Surveying the Future of Infrastructure and Development

     In the fast-paced world of infrastructure development, precise and efficient surveying is essential to ensure the success of projects, from urban planning to large-scale construction. The NIVO VTOL V5 Pro Lidar drone provides a groundbreaking solution to the challenges faced by professionals in this field. By offering high-precision data collection and the ability to survey vast areas quickly, this drone is changing the way infrastructure surveys are conducted. Its advanced sensors and LiDAR technology enable it to capture detailed 3D data, which is crucial for creating accurate terrain models and making informed decisions during the planning and construction phases.

     The NIVO VTOL V5 Pro is also a game-changer in terms of efficiency. Infrastructure projects often span large sites, and traditional methods can be time-consuming and costly. With the ability to cover up to 1000 hectares in a single flight, this drone drastically reduces the time needed for surveying, allowing projects to move forward faster. Additionally, its extended flight time and long-range telemetry ensure that it can reach remote or difficult-to-access areas, making it an invaluable tool for surveying expansive infrastructure projects.

    The drone’s versatility is another standout feature. It operates effectively in a wide range of environments, whether in dense urban areas, forests, or rugged terrains. This flexibility means professionals can rely on the NIVO VTOL V5 Pro for a variety of tasks, from mapping power lines and conducting environmental assessments to inspecting buildings and infrastructure. Its ability to adapt to different conditions makes it the ideal companion for the diverse demands of infrastructure development.

    For cities expanding at an ever-increasing rate, the NIVO VTOL V5 Pro plays a crucial role in smart city initiatives and urban development projects. By generating accurate digital models, such as Digital Surface Models (DSM) and Digital Terrain Models (DTM), the drone provides urban planners with a clear and detailed view of the land they are working with. These models are essential for designing infrastructure that is both functional and sustainable, ensuring that cities can grow efficiently and responsibly.

    Moreover, the NIVO VTOL V5 Pro offers a safer and more sustainable approach to surveying. Traditional methods often require workers to be exposed to hazardous environments, which can be risky and labor-intensive. By conducting surveys remotely, the drone reduces the need for on-ground labor in dangerous areas, lowering the risk to workers and minimizing the environmental impact associated with heavy machinery. This makes the NIVO VTOL V5 Pro not only a practical choice but also a more eco-friendly and safer option for infrastructure surveying.

    In conclusion, the NIVO VTOL V5 Pro Lidar drone is revolutionizing the way infrastructure surveys are conducted. Its precision, efficiency, and adaptability make it a vital tool for professionals involved in construction, urban planning, and environmental management. By embracing this advanced technology, infrastructure developers can improve the accuracy and speed of their projects while promoting safer and more sustainable practices.

TechnoGIS at Indonesia-Russia Business Matching for INNOPROM 2026

TechnoGIS Indonesia proudly took part in the Indonesia–Russia Business Matching 2025, held at Hotel Baltschug Kempinski, Moscow, on December 8, 2025.
The event gathered Indonesian companies across multiple sectors to connect with Russian enterprises, explore business opportunities, and strengthen bilateral industrial cooperation ahead of INNOPROM 2026.


TechnoGIS’ participation aligns with Indonesia’s broader initiative to build global partnerships in digital, industrial, and technology sectors. As part of the event’s networking activities, TechnoGIS CEO Mr. Sarono held a productive discussion with Mr. Yuri Manshtein, representative of SiberGeo , a leading Russian company specializing in geophysical instruments and subsurface investigation technologies.

 

The discussion explored:

  1. Integration of subsurface geophysical tools (ERT, EM profilers, GPR) with TechnoGIS’ surface mapping technologies
  2. Opportunities for future pilot projects in Indonesia
  3. Potential cooperation in research, training, and technology development
  4. Market alignment for geospatial and geophysical solutions across both countries

Strengthening Indonesia’s Presence on the Global Stage

TechnoGIS is honored to be one of the companies representing Indonesia during this international event. The Business Matching not only opened new opportunities with SiberGeo but also expanded TechnoGIS’ network among Russian industries and institutions. The insights and connections built during this event will support TechnoGIS’ mission to deliver world-class geospatial solutions and contribute to international collaboration across multiple sectors.

TechnoGIS Indonesia — Advancing Geospatial Technology, Connecting Nations

Arah Baru Perkembangan Kamera Multispektral di Industri Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, kamera multispektral tidak lagi sekadar diposisikan sebagai alat pengambil data lapangan. Perannya mulai bergeser menjadi komponen penting dalam ekosistem digital perusahaan, terutama ketika integrasi data lintas platform semakin diutamakan. Pergeseran ini ditandai oleh meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk menghubungkan data multispektral dengan analitik berbasis machine learning, model prediksi, dan otomasi proses.

Salah satu perubahan menarik adalah munculnya permintaan terhadap kamera multispektral yang modular. Perusahaan kini cenderung menghindari sistem yang “tertutup”, dan lebih memilih perangkat yang bisa dikustomisasi dengan sensor tambahan, peningkatan firmware, atau integrasi ke platform apa pun yang mereka gunakan. Model seperti ini memberi fleksibilitas lebih besar, terutama bagi industri yang harus menyesuaikan diri dengan regulasi dan kebutuhan data yang terus berubah.

Selain itu, tren real-time insight juga mulai memengaruhi cara kamera multispektral dirancang. Jika dulu data multispektral identik dengan pemrosesan pasca penerbangan atau pasca perekaman, kini banyak perusahaan menuntut kemampuan streaming langsung ke dashboard operasional. Arah pengembangan ini memunculkan dukungan konektivitas yang lebih stabil, kompresi data efisien, serta sistem keamanan transfer data yang semakin ketat.

Faktor lain yang jarang dibahas adalah perubahan model bisnis. Produsen kamera multispektral mulai bereksperimen dengan layanan subscription, bukan hanya penjualan perangkat keras. Artinya, perusahaan yang membeli kamera tidak hanya mendapatkan alat, tetapi juga paket layanan seperti pembaruan perangkat lunak berkala, akses platform analitik, hingga opsi penyimpanan cloud khusus. Model ini membuat biaya awal lebih ringan dan mempercepat adopsi di sektor-sektor baru.

Terakhir, yang mulai menjadi pembeda antara berbagai kamera multispektral bukan lagi jumlah band spektral atau resolusi sensornya—melainkan kualitas ekosistem pendukung. Mulai dari kompatibilitas perangkat, stabilitas API, dokumentasi pengembang, hingga kemampuan integrasi dengan sistem perusahaan yang sudah ada. Produk yang kuat bukan hanya kamera, tetapi cara seluruh sistem bekerja bersama.

Dengan perkembangan ini, kamera multispektral bergerak menjauh dari persepsi sebagai “alat teknis untuk teknisi”, dan lebih mendekati peran sebagai komponen strategis dalam pengambilan keputusan perusahaan

TechnoGis GNSS RTK Sebagai Alat Penting Dalam Mitigasi Bencana

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat potensi bencana paling tinggi di dunia. Gempa bumi, longsor, banjir, dan letusan gunung api menjadi ancaman yang terus hadir. Untuk itu, mitigasi bencana harus dilakukan berbasis data akurat agar pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat. TechnoGis GNSS RTK menjadi perangkat vital yang mampu mendukung sistem mitigasi bencana melalui penyediaan posisi presisi sentimeter secara real time.

 

Pemantauan Deformasi Lahan dan Struktur yang Akurat

Salah satu aspek penting dalam mitigasi bencana adalah pemantauan deformasi tanah dan pergeseran struktur. Dengan akurasi sentimeter, TechnoGis GNSS RTK sangat efektif untuk memantau:

  • Pergeseran tanah di area rawan longsor
  • Deformasi lereng atau tebing
  • Penurunan muka tanah (land subsidence)
  • Pergerakan bangunan penting seperti bendungan, jembatan, dan gedung pemerintahan

Ketepatan data ini memungkinkan instansi terkait mendeteksi pergerakan kecil yang berpotensi menjadi bencana. Jika deformasi terdeteksi sejak awal, tindakan mitigasi dapat disiapkan lebih cepat dan lebih efektif.

Pendukung Pemetaan Risiko dan Zonasi Bencana

Mitigasi jangka panjang memerlukan pemetaan risiko yang komprehensif. TechnoGis GNSS RTK dapat mendukung proses ini dengan menghasilkan data presisi untuk:

  • Pembuatan zonasi rawan longsor
  • Delinasi area banjir dan perubahan alur sungai
  • Penetapan batas aman pemukiman di lereng gunung
  • Pembaruan peta rawan gempa dan tsunami

Data yang akurat membantu pemerintah merancang kebijakan tata ruang yang lebih adaptif terhadap risiko bencana. 

Fase Pascabencana

Dalam fase pasca bencana, TechnoGis GNSS RTK berperan penting dalam mempercepat proses pemulihan dengan memberikan data spasial yang akurat, real time, dan mudah dianalisis. Teknologi ini membantu tim penanganan bencana dalam menilai kerusakan wilayah, memetakan ulang area terdampak, serta merencanakan rekonstruksi infrastruktur secara lebih terukur. Tidak hanya itu, TechnoGis GNSS RTK juga mendukung proses relokasi permukiman, pemantauan potensi bencana susulan, serta penyusunan laporan evaluasi yang kredibel. Dengan kemampuan positioning yang presisi, perangkat ini memastikan setiap langkah rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan secara efektif dan aman.

