Pemetaan UAV untuk Perkebunan

Jasa Pemetaan UAV untuk Perkebunan – UAV (Unmanned Aerial Vehicle) adalah hal yang banyak dibutuhkan dalam dunia pertanian dan perkebunan modern. Semakin maju teknologi pemetaan, selain digunakan untuk memantau lahan juga semakin maju untuk mengetahui kondisi tumbuhan sampai dengan irigasi. Teknologi UAV memungkinkan para  petani mengelola perkebunan dan pertanian dengan lebih baik.

Beberapa manfaat dari UAV yang dapat membantu pertanian dan perkebunan, antara lain digunakan untuk membantu mengelola irigasi, mengetahui kondisi tanaman, mengetahui kesehatan vegetasi dan juga mengcegah ancaman hama dan penyakit. Bagaimana sih pemetaan UAV berguna untuk perkebunan? mari kita bahas bersama di ulasan hari ini.

uav untuk perkebunan

uav untuk perkebunan

UAV untuk Perkebunan

UAV menjadi alat yang cukup efektif untuk membantu mengelola perkebunan untuk mengumpulkan data visual dan juga membantu menganalisis kondisi tanaman juga tanah untuk perkebunan. Beberapa hal yang dapat dilakukan teknologi UAV untuk perkebunan, antara lain:

1. Uav untuk pengecekan pertumbuhan tanaman

UAV dapat membantu para petani untuk melihat kondisi pertumbuhan tanaman. Hal ini karena UAV dilengkapi dengan kamera untuk merekam gambar dan video dari ketinggian. Sehingga untuk mengecek pertumbuhan tanaman (ketinggian tanaman, area yang lambat berkembang) dan lain sebagainya, UAV bisa membantu mengeceknya dengan sangat baik.

2. Pengecekan Hama Penyakit

Selanjutnya UAV juga cukup efektif digunakan untuk menilai secara dini atau mendeteksi tanda awal hama penyakit pada tanaman. Kamera multispektral dan termal membantu pengeekan hama dan penyakit, karena kamera ini dapat menunjukkan perubahan suhu pada tanaman yang menunjukkan adanya hama/penyakit pada tanaman. Hal ini tidak terlihat dari mata manusia, sehingga akan lebih efektif membantu petani melakukan pencegahan jika tanaman terkena penyakit.

 

[Artikel Terbaru : Drone Untuk Pemetaan Topografi dengan Lidar

 

3. Saluran irigasi perkebunan

UAV juga sangat membantu dalam hal pengelolaan air untuk perkebunan. UAV memungkinkan petani untuk memantau kondisi aliran air atau irigasi perkebunan sehingga akan membantu pengelolaan air yang lebih efisien. Sehingga petani nantinya akan memperoleh informasi tentang kondisi saluran air yang akurat.

Jika ada aliran air yang terhambat, tanda kebocoran maupun erosi dapat terpantau dengan baik dengan pemantauan visual dari UAV. Sedangkan untuk pengoptimalan irigasi seperti perencanaan aliran air, pendeteksian diri masalah dan juga pengoptimasian aliran air juga pemeliharaan juga dapat terbantu dari UAV.

UAV menjadi alat yang kuat untuk membantu mengoptimalkan perkebunan termasuk saluran irigasi yang optimal.

4. Manajemen pupuk

Selanjutnya adalah manajemen pupuk, dimana UAV dapat membantu petani mengidentifikasi area yang membutuhkan pupuk lebih banyak atau juga daerah yang malah kurang pupuk. Dengan pola pemupukan seperti ini maka akan membantu efisiensi biaya pengeluaran pupuk yang lebih baik.

 

Mozaik hasil pemotretan foto udara

Mozaik hasil pemotretan foto udara

Pemetaan melalui pemotretan UAV dapat digunakan untuk pengukuran luasan lahan, jumlah tanaman dalam area pemotretan, jarak tanam tanaman, identifikasi kesehatan tanaman, perhitungan estimasi produksi hasil perkebunan, dan masih banyak lagi.

baca juga : Kelebihan Lidar daripada Foto Udara Kamera 

 

Jasa UAV untuk Perkebunan dari Techno GIS

Jika Anda membutuhkan layanan UAV untuk perkebunan, Techno GIS membantu Anda menganalisis kebutuhan perkebunan untuk kebutuhan pemupukan, melihat kondisi tanaman sampai dengan irigasi. Silahkan konsultasi kami, tim pemetaan GIS kami siap untuk membantu Anda dengan senang hati.

jasa survey dan pemetaan

itulah penjelasan hari ini tentang UAV untuk perkebunan dan juga rekomendasi kami jasa uav dari Techno GIS, semoga bermanfaat untuk Anda!

Metode Survey Pemetaan GNSS/GPS Geodetic

Metode Survey Pemetaan GNSS/GPS Geodetic –  Metode Survey Pemetaan GNSS/GPS Geodetic merupakan pendekatan yang menggunakan sistem satelit navigasi global (GNSS) seperti GPS untuk pemetaan geodetik. Dengan memanfaatkan sinyal satelit, metode ini memungkinkan penentuan posisi dan koordinat titik dengan akurasi tinggi. Prosesnya melibatkan perencanaan survei, pengukuran menggunakan penerima GNSS, pengolahan data, koreksi data, integrasi dengan sistem referensi geospasial, analisis, dan dokumentasi.

Metode ini digunakan dalam pemetaan tanah, infrastruktur, konstruksi, dan hidrografi. Keunggulannya adalah akurasi yang tinggi dan cakupan area yang luas. Metode Survey Pemetaan GNSS/GPS Geodetic menjadi pilihan utama dalam pemetaan geodetik modern.

Rekomendasi Pelatihan GIS : Pelatihan Drone Pemetaan 

Pengukuran GPS Geodetik

Pengukuran GPS geodetik adalah proses penggunaan sistem satelit navigasi global (GPS) untuk mengukur posisi dan koordinat titik dengan tingkat akurasi tinggi dalam pemetaan geodetik. Pengukuran ini melibatkan penerