunakan jasa pemetaan Techno GIS Indonesia yang siap membantu Anda di seluruh Indonesia. Untuk informasi fasilitas, harga maupun penjelasan lebih lengkap bisa langsung hubungi ke Kontak Techno GIS.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Pemanfaatan Drone Foto Udara Untuk Pemetaan Topografi

Pemanfaatan drone foto udara untuk pemetaan topografi – Drone dikenal karena penggunaannya dalam pemerintahan dan militer. Namun saat ini, drone dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mendukung pekerjaan geo-riset. Misalnya penggunaan drone untuk pemetaan. Dalam bidang industri, drone dapat digunakan untuk membuat peta 2D dan 3D dengan proses fotogrametri untuk membuat peta dengan kualitas terbaik. 

Biasanya drone dilengkapi dengan kamera high-definition (HD) yang mampu menangkap gambar dengan jelas. Pemetaan drone mirip dengan pemetaan pesawat berawak. Perbedaannya adalah tingginya lebih rendah, sehingga gambar berkualitas tinggi dapat ditangkap. Kemungkinan besar menggunakan drone untuk pemetaan di industri real estate, konstruksi dan pertambangan misalnya. Pekerjaan Anda akan lebih mudah dengan drone yang didedikasikan untuk pemetaan

baca juga : Apa Itu Drone, UAV dan Puna?

 

Pemanfaatan Drone Foto Udara Untuk Pemetaan Topografi

berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan foto udara untuk pemetaan topografi. 

1. Kadastral Surveying dan Kartografi

Menggunakan drone untuk pemetaan dan pengukuran dapat menghasilkan orthophoto berkualitas tinggi. Pemetaan drone memberikan model 3 dimensi yang cukup detail, bahkan untuk area yang sulit diakses dengan pengukuran terestris. Dengan data beresolusi tinggi tentunya Anda dapat membuat peta bidang tanah dengan sangat akurat, sangat cepat dan sangat mudah.

 

2. Perhitungan Volume Stockpile atau Volume Cut

Informasi dari pemetaan drone juga dapat digunakan untuk menghitung volume stockpile atau volume cut and fill. Misalnya, jika sebuah stockpile berada di area pertambangan, survei drone ini lebih efektif dalam menghitung volume dibandingkan dengan pengukuran terestris. Metode yang cukup ekonomis dan murah untuk menghitung persediaan volume tambang atau galian untuk kebutuhan pengawasan. Drone memungkinkan Anda menangkap lebih banyak titik topografi, sehingga pengukuran memberikan data yang jauh lebih akurat. Cara ini juga lebih aman dibandingkan jika harus melakukan pendataan secara manual. Hal ini karena, drone dapat mengambil data secara tidak langsung dari permukaan tanah. Dengan begitu, kegiatan operasional tidak akan terganggu.

 

3. Pengelolaan dan Pengembangan Lahan

Data pemetaan menggunakan drone dapat berupa aerial images yang sangat membantu untuk perencanaan pengembangan suatu lahan. Contoh penggunaan data peta dengan drone dalam pengembangan dan pengelolaan lahan, yaitu membantu penentuan lokasi, perencanaan dan desain lahan, konstruksi jalan, perencanaan konstruksi, dll. Meskipun diperlukan ketelitian yang tinggi, misal  selama pekerjaan jalan atau konstruksi, pengukuran terestris sebaiknya tidak diabaikan. Namun,  pada tahap perencanaan atau penyelesaian, data dari survey drone ini akan sangat membantu Anda dalam menyelesaikan pekerjaan.

 

4. Perkebunan dan Pertanian

Drone juga digunakan di bidang pertanian dan perkebunan. Pemetaan yang dibuat oleh drone juga dapat digunakan untuk kebutuhan sektor perkebunan dan pertanian. Contoh sederhana penggunaan drone di bidang ini adalah dengan tree counting di perkebunan. Dengan menggunakan data orthophoto yang diperoleh dengan mengkombinasikan dengan software tertentu, proses perhitungan pohon tentunya jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan metode tradisional. 

Layanan Techno GIS : Jasa Pemetaan Foto Udara 

PELATIHAN WEB GIS DASAR

PELATIHAN WEB GIS DASAR

Keunggulan Menggunakan Drone untuk Pemetaan

Pahami keunggulan penggunaan drone untuk pemetaan sebagai berikut

1. Mampu Menyajikan Data yang Lengkap dan Akurat

Pengukuran terestris hanya mengukur titik tunggal. Jika Anda menggunakan drone untuk mengukur satu penerbangan, Anda bisa mendapatkan banyak data pengukuran sekaligus, yang dapat disajikan dalam berbagai format seperti DSM, DTM, kontur, dll.

 

2. Lebih efisien waktu dan biaya

Menggunakan drone untuk pemetaan biasanya memakan waktu lebih sedikit daripada land survei. Berdasarkan segi manpower, tentunya juga yang dibutuhkan tidak sebanyak saat melakukan pengukuran terestris. Ini secara otomatis mempengaruhi biaya operasional lapangan. Pemetaan dengan drone jauh lebih ekonomis. 

 

3. Mampu Memetakan Area yang Sulit Dijangkau

Dengan pengukuran manual, terkadang terdapat area yang sulit dijangkau, seperti lereng terjal atau tebing tinggi. Pemanfaatan foto udara drone untuk pemetaan topografi di pertambangan atau yang lainnya, meminimalisir kendala. Hal ini karena, drone bisa menjangkau semua tempat yang sulit dijangkau dengan pengukuran manual. 

artikel terbaru : Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey Pemetaan

 

Jasa Pemetaan Foto Udara Jogja Indonesia

Membutuhkan jasa pemetaan udara untuk kebutuhan proyek Anda? bisa menggunakan jasa survey pemetaan dari Techno GIS Indonesia untuk membantu Anda menyelesaikan kebutuhan proyek pemetaan. Dengan surveyor berpengalaman dan profesional di bidangnya membuat Techno GIS banyak dipilih untuk menyelesaikan banyak pekerjaan pemetaan di seluruh Indonesia.

Jika ingin mempelajari tentang pementaan, drone dan bidang GIS lainya bisa menggunakan layanan pelatihan GIS di Techno GIS. Ada banyak mata pelatihan yang bisa dipilih yang tentunya didukung dengan kelas praktik. Mentor dijamin profesional dan terbaik.

Informasi tentang biaya pelatihan dan layanan juga fasilitas bisa langsung menghubungi kontak Techno GIS.

 

Kontak Technogis

Kontak Technogis

 

Sekian informasi hari ini tentang Pemanfaatan Drone Foto Udara Untuk Pemetaan Topografi, semoga bermanfaat!

Mengamati Kesuburan Tanaman Melalui Citra Sensor NDVI yang Lebih Modern

Mengamati Kesuburan Tanaman Melalui Citra Sensor NDVI yang Lebih ModernAda cara mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI. Cara yang memberikan  informasi penting bagi banyak orang atau pihak. Terutama Anda sekalian yang beraktifitas atau berbisnis di bidang pertanian secara umum sangat membutuhkan informasinya.

Informasi yang memberikan data-data faktual perihal kondisi jenis tanaman. Dimana tanaman tersebut ditanam di sebuah lahan tertentu oleh para petani. Maka dari itu, kesuburan tanamannya perlu dipantau untuk mengetahui sudah siap atau belum dipanen?

Baca juga : Pengertian Citra Satelit dan Fungsinya untuk Pemetaan Perlu Diperhatikan

 

NDVI

NDVI adalah indikator kepadatan untuk melihat kondisi vegetasi suatu wilayah. Tingkat kepadatan dan kehijauan tanaman bisa dicek dari indikator NDVI ini. Indikator NDVI dipengaruhi oleh beberapa hal seperti tutupan tanah oleh vegetasi, kerapatan dan juga tingkat kehijauan vegetasi.

Penggunaan teknologi ini banyak digunakan dalam bidang perkebunan kelapa sawit, eucalyptus, akasia dan lainya. Penggunaan NDVI untuk bidang perkebunan dan tanaman akan membantu meningkatkan hasil pertanian, guna memonitoring dan untuk analisis kesehatan tanaman.

PELATIHAN WEB GIS DASAR

Baca Juga Artikel Tentang Tips Pemilihan Drone Untuk Pemetaan, Membantu Proses Survey Lebih Efisien

 

Mengapa Pengamatannya Melalui Citra Sensor NDVI?

Sebenarnya pengamatan di bidang pertanian dan hortikultura, seperti mengamati kesuburan tanaman dapat dilakukan secara manual. Biasanya cara manual seperti itu masih dipraktikkan oleh para petani pedesaan yang belum tersentuh teknologi modern.

Mereka setiap hari mengunjungi lahan pertaniannya untuk dapat melihat dan mengamati secara langsung kondisi tanamannya. Bukan hanya mengamatinya saja, tetapi juga langsung memegang hingga terjun langsung di lapangan.