 

Adapun peran GNSS dalam fase pasca bencana meliputi:

  • Penilaian cepat dan akurat terhadap tingkat kerusakan infrastruktur dan wilayah terdampak
  • Pemetaan ulang area yang mengalami perubahan kontur, aliran sungai, maupun batas geografis
  • Dukungan teknis dalam pembangunan kembali infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik
  • Penentuan lokasi aman untuk relokasi permukiman sementara maupun permanen
  • Monitoring lanjutan terhadap potensi bencana susulan seperti retakan tanah, longsor lanjutan, atau kenaikan muka air
  • Penyediaan data presisi untuk penyusunan laporan evaluasi pasca bencana dan perencanaan mitigasi jangka panjang

 

Dukungan Pelatihan dan Purna Jual untuk Operasi Kebencanaan

TechnoGis juga memberikan pelatihan penggunaan perangkat dan dukungan teknis langsung di lapangan. Hal ini memastikan petugas BPBD, SAR, atau pihak terkait dapat mengoperasikan perangkat secara optimal.

Meningkatkan Efisiensi Pertanian Modern dengan TechnoGis GNSS RTK

Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan akan ketersediaan pangan terus bertambah. Untuk itu, dibutuhkan teknologi yang mampu meningkatkan efisiensi pengolahan lahan, akurasi penanaman, serta optimalisasi penggunaan sumber daya. TechnoGis GNSS RTK hadir sebagai sistem navigasi presisi tinggi yang mampu memberikan koordinat dengan tingkat akurasi sentimeter secara real time. Perangkat ini bukan sekadar alat ukur, tetapi menjadi solusi strategis dalam mendorong pertanian presisi untuk hasil yang lebih maksimal.

 

Optimalisasi Pengolahan Lahan dengan Akurasi Tinggi

TechnoGis GNSS RTK mampu menyediakan data posisi yang stabil dan akurat, menjadikannya ideal dalam berbagai aktivitas pertanian, mulai dari persiapan lahan hingga proses panen. Dalam proses pengolahan tanah, misalnya, traktor maupun alat berat dapat dipandu secara presisi menggunakan data GNSS. Pengoperasian yang lebih terarah membantu mengurangi overlap pengolahan tanah, menghemat waktu, bahan bakar, dan meningkatkan kualitas pembajakan. Efisiensi seperti ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga mempercepat seluruh tahapan kerja.

 

Precision Planting untuk Menjamin Keseragaman Tanaman

Pada tahap penanaman, TechnoGis GNSS RTK memungkinkan penerapan precision planting, yaitu teknik penanaman benih secara tepat pada titik yang telah direncanakan. Dengan akurasi sentimeter, petani dapat memastikan ketepatan jalur tanam, keseragaman baris, dan pemanfaatan ruang lahan secara maksimal. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman akan lebih merata, produksi meningkat, dan risiko kesenjangan tanaman dapat diminimalkan. Efeknya, hasil panen meningkat tanpa perlu menambah luas lahan.

 

Aplikasi Pemupukan dan Penyemprotan Berbasis Data

Perangkat ini juga dapat mendukung implementasi Variable Rate Application (VRA) untuk pemupukan dan penyemprotan. Dengan data spasial yang akurat, petani dapat menentukan dosis pupuk atau pestisida sesuai kebutuhan setiap area lahan. TechnoGis GNSS RTK membantu memastikan bahwa setiap titik lahan mendapatkan perlakuan sesuai kondisi aktualnya. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi biaya, tetapi juga mengurangi efek samping bagi lingkungan. 

 

Jangkauan Luas untuk Pengelolaan Lahan Berskala Besar

TechnoGis GNSS RTK sudah dilengkapi dengan teknologi internal radio 5W dan Link Protocol yang mampu menghadirkan jangkauan hingga 35 km dalam kondisi optimal. Hal ini sangat membantu terutama pada area pertanian yang luas seperti perkebunan sawit, tebu, dan tanaman industri lainnya. Kestabilan koneksi base dengan rover mempercepat proses survei dan meminimalkan gangguan dalam pengumpulan data spasial.

 

Integrasi dengan SIstem Digital Pertanian

Dalam operasional harian, TechnoGis GNSS RTK juga sangat mudah diintegrasikan dengan sistem manajemen pertanian berbasis GIS maupun aplikasi monitoring digital. Data yang dihasilkan bisa langsung digunakan untuk pemetaan lahan, analisis vegetasi, maupun evaluasi produktivitas. Integrasi ini memudahkan pengambilan keputusan berbasis data, sehingga petani maupun perusahaan dapat merencanakan strategi budidaya yang lebih efektif.

 

Layanan Purna Jual dan Pendampingan Teknis

Dukungan layanan purna jual dan pendampingan teknis dari TechnoGis memberi nilai tambah yang signifikan. Pelatihan penggunaan perangkat, asistensi konfigurasi, hingga troubleshooting lapangan memastikan bahwa pengguna dapat mengoperasikan teknologi ini secara optimal. Komitmen layanan ini menjadikan TechnoGis GNSS RTK bukan hanya alat, tetapi sebuah solusi lengkap untuk transformasi pertanian modern.