Berbeda dengan petani modern saat ini yang bisa menggunakan teknologi canggih untuk mengamati kesuburan tanaman yang ditanamnya. Salah satu caranya dengan mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI. Dimana citra satelit dilibatkan dalam kegiatan pengamatan tersebut.

Tentu saja citra satelit nya tidak bisa didapatkan dengan mudah karena harus mengakses secara resmi dari lembaga atau instansi khusus. Ada citra satelit yang didapatkan secara gratis, tetapi ada juga yang harus dibeli dengan nominal harga tertentu. Setelah mendapatkannya, Anda sebagai petani dapat segera melakukan pengamatan.

Metode atau cara yang dipakai disebut interpretasi, yaitu menafsirkan gambar atau fenomena di objek citra satelit tersebut sesuai keterangan yang digunakan. Cara semacam itu tentu saja tidak bisa dilakukan oleh orang awam. Hanya mereka yang profesional dan berpengalaman di bidang ini saja mampu melakukan interpretasi citra satelit.

Apalagi citra satelit yang digunakan berjenis NDVI, sehingga harus lebih detail interpretasinya. Anda juga bisa belajar interpretasi semacam itu, tetapi dapat dipraktekkan dengan lembaran peta kertas dulu yang lebih mudah. Jika bisa mempelajarinya dengan tekun dan giat, pasti akan lebih mudah mempraktekkan interpretasi tersebut.

Rekomendasi Layanan : Pelatihan Remote Sensing

 

Bertani yang Lebih Modern dan Menghasilkan Produk Berkualitas

Bidang pertanian zaman sekarang memang sudah modern karena didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Ditambah dukungan berbagai macam teknologi yang mampu menjadikan proses di bidang tersebut lebih mudah dan praktis.

Selain itu, hasil pertaniannya juga lebih berkualitas, sehingga laris manis di pasaran. Apalagi kuantitas atau jumlah hasil pertaniannya cukup melimpah untuk dibeli dan dinikmati masyarakat luas. Dampak positifnya sudah pasti akan dirasakan oleh para petani itu sendiri.

Mereka akan diuntungkan dengan jumlah penjualan meningkat, sehingga keuntungan yang diperoleh juga semakin berlipat.

Jika kondisinya bisa dipertahankan terus seperti itu, sangat mungkin kehidupan para petani akan lebih sejahtera di sekarang dan di masa depan. Oleh karenanya, aplikasi teknologi modern di bidang pertanian harus lebih ditingkatkan. Salah satunya dalam pemanfaatan citra satelit untuk melakukan pengamatan pada lahan pertanian, tanamannya, dan berbagai objek di sekitarnya.

Tentu saja para petani tradisional di pedesaan tidak bisa melakukannya sendiri karena memang tidak dapat menjangkaunya. Bukan hanya karena tingkatan dan latar belakang pendidikannya saja, tetapi juga pengetahuan akan teknologi tersebut tidak ada sama sekali.

Maka dari itu, sangat dibutuhkan peranan para ahli dan akademisi di bidang ini. Terutama yang lebih berpengalaman dalam bidang Penginderaan Jauh memakai citra satelit. Dengan begitu, kegiatan pertanian seperti mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI bisa dipraktekkan dengan sebaik-baiknya.

Belajar di Techno GIS : Pelatihan GIS dasar

 

Belajar Pemetaan Bersama Techno GIS

Ingin mempelajari tentang pemetaan dan ilmu GIS dengan jelas dan terarah? Bisa belajar di Techno GIS. Layanan jasa pemetaan dan pelatihan GIS terlengkap dengan mentor terbaik. Belajar GIS dijamin nyaman, fasilitas lengkap dan ilmu tersampaikan dengan baik.

Untuk informasi tentang harga, fasilitas dan layanan bisa langsung menghubungi kontak techno gis.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Tips Membuat GCP yang Baik untuk Pemetaan

Tips Membuat GCP yang Baik untuk PemetaanKegiatan survey atau pemetaan yang menghasilkan GCP tentu memiliki tanggung jawab besar sehingga dibutuhkan ketelitian untuk menghasilkan GCP akurat serta valid. GCP merupakan proses penandaan titik koordinat pada proses pemetaan lahan. Untuk memperoleh titik yang akurat tentunya GCP harus dilakukan dengan benar.  Berikut tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan.

Artikel Terbaru : Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

 

Apa itu GCP?

GCP merupakan singkatan dari Ground Control Point atau titik kontrol tanah yang digunakan sebagai tanda dalam teknik pengukuran lahan menggunakan alat survey seperti GPS Geodetic. Pengukuran menggunakan alat tersebut bertujuan untuk mendapatkan koordinat asli yang ada pada lapangan sesuai dengan GCP sebagai acuan prosesing data.