Integrasi TechnoGis GNSS RTK dengan GIS untuk Perencanaan Wilayah

Perencanaan wilayah yang berkelanjutan tentunya membutuhkan data spasial yang akurat, cepat dan mudah diintegrasikan ke dalam sistem analisis. Seiring meningkatnya kebutuhan akan pemetaan presisi untuk tata ruang, pengembangan infrastruktur, serta pengelolaan sumber daya, TechnoGis GNSS RTK hadir sebagai solusi unggulan yang mampu menghasilkan data dengan tingkat ketelitian sentimeter secara real time. 

 

Akurasi Tinggi untuk Pondasi Database Spasial

Data spasial yang presisi merupakan komponen penting dalam penyusunan rencana tata ruang. Akurasi tinggi yang dihasilkan oleh perangkat TechnoGis GNSS RTK menjadi fondasi utama dalam membangun database spasial yang andal dan dapat dipercaya. Dengan kemampuan pengukuran hingga tingkat ketelitian sentimeter, setiap titik yang diukur memberikan representasi lapangan yang sangat presisi sehingga meminimalkan kesalahan dalam pemetaan maupun analisis lanjutan.

 

Integrasi Data yang Mudah dan Cepat

TechnoGis GNSS RTK dirancang untuk mempermudah proses integrasi data sehingga alur kerja lapangan hingga pengolahan menjadi jauh lebih efisien. Dengan dukungan konektivitas 4G, Wi-Fi, Bluetooth, serta kompatibilitas berbagai format standar seperti NMEA, RTCM, hingga RINEX, data hasil pengukuran dapat langsung dipindahkan ke perangkat lunak GIS atau aplikasi pemetaan lainnya tanpa proses konversi yang rumit. Fitur integrasi ini memungkinkan pengguna melakukan sinkronisasi data secara real-time melalui aplikasi GIS Survey Mobile.

 

Mendukung analisis spasial yang lebih komprehensif

Ketika data hasil pengukuran dengan GNSS diintegrasikan dengan GIS, analisis spasial menjadi jauh lebih optimal. Beberapa implementasinya dalam perencanaan wilayah antara lain: 

  1. Analisis kesesuaian lahan untuk permukiman, industri, dan konservasi
  2. pemodelan jaringan transportasi dan perencanaan pembangunan jalan baru 
  3. penyusunan batas administrasi dengan ketelitian tinggi
  4. evaluasi zona rawan bencana seperti banjir, longsor, dan abrasi
  5. pemetaan utilitas seperti jaringan air bersih, drainase, dan listrik. dll

Akurasi tingkat sentimeter dari TechnoGis GNSS RTK memastikan bahwa hasil analisis memiliki tingkat ketelitian yang tinggi untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.

 

Meningkatkan Efisiensi Proyek Perencanaan

Dalam kegiatan teknis perencanaan wilayah, waktu dan efisiensi sumber daya menjadi faktor penting. TechnoGis GNSS RTK menawarkan alur kerja yang responsif, mulai dari inisiasi base dan rover yang cepat, kemampuan tracking satelit yang multi koneksi, dan juga dilengkapi perangkat sensor IMU (Inertial Measurement Unit) yang meningkatkan keakuratan kestabilan di berbagai kondisi lingkungan yang tidak ideal.

 

Solusi Terintegrasi untuk Perencanaan Berbasis Data

Integrasi TechnoGis GNSS RTK dengan GIS menjadi nilai tambah dalam berbagai kegiatan pemetaan dan perencanaan berbasis data. Data hasil pengukuran lapangan dipadukan ke dalam GIS untuk dianalisis secara lebih detail dan komprehensif. Memungkinkan sebuah instansi atau pengguna melakukan visualisasi data spasial yang lebih akurat. Hal tersebut menjadikan proses kerja lebih efisien untuk mendukung proses perencanaan wilayah yang baik dan berkelanjutan. 

Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Teknologi Drone dan LiDAR dalam Dunia Pertambangan

Pendahuluan

Stabilitas lereng merupakan aspek krusial dalam operasi pertambangan, terutama pada tambang terbuka (open pit). Lereng yang tidak stabil dapat memicu longsor, merusak infrastruktur tambang, menghambat produksi, bahkan membahayakan keselamatan pekerja. Oleh karena itu, pemantauan lereng harus dilakukan secara akurat, cepat, dan berkesinambungan.

Perkembangan teknologi pemetaan modern seperti drone (UAV) dan LiDAR (Light Detection and Ranging) kini menghadirkan revolusi dalam analisis lereng. Kedua teknologi ini memberikan data topografi resolusi tinggi, memungkinkan deteksi perubahan kecil pada permukaan lereng yang sebelumnya sulit dilakukan dengan metode konvensional.

1. Peran Drone dalam Analisis Lereng 

a. Pemetaan Fotogrametri

Drone dilengkapi kamera resolusi tinggi yang memotret lereng dari berbagai sudut. Foto tersebut kemudian diolah menjadi:

  • Orthomosaic
  • Digital Elevation Model (DEM)
  • Digital Surface Model (DSM)
  • Model 3D

Model 3D lereng dari drone sangat membantu dalam:

  • Pengukuran sudut kemiringan (slope angle)
  • Identifikasi retakan permukaan
  • Pemetaan zona rawan longsor

b. Monitoring Perubahan Lereng

Drone dapat digunakan untuk pemetaan berkala (daily, weekly, monthly). Perbandingan model 3D antar periode memungkinkan analis mendeteksi gerakan tanah sekecil beberapa sentimeter.