Oleh karena itu petugas survey harus mampu meletakkan GCP dengan baik dan benar agar hasil pengukuran tidak melenceng. Pengukuran dengan hasil akurat akan memudahkan pengguna data dalam melakukan langkah selanjutnya. Sebaliknya, apabila terdapat kesalahan dalam data hasil survey maka langkah lanjutan bisa dipastikan tidak tepat bahkan cenderung gagal.

Selengkapnya tentang GCP bisa dibaca dalam ulasan Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey Pemetaan

 

Tips Membuat GCP untuk Pemetaan

Petugas survey bisa menggunakan tips berikut untuk membuat GCP agar mendapatkan data yang akurat.

1.  Sebarkan GCP di Tanah

Langkah awal yang harus dilakukan yakni menyebarkan GCP di tanah secara merata. Posisi titik utama adalah sudut terluar dari area yang akan dipetakan. Sementara titik selanjutnya bisa disebar di tengah area yang akan dipetakan. Survey pemetaan biasanya membutuhkan sekitar 5 GCP untuk area seluas 10 ha hingga 120 ha per area. Petugas survey tentu sudah dilengkapi dengan peralatan yang cukup sehingga jumlah GCP bukanlah suatu hambatan saat survey berlangsung.

2.  Buat Zona Penyangga

Petugas survey disarankan untuk meletakkan zona penyangga di sekitar tepi peta dan tepat di titik GCP. Hal ini digunakan sebagai cakupan gambar dalam pengulangan proses survey. Zona penyangga membutuhkan sekitar 50 kaki hingga 100 kaki guna menyesuaikan tingkat overlap penerbangan.

Oleh karena itu dibutuhkan tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan. Semakin tinggi overlap maka akan membuat hasil potret semakin bagus kualitasnya tanpa buffer zona yang dibutuhkan. Hasil potret yang bagus tentu akan memudahkan pengguna data hasil pemetaan untuk menganalisa lokasi dengan baik.

Baca juga : 

3.  Waspada Perubahan Ketinggian

Apabila lokasi pemetaan memiliki elevasi berbeda pada setiap sudut penempatan GCP, maka perhatikan perubahan ketinggian tersebut agar terhindar dari kesalahan prosesing data. Pastikan kondisi ketinggian lokasi yang akan disurvey agar hasil perolehan data akurat dan valid.

Letakkan GCP pada lahan dengan perbedaan ketinggian yang signifikan. Pemasangan titik kontrol bisa diletakkan pada ketinggian dengan perbedaan signifikan sehingga perolehan data juga memuat elevasi tertinggi dan terendah pada area yang dipetakan.

4.  Pastikan Aman dari Penghalang

GCP sebaiknya diletakkan pada area yang aman dari penghalang. Seperti yang diketahui bahwa pemasangan GCP secara tidak teratur akan menghasilkan data yang kurang valid. Penempatan titik kontrol tidak disarankan di lokasi samping bangunan karena kemungkinan terkena bayangan. Selain itu hindari peletakan di area yang terlalu silau. Jangan letakkan di bawah pohon atau kawasan yang rimbun dan medan yang sulit karena dapat menghasilkan data kurang akurat nantinya.

Hal ini disebabkan proses pengambilan data survey pemetaan dilakukan menggunakan alat drone yang terbang melintasi area sasaran. Apabila area yang telah diletakkan GCP terhalang dengan bayangan atau benda lainnya tentu proses pengukuran tidak berlangsung maksimal.

Rekomendasi Pelatihan GIS : Pelatihan GIS Dasar

 

Kesimpulan

Itulah penjelasan singkat seputar tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan. Semoga tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan dapat menghasilkan data yang valid dan akurat nantinya.

Nah jika Anda ingin mempelajari bagaimana pemetaan, membuat GCP dan mempelajari ilmu geospasial lebih dalam, bisa mengikuti pelatihan GIS bersama Techno GIS Indonesia. Pelatihan GIS dasar, Pelatihan GIS Advance sampai dengan pelatihan web gis semua ada di Techno GIS Indonesia.

Belajar GIS mudah dan nyaman bersama  trainer Techno GIS Indonesia yang handal dan profesional.

Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey Pemetaan

Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey PemetaanSebelumnya, pernahkah anda mendengar tentang sebutan Capture Ground Control Points? GCP ini sering dipakai dalam industri survey, serta desain virtual dan juga konstruksi. Ground Control Point disebut juga dengan titik kontrol tanah dan ini merupakan suatu alat yang penting sekali untuk pemetaan yang presisi.

Mungkin anda juga telah penasaran apa sebenarnya yang dimaksud dengan titik kontrol tanah atau GCP tersebut. Simaklah pengertiannya di bawah ini serta terkait penggunaan GCP yang harus dipahami.

Baca : Perbedaan Koordinat Geografik dan UTM

 

Pengertian Capture Ground Control Points dan Penggunaannya untuk Pemetaan

Titik kontrol tanah atau Ground Control Points merupakan penandaan suatu lokasi di tanah, ditempatkan dengan strategis di berbagai area survey dengan teknis serta preferensi tertentu. Terlebih dahulu harus dilakukan penentuan koordinat GPS RTK di masing-masing pusatnya.

Kemudian GCP dan koordinatnya dipakai untuk dapat membantu perangkat lunak pemetaan kamera drone untuk bisa secara akurat dan presisi memposisikan peta dengan kondisi kenyataan di sekitarnya. Apabila digunakan dengan tepat, GCP bisa meningkatkan akurasi pada peta. Perusahaan survey biasanya menggunakan GCP dikarenakan tingginya tingkat akurasi penting di dalam sebagian besar pekerjaan yang dijalankan.

Layanan Techno GIS Indonesia : Jasa Pemetaan Topografi Untuk Perencanaan Dengan Total Station dan Pemotretan Udara

Terkait kapan harus menggunakan GCP, penting sekali untuk menilai tiap proyek terlebih dahulu

sebelum anda memutuskan mengambil langkah memakai GCP. Karena tiap proyek pemetaan drone Ground Control Points adalah unik, tak semua proyek membutuhkan tingginya tingkat akurasi pada peta.

GCP sangat penting fungsinya untuk proses pemetaan. Dimana GCP akan membantu meningkatkan akurasi peta dengan memastikan bahwa garis lintang maupun garis bujur berada pada titik yang benar dan akurat.

Capture Ground Control Points ini bagaikan menempatkan paku payung dalam suatu majalah dinding. Masing-masing pin bisa membantu untuk merekatkan scrap atau potongan rubrik mading dengan bantalan pada mading supaya dapat dipajang di dindingnya. Itulah fungsi GCP untuk bisa merujuk suatu lokasi referensi peta di tiap-tiap titiknya.

Baca juga : Perbandingan Waterpass Theodolite dan Total Station Dalam Survey Pemetaan

Maka dari itu, GCP hanya digunakan pada saat pengerjaan yang membutuhkan akurasi dan juga tingkat presisi peta yang tinggi. Tetapi secara umum, jenis proyek seperti contohnya overlay georeferensi, dokumen desain serta survey tanah dapat memanfaatkan penggunaan Ground Control Point ini.

PELATIHAN WEB GIS DASAR

Pelatihan Web Gis Dasar | Technogis Indonesia

 

Penempatan Ground Control Points (GCP)

Setelah anda mengetahui definisi serta penggunaan dari Capture Ground Control Points, berikut adalah terkait penempatannya. Tentu penempatan titik kontrol tidak boleh secara sembarangan, inilah sejumlah tips pada pemasangan titik kontrol.

1. Penyebaran Titik Secara Merata

Titik utama yang disebarkan harus bisa ditempatkan pada sudut terluar dari suatu area yang

dipetakan. Kemudian setelah itu point atau titik kontrol lainnya dapat disebar di tengah-tengah area yang dipetakan.

Rekomendasi Layanan : Jasa Pemotretan Drone / UAV

2. Elevasi di Area yang Dipetakan

Perbedaan elevasi di area yang dipetakan sangat berpengaruh terhadap suatu pemasangan titik kontrol. Supaya menghindari kesalahan prosesing, diperlukan pemasangan point control (titik kontrol) di tiap perbedaan tinggi yang signifikan. Sehingga mempunyai data elevasi yang paling tinggi dan paling rendah di suatu area yang dipetakan.

3. Obstruksi di Area Pemasangan

Suatu pemasangan Ground Control Point tak disarankan berada di dekat obstruksi yang nantinya dapat mengganggu proses pengambilan gambar/foto dan juga pengukuran. Penempatan control

point tak disarankan di samping bangunan (bisa kemungkinan terkena bayangan), tempat yang silau, bawah pohon, daerah yang rimbun, maupun medan yang sulit.

 

Pengukuran Lokasi Ground Control Points (GCP)

Dalam hal ini, pengukuran koordinat GPS pada pusat tiap titik kontrol tanah sangatlah penting. Untuk dapat melakukannya, diperlukan RTK (Receiver Real Time Kinematic) atau PPK (Pasca Pengolahan Kinematik). Jangan memakai ponsel maupun tablet untuk pengukuran lokasi control point tanah anda.