Contoh pemantauan:

  • Lereng setinggi >50 m dengan potensi pergerakan geoteknik
  • Highwall tambang batubara
  • Slope bench nikel laterit
  • Lereng overburden dan disposal area

c. Keamanan dan Efisiensi

Pada area berbahaya atau sulit dijangkau, drone dapat terbang tanpa menempatkan pekerja dalam risiko. Selain itu, waktu akuisisi jauh lebih cepat dibanding survei manual.

2. Teknologi LiDAR dan Keunggulannya dalam Analisis Lereng

LiDAR bekerja dengan memancarkan sinar laser dan mengukur waktu kembali (time of flight) untuk menghasilkan point cloud 3D yang sangat detail.

a. Penetrasi Vegetasi

LiDAR mampu menembus vegetasi tipis, sehingga peta permukaan tanah (bare earth) dapat dihasilkan meskipun lereng tertutup semak atau rumput.

b. Resolusi dan Akurasi Tinggi

LiDAR menghasilkan jutaan titik dalam sekali terbang, memberikan data:

  • Akurasi vertikal 5–10 cm
  • Kepadatan point cloud tinggi (>200 pts/m² tergantung alat)

Ini sangat ideal untuk:

  • Analisis geometri lereng
  • Identifikasi bidang gelincir (slip surface)
  • Interpretasi struktur geologi

c. Deteksi Deformasi Lereng

Dengan LiDAR, deformasi kecil pada lereng dapat diukur menggunakan metode:

  • Point cloud comparison (M3C2)
  • DEM of Difference (DoD)
  • Slope movement velocity estimation

Teknologi ini menjadi kunci dalam early warning system tambang.

3. Integrasi Drone dan LiDAR dalam Analisis Lereng

Teknologi

Kelebihan

Kekurangan

Drone Fotogrametri Warna/tekstur jelas, biaya murah, cocok untuk monitoring umum Kurang akurat untuk area gelap atau bervegetasi
LiDAR (UAV/terrestrial) Akurasi tinggi, menembus vegetasi, detail geometri sangat baik Biaya lebih tinggi

Integrasi keduanya menghasilkan:

  • Model 3D lengkap (tekstur + geometri presisi)
  • Data permukaan tanah (DTM) dan permukaan objek (DSM) yang lebih akurat
  • Kemampuan analisis struktur geoteknik lebih baik

4. Aplikasi Analisis Lereng Berbasis Drone dan LiDAR

a. Pengukuran Geometri Lereng

Analisis meliputi:

  • Sudut lereng (slope angle)
  • Ketinggian bench
  • Lebar berm
  • Overall Slope Angle (OSA)
  • Bench Face Angle (BFA)

Penting untuk mengevaluasi apakah lereng telah mengikuti desain geoteknik.

b. Identifikasi Retakan dan Bidang Kelemahan

Dengan resolusi tinggi, retakan kecil di puncak lereng bisa terdeteksi, termasuk:

  • Crack opening
  • Displacement
  • Joint orientation

c. Analisis Volume Longsor

Setelah terjadi longsor, volume material ambruk dapat dihitung menggunakan:

  • DEM of Difference (DoD)
  • Point cloud subtraction

Data ini penting untuk evaluasi geoteknik dan desain ulang.

d. Warning System dan Slope Stability Monitoring

Data berkala menjadi dasar:

  • Prediksi potensi longsor
  • Pemasangan alat pemantau lanjutan (tiltmeter, extensometer, radar)
  • Evakuasi area berbahaya

5. Workflow Standar Analisis Lereng Menggunakan Drone & LiDAR

Berikut alur kerja umum:

  1. Perencanaan lintasan drone/LiDAR
  2. Akuisisi data (terbang drone atau LiDAR scanning)
  3. Georeferencing menggunakan GNSS RTK/PPK
  4. Pengolahan data menjadi point cloud/3D model
  5. Analisis lereng:
    • Slope angle
    • Kestabilan
    • Displacement

  6. Pelaporan geoteknik dan rekomendasi penanganan
  7. Monitoring lanjutan

Kesimpulan

Teknologi drone dan LiDAR telah menjadi terobosan besar dalam analisis lereng dunia pertambangan. Data resolusi tinggi yang dihasilkan memungkinkan pemantauan lereng secara cepat, aman, dan akurat. Analisis deformasi, perhitungan geometri, hingga peringatan dini potensi longsor kini dapat dilakukan lebih efektif dibanding metode tradisional.