Rekomendasi Pelatihan : Pelatihan Drone LiDAR untuk Pemetaan

 

Pelatihan GIS di Techno GIS Indonesia

Membutuhkan jasa pemetaan untuk proyek Anda Anda? Bisa menggunakan jasa pemetaan dari Techno GIS Indonesia. Dengan surveyor yang berpengalaman dan profesional membantu menangani banyak proyek besar di Indonesia.

Atau jika ingin belajar tentang GCP (Ground control point) juga bisa banget belajar mudah dan nyaman di Pelatihan GIS bersama teman-teman techno GIS. Dengan proses pembelajaran yang terarah, mempelajari teori juga praktik yang menyenangkan.

Informasi tentang Pelatihan GIS maupun layanan yang diberikan di Techno GIS Indonesia bisa langsung komunikasi dengan tim kami di Kontak Techno GIS.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu DiperhatikanUpaya untuk melakukan penataan ruang geografis merupakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Konsep dari perencanaan tata ruang di Indonesia ini akan terus berkembang. Sehingga harapannya kesenjangan wilayah dapat teratasi dengan baik.

Melakukan perencanaan tata ruang wilayah tidak terlepas dari manfaat yang akan dirasakan. Manfaat pertama, dapat menjadi perpaduan pembangunan untuk wilayah kabupaten/ kota. Manfaat kedua, terciptanya keserasian dalam pembangunan wilayah kabupaten/ kota. Manfaat ketiga, mewujudkan tata ruang wilayah pada kabupaten/ kota secara lebih berkualitas.

Layanan Techno GIS : Pelatihan Drone Pemetaan

 

Jenis-Jenis Perencanaan Tata Ruang Wilayah

Ada tiga jenis perencanaan tata ruang wilayah, di antaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Untuk Nasional

Berdasarkan aturannya, jangka waktu rencana tata ruang wilayah nasional adalah 20 tahun. Setiap 5 tahun sekali dilakukan peninjauan. Sehingga perencanaan tata ruang wilayah ini sudah jelas untuk jangka panjang. Tujuan dari perencanaan tata ruang wilayah ini antara lain:

  1. Menciptakan keharmonisan lingkungan alam dan buatan.
  2. Menjadikan ruang wilayah nasional terasa nyaman, aman, produktif, serta berkelanjutan.
  3. Terdapat keterpaduan dari pemanfaatan ruang darat, udara, laut.
  4. Terdapat keterpaduan perencanaan pada tata ruang wilayah mulai dari nasional, provinsi, serta kabupaten/ kota.
  5. Memanfaatkan sumber daya alam yang berkelanjutan agar kesejahteraan masyarakat lebih meningkat.

Baca juga : Tips Pemilihan Drone Untuk Pemetaan, Membantu Proses Survey Lebih Efisien

2. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Untuk Provinsi

Penyusunan dari rencana tata ruang wilayah provinsi mengacu pada nasional. Pedoman ini merupakan penataan ruang dan rencana pembangunan untuk jangka panjang daerah. Dengan tujuan tata ruang wilayah harus sesuai dengan kebutuhan di masa depan.

Berikut ini fungsi-fungsi yang terdapat pada penataan ruang wilayah untuk provinsi:

  1. Sebagai formulasi kebijakan serta strategi untuk tata wilayah provinsi.
  2. Sebagai arahan dalam penyusunan pada program utama dari rencana tata ruang wilayah.
  3. Sebagai dasar untuk menetapkan arahan dalam mengendalikan pemanfaatan dari ruang wilayah provinsi.

3. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Untuk Kabupaten/ Kota

Dalam perencanaan tata ruang wilayah ini sesuai dengan aturan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. Perencanaan tata ruang wilayah pada kabupaten atau kota meliputi pemanfaatan dan pengendaliannya. Fungsi dari rencana tata ruang wilayah kota antara lain:

  1. Sebagai acuan dalam pengembangan maupun pemanfaatan ruang wilayah.
  2. Sebagai acuan dalam agar terjadinya keseimbangan dalam pembangunan wilayah.
  3. Sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan jangka panjang maupun jangka menengah.
  4. Sebagai acuan investasi pada lokasi wilayah kabupaten atau kota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
  5. Sebagai pedoman melakukan perencanaan secara lebih terperinci.
  6. Sebagai acuan administrasi untuk pertanahan.

Pelatihan GIS : Pelatihan Remote Sensing

pelatihan gis basic

 

Hal-hal Yang Perlu Menjadi Perhatian Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

Ada empat hal yang menjadi perhatian dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) seperti berikut ini:

1. Teknologi

Rencana tata ruang wilayah berkaitan erat dengan teknologi. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi yang semakin berkembang sangat berpengaruh. Terutama pada perubahan mobilitas dan perilaku manusia.

2. Ekonomi

Perlu dipahami dalam rencana tata ruang wilayah, potensi ekonomi di setiap daerah berbeda. Sehingga penting dilakukan penyusunan rencana tata ruang wilayah. Namun, harus disesuaikan dengan infrastruktur yang dibutuhkan dalam wilayah tersebut.

Rekomendasi Artikel : Mengenal Kelebihan dan Kelemahan Drone Fixed Wings

3. Sosial

Populasi manusia dalam suatu wilayah akan mempengaruhi dari rencana tata ruang wilayah ini. Pertumbuhan yang semakin pesat akan berpengaruh pada ketersediaan jumlah tempat tinggal, sarana pendidikan, dan fasilitas lain. Seperti rumah sakit, pasar, dan lain-lain.

4. Lingkungan

Adanya rencana tata ruang wilayah dapat membuat lingkungan lebih terkondisikan. Untuk wilayah Indonesia sendiri memiliki struktur geografis yang berbeda. Sehingga penyusunan tata ruang ini nantinya dapat disesuaikan dengan karakteristik geografis di wilayah tersebut.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) itu penting. Sehingga ruang dapat dimanfaatkan secara lebih terarah. Menyesuaikan dengan kondisi tata ruang di wilayah tersebut.

Jasa GIS : Jasa Pemetaan Topografi

 

Peranan GIS Dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah

Ilmu spasial atau GIS memiliki peranan besar dalam perencanaan tata ruang wilayah. Seperti yang kita sebutkan di atas bahwa perencanaan wilayah juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.

Penataan ruang ini membutuhkan GIS sebagai framework (kerangka spasial) yang membantu mengumpulkan data dan juga analisa pembangunan. Beberapa manfaat gis diantaranya

  1. Membangun basis data yang memungkinkan untuk dikembangkan di masa depan
  2. Memudahkan proses analisa
  3. Menyediakan data/informasi yang akurat
  4. Memungkinkan proses monitoring dan evaluasi dengan parameter tertentu

GIS membantu memberikan data (peta dan statistik) yang akurat dan cepat. Dengan gis data dapat disimpan, diolah, di retrieve, menampilkan dan menyebarkan data tersebut.

Selain itu penggunaan GIS dalam perencanaan tata ruang wilayah bermanfaat untuk

  1. Memberikan pilihan yang efisien dari segi waktu dan biaya
  2. Proses revisi dan update data lebih mudah
  3. Memberikan data yang akurat

Ada project besar perencanaan tata ruang? Bisa menggunakan bantuan jasa pemetaan dari Techno GIS. dengan surveyor terbaik menangani banyak project di seluruh Indonesia dengan baik.

Selain pemetaan drone, kami juga memberikan pelayanan pemetaan lidar dan juga pemetaan foto udara.

Membutuhkan jasa gis, bisa langsung saja ke Techno GIS indonesia!

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Langkah – Langkah Penting Dalam Maintenance Drone Quadcopter

Langkah – Langkah Penting Dalam Maintenance Drone QuadcopterApakah Anda memiliki drone quadcopter? Harga drone ini tentu saja mahal, jadi sangat sayang jika umurnya pendek hanya karena kurang terawat. Bagi Anda yang ingin serius merawat drone empat baling – baling ini, pastikan ikuti instruksi perawatan berikut ini!

Baca juga : Penggunaan Drone untuk PTSL

 

Maintenance Drone Quadcopter

Ada beberapa langkah yang bisa diperhatikan dalam melakukan maintenance drone quadcopter.

1. Pemeriksaan Kerangka, Parts dan Chassis

Langkah awal yang harus dilakukan adalah inspeksi semua bagian drone secara umum. Jadi Anda disarankan mengambil battery pack dan memastikan drone sudah mati untuk memudahkan proses bongkar.

Hal yang perlu diamati pertama adalah pengumpulan kotoran seperti tanah, pasir, debu dan endapan kotoran lain. Bersihkan kotoran yang jelas terlihat tersebut dengan kain anti-static, sikat kecil, kuas pembersih, semprotan udara (air canister) dan isopropyl alcohol.