Seiring berkembangnya teknologi, integrasi dengan artificial intelligence (AI), machine learning, dan sistem monitoring otomatis akan menjadikan analisis lereng semakin presisi dan real-time—mendukung operasi pertambangan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Implementasi TechnoGis GNSS RTK dalam Bidang Pertambangan

Kebutuhan Data Presisi dalam Operasional Pertambangan

Penggunaan TechnoGis GNSS RTK di sektor pertambangan merupakan jawaban bagi kebutuhan akan pengukuran yang cepat, presisi, dan efisien dalam berbagai aktivitas operasional tambang. Industri pertambangan sangat bergantung pada data spasial yang akurat untuk memastikan setiap proses berjalan dengan aman, terencana, dan sesuai regulasi. Dengan karakteristik area pertambangan yang luas, dinamis dan penuh tantangan, diperlukan perangkat berakurasi tinggi yang mampu bekerja stabil di medan ekstrem guna mendukung produktivitas kerja di lapangan. 

 

Pemetaan Tambang dan Survei Topografi yang Lebih Efisien

Salah satu implementasi paling penting perangkat TechnoGis GNSS RTK adalah dalam pemetaan tambang dan survei topografi. Data topografi sangat diperlukan pada setiap tahap di pertambangan, mulai dari eksplorasi, desain pit, hingga pengendalian elevasi galian dan timbunan (overburden). Dengan TechnoGis GNSS RTK, pengambilan titik kontur dapat dilakukan dengan cepat sehingga model permukaan tambang dapat diperbarui lebih sering. Perangkat ini juga mendukung teknologi multi-constellation yang menentukan posisi dengan lebih akurat dan stabil dengan menggunakan lebih dari satu sistem satelit navigasi global (GNSS), sehingga pengukuran tetap akurat meskipun berada di lokasi berbatu, berdebu, atau terbuka lebar. Kemampuan tersebut sangat membantu tim dalam menghasilkan peta permukaan terbaru untuk perencanaan operasional harian. 

 

Ketelitian Tinggi untuk Perhitungan Volume Cut and Fill

Selain pemetaan dasar, TechnoGis GNSS RTK juga berperan penting dalam perhitungan volume cut and fill yang merupakan kegiatan rutin pada tambang terbuka. Perhitungan volume galian (cut) dan (timbunan) menjadi dasar perencanaan produksi, alokasi alat berat, serta evaluasi progres pekerjaan kontraktor. Dengan mengumpulkan titik permukaan sebelum dan sesudah aktivitas pengerukan, sistem RTK mampu memberikan perhitungan volume yang lebih akurat dibandingkan metode manual atau alat konvensional. Ketelitian ini membantu perusahaan tambang menghindari selisih laporan produksi, meminimalkan potensi kerugian, serta memastikan transparansi antara perusahaan operator dan kontraktor lapangan.

 

Akses Survei Lebih Mudah dengan IMU Tilt Compensation

Aktivitas pertambangan tentunya penuh dengan hambatan fisik, hal ini tentunya menjadi hambatan dalam proses survei berlangsung. TechnoGis GNSS RTK hadir dengan fitur IMU Tilt Compensation yang memungkinkan surveyor untuk mengukur titik meskipun pole tidak tegak lurus akibat medan yang tidak stabil, berbatu, atau licin. Fitur ini sangat penting dikarenakan area tambang sering memiliki permukaan tidak rata yang menyulitkan pengukuran. Selain itu juga mempercepat proses kerja tanpa mengurangi tingkat keselamatan surveyor. 

 

Monitoring Lereng dan Keamanan Lokasi Tambang

Perangkat TechnoGis GNSS RTK juga dapat digunakan untuk memonitoring pertambangan, khususnya dalam pemantauan deformasi lereng atau perubahan permukaan akibat aktivitas galian. Pemantauan lereng sangat penting untuk mencegah longsor yang dapat membahayakan pekerja dan alat berat. Dengan TechnoGis GNSS RTK, titik monitoring dapat diukur berkala dengan akurasi yang konsisten, sehingga dapat menganalisis pergerakan tanah lebih mudah dan cepat. Data ini dapat digunakan untuk menentukan tingkat risiko serta mengambil langkah mitigasi yang tepat waktu. 

 

Penentuan Posisi Alat Berat dan Penataan Jalur Operasional

TechnoGis GNSS RTK berperan penting dalam menentukan posisi alat berat dan menandai jalur operasional, seperti rute hauling, lokasi disposal, serta area kerja excavator. Dengan dukungan koordinat yang presisi, alur kerja di area tambang menjadi lebih tertata sehingga potensi terjadinya kesalahan operasional dapat diminimalkan. Integrasi data RTK dengan perangkat lunak desain tambang seperti Surpac, Minescape, atau Vulcan juga memungkinkan proses perpindahan data dari lapangan ke ruang engineering berlangsung lebih cepat, sehingga meningkatkan efektivitas manajemen tambang secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, implementasi TechnoGis GNSS RTK di industri pertambangan memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi, efektivitas, dan keselamatan pekerjaan. Mulai dari pemetaan tambang, survei topografi, perhitungan volume cut and fill, hingga monitoring lereng dan perencanaan operasional alat berat, teknologi RTK menghadirkan solusi pemetaan presisi yang mampu memenuhi tuntutan pekerjaan yang kompleks. Dengan fitur-fitur modern seperti multi-constellation, dukungan CORS, dan IMU Tilt Compensation, TechnoGis GNSS RTK menjadi pilihan tepat bagi perusahaan tambang yang membutuhkan data spasial yang cepat, akurat, dan dapat diandalkan.