Selanjutnya periksa kerangka dan chasis pada drone. Pastikan tidak ada retakan, bagian yang kendor ataupun penyok. Gunakan kaca pembesar agar retak kecil sekalipun tidak terlewat saat pemeriksaan ini. Jika ditemukan ada retakan dan cacat, berikan tanda untuk ditangani nantinya.

Langkah selanjutnya adalah bagian parts baling – baling. Pada parts ini, hal seperti motor, sayap baling – baling dan gear, semua harus diperiksa. Pastikan kotoran, retak dan masalah lain di cek satu per satu. Coba lakukan test dengan memutar baling – baling agar lancar berputar juga.

Setelah semua masalah ditemukan dan ditandai, sekarang waktunya menangani hal tersebut. Bongkar bagian drone quadcopter yang bermasalah dan pastikan menggunakan alat yang tepat. Contoh saja untuk retakan di chasis dan kerangka, gunakan bahan pemulih seperti dempul resin, hot glue ataupun reinforce sticker.

Parts lain yang kotor tinggal dibersihkan dan jika ada yang tidak memungkinkan diperbaiki, belilah yang baru. Contoh saja jika terlihat ada gear yang sudah tidak bergigi bagus, pastikan beli parts gear dengan spek sama untuk menggantinya.

Baca juga : Mengenal Kelebihan dan Kelemahan Drone Fixed Wings

2. Pengecekan Kamera

Berikutnya adalah maintenance kamera. Untuk hal ini, Anda harus cek lensa dan response time pada kamera tersebut. Coba ambil beberapa gambar dan bandingkan dengan kualitas gambar kamera sebelumnya. Jika ada masalah, lebih baik kirim kamera drone tersebut ke tempat service kamera.

Jika masalah hanya karena lensa kotor, gunakan bahan pembersih kamera dan micro-fiber untuk menanganinya. Gunakan juga cotton bud dan kuas kecil untuk membantu menyingkirkan noda membandel di area yang sulit dibersihkan.

3. Pemeriksaan Siklus Energi dan Battery

Energi pada baterai drone juga harus diperiksa. Pastikan kapasitas battery tidak menurun dan dapat mendistribusikan energy dengan baik. Cek apakah siklus listrik ke motor stabil. Jika ada penurunan kekuatan rotasi, ini tanda ada masalah pada jaringan kelistrikannya.

Jika ditemukan masalah pada battery ini, Anda mau tidak mau harus beli baru. Namun, jika kerusakan hanya pada jaringan listrik saja, Anda masih bisa minta bantuan tukang service drone untuk memperbaikinya.

Artikel terkait : 

4. Pengecekan Software

Selanjutnya melakukan update software. Pastikan menggunakan driver terbaru pada drone. Cek juga apakah software pendukung yang Anda gunakan sudah memiliki versi terbaru. Contoh saja program drone di komputer ataupun app di smartphone, harus selalu mendapatkan update rutin.

Jika ingin lebih advance, hubungkan drone dan aplikasi pengendalinya dengan program diagnostic. Umumnya program ini tersedia di internet secara gratis dan dapat menunjukan status software. Jika ada bug, malware atau virus, biasanya langsung ketahuan dengan program diagnostic ini.

Nah itulah cara merawat drone quadcopter. Semoga bahasan ini dapat membantu Anda melakukan maintenance lebih baik. Pastikan cek drone quadcopter Anda dengan rutin dan mengikuti langkah – langkah di atas. Setiap drone akan membutuhkan maintenance khusus dan Anda harus dapat memenuhinya. Coba lakukan hal ini secara terjadwal untuk membuat drone Anda berumur lebih panjang.

 

Tempat Belajar Drone Dan Cari Drone Pemetaan

Ingin belajar menggunakan drone terutama untuk keperluan pemetaan sekalian cari drone khusus pemetaan? Bisa banget cari drone terbaik di Technogis. Ikut pelatihan drone pemetaan untuk mendapatkan informasi mengenai cara mengoperasikan drone dan juga mengenal komponen, perawatan, jalur penerbangan dan juga latihan terbang.

pelatihan gis basic

Tempat belajar drone pemetaan

Jika ingin mencari drone untuk kebutuhan pemetaan juga bisa cek drone di Techno GIS. Drone terbaik seperti Nivo VTOL V2 dan jenis drone fixed wings lainya ada di store Techno GIS. Informasi lengkap dan biaya bisa langsung hubungi tim technogis di kontak technogis. Selain belajar drone, kamu juga bisa mengikuti pelatihan gis lainya.

Sekian informasi tentang Maintenance Drone Quadcopter, semoga bermanfaat!

Kontak Technogis

Kontak Technogis