Peningkatan Kualitas Monitoring Tanaman Melalui Teknologi Kamera Landcam Multispektral

Kemajuan teknologi dalam sektor agribisnis mendorong perusahaan untuk meningkatkan metode pemantauan tanaman guna memperoleh hasil produksi yang optimal. Salah satu terobosan yang semakin banyak digunakan adalah kamera landcam multispektral, yang mampu memberikan gambaran kesehatan tanaman secara lebih akurat dibandingkan metode konvensional. Melalui pemanfaatan spektrum cahaya yang luas. Landcam membantu perusahaan memahami kondisi vegetasi secara mendalam sehingga strategi pengelolaan lahan dapat ditingkatkan.

1.Karakteristik Teknologi Multispektral

Landcam bekerja dengan merekam pantulan cahaya pada berbagai spektrum yang mewakili karakter fisiologis tanaman. Spektrum seperti merah, hijau, biru, red-edge, dan near-infrared dapat mengungkapkan tingkat fotosintesis, kadar klorofil, serta potensi stres tanaman. Data yang dihasilkan kemudian diproses menjadi peta vegetasi beresolusi tinggi yang dapat digunakan untuk analisis lanjutan. Informasi ini memberikan perusahaan wawasan detail terhadap kondisi lahan yang sebelumnya sulit diidentifikasi melalui pengamatan di lapangan.

2.Pemantauan Tanaman Secara Terukur

Teknologi Landcam mendukung perusahaan dalam memantau perkembangan vegetasi secara terukur dan konsisten. Setiap sesi pemetaan menghasilkan data visual yang menggambarkan perubahan kondisi tanaman dari waktu ke waktu. Hal ini penting untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan perawatan seperti pemupukan, irigasi, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Dengan pemantauan berbasis data, perusahaan dapat memastikan bahwa intervensi di lapangan dilakukan secara tepat sasaran.

3.Identifikasi Area Bermasalah

Salah satu keunggulan utama kamera multispektral adalah kemampuannya mengidentifikasi area bermasalah sebelum kerusakan tanaman terlihat secara fisik. Analisis multispektral memungkinkan deteksi awal terhadap penurunan kadar klorofil, kekurangan nutrisi, maupun gangguan air. Perusahaan dapat segera menindaklanjuti temuan tersebut untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Pendekatan preventif ini menjadi strategi penting dalam menjaga stabilitas produksi.

4.Efisiensi dalam Pengambilan Keputusan

Dengan adanya data yang jelas dan terukur, perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Landcam memberikan informasi objektif mengenai status tanaman di seluruh area lahan, sehingga perencanaan operasional dapat disusun berdasarkan kebutuhan aktual. Ini termasuk pengaturan jadwal pemupukan, perbaikan jaringan irigasi, serta penentuan area yang harus diprioritaskan dalam penanganan. Efisiensi ini berdampak langsung pada peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya operasional.

5.Dukungan pada Berbagai Komoditas Pertanian

Teknologi multispektral Landcam dapat diterapkan di berbagai sektor perkebunan dan pertanian. Pada komoditas seperti kelapa sawit, kakao, karet, tebu, teh, dan hortikultura, kamera ini memberikan manfaat besar dalam memonitor pertumbuhan dan menilai kesehatan tanaman. Landcam juga membantu perusahaan menstandardisasi proses pemantauan sehingga kualitas evaluasi dapat terjaga secara konsisten di seluruh blok lahan.

6.Dampak terhadap Peningkatan Produktivitas

Penggunaan Landcam berkontribusi langsung terhadap peningkatan produktivitas tanaman. Dengan mendeteksi gangguan sejak dini dan melakukan perawatan berbasis data, perusahaan dapat mengoptimalkan setiap fase pertumbuhan tanaman. Data multispektral juga memudahkan perusahaan memperkirakan hasil panen, menilai potensi produktivitas lahan, serta menyusun kebijakan produksi yang lebih efektif.

Penutup

Kamera Landcam multispektral merupakan teknologi yang memberikan nilai tambah signifikan dalam pemantauan tanaman. Dengan kemampuan analisis spektrum cahaya yang mendalam, perusahaan dapat memperoleh pemahaman detail mengenai kondisi vegetasi dan potensi masalah di lapangan. Implementasi teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan dalam industri agribisnis modern.

Presisi Tingkat Tinggi dalam Pertanian Modern Bersama Drone NiVO Agrios

Dalam dunia agrikultur modern, presisi adalah faktor krusial yang menentukan keberhasilan budidaya, efisiensi penggunaan bahan kimia, hingga stabilitas hasil panen. Dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi industri pertanian, mulai dari hama yang agresif, kondisi topografi yang beragam, hingga kebutuhan efisiensi biaya. Perusahaan agrikultur membutuhkan solusi yang mampu bekerja secara akurat dan konsisten. NiVO Agrios, lini drone spraying profesional, hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan pertanian presisi di berbagai skala usaha.

Jika dibandingkan dengan metode penyemprotan tradisional, tingkat presisi NiVO Agrios jauh lebih unggul berkat kombinasi teknologi canggih seperti terrain-following sensor, obstacle avoidance, FPV camera, dan sistem rute otomatis berbasis GNSS multi-konstelasi. Semua fitur ini memungkinkan drone terbang sesuai jalur yang telah ditentukan, menjaga tinggi terbang secara konsisten, serta menghindari gangguan di area lapangan. Dengan kontrol yang stabil tersebut, cairan pestisida atau nutrisi dapat disemprotkan tepat pada area target, sehingga memaksimalkan efektivitas penyemprotan dan mengurangi pemborosan.

Presisi semprot NiVO Agrios semakin ditingkatkan oleh penggunaan High Pressure Nozzle yang dapat menghasilkan butiran halus dan merata. Dibandingkan metode manual yang sering mengalami ketidakseimbangan distribusi cairan, drone ini memberikan pola semprot yang konsisten pada setiap perjalanan melintasi lahan. Cairan yang keluar tidak hanya tersebar di permukaan daun, tetapi juga mampu menembus sela-sela daun rapat berkat tekanan semprotnya yang kuat. Hal ini sangat efektif pada tanaman berkanopi tebal seperti jagung, kopi, kakao, maupun sawit muda yang selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi metode penyemprotan konvensional.

Selain presisi horizontal, NiVO Agrios juga unggul dalam presisi vertikal. Dengan fitur terrain-following, drone secara otomatis menyesuaikan ketinggian terbang mengikuti kontur lahan. Pada lahan berbukit atau tidak rata, fitur ini mencegah drone terbang terlalu tinggi atau terlalu rendah yang dapat mengurangi kualitas penyemprotan. Hasilnya, seluruh area—termasuk bagian yang sulit dijangkau oleh manusia—tetap mendapatkan perlakuan yang sama rata dan sesuai dosis. Hal ini bukan hanya meningkatkan efektivitas pestisida, tetapi juga meminimalkan potensi resistensi hama akibat penyemprotan yang tidak merata.

Setiap varian NiVO Agrios, mulai dari 10L, 20L hingga 52L, dirancang untuk mempertahankan tingkat presisi yang sama meskipun kapasitas tangki berbeda. Perusahaan agrikultur dengan skala operasional kecil dapat memanfaatkan versi 10L yang lincah dan stabil, sementara perusahaan menengah dan besar dapat memperoleh presisi tingkat industri melalui versi 20L atau 52L. Dengan adanya kalibrasi pompa yang akurat dan pengaturan kecepatan nozzle yang dapat disesuaikan, drone ini memberikan pengguna kontrol penuh terhadap volume cairan yang ingin dikeluarkan pada setiap hektare.

Presisi penyemprotan NiVO Agrios juga memberi dampak besar dalam penghematan biaya operasional. Penggunaan pestisida dan pupuk cair menjadi lebih terukur karena drone memastikan hanya area yang membutuhkan yang diberi perlakuan. Selain itu, penyemprotan presisi mengurangi risiko pemborosan hingga puluhan persen dibanding metode manual. Perusahaan tidak hanya hemat dalam penggunaan bahan, tetapi juga mendapatkan hasil panen yang lebih konsisten dan sehat, karena tanaman menerima dosis yang tepat sesuai kebutuhan.

Dalam konteks kesehatan dan keselamatan kerja, presisi NiVO Agrios juga memberikan nilai tambah. Pekerja tidak perlu lagi bersentuhan langsung dengan bahan kimia, sehingga risiko paparan dapat diminimalkan. Operator cukup mengatur jalur penerbangan dan volume cairan, kemudian drone bekerja dengan tingkat akurasi tinggi bahkan pada kondisi cuaca yang relatif berangin sekalipun. Stabilitas terbang yang ditunjang desain rangka yang kuat menjadikan drone ini andal dalam berbagai situasi lapangan.

Dengan seluruh keunggulan tersebut, jelas bahwa NiVO Agrios bukan sekadar drone spraying biasa, melainkan alat utama bagi perusahaan agrikultur yang ingin menerapkan konsep pertanian presisi. Penyemprotan yang lebih terarah, akurat, dan dapat dikontrol secara menyeluruh akan membantu perusahaan meningkatkan produktivitas, menghemat biaya, serta menjaga kesehatan tanaman secara optimal. Dalam era pertanian modern yang menuntut efisiensi dan ketepatan tinggi, NiVO Agrios menjadi investasi yang tidak hanya relevan, tetapi juga strategis untuk masa depan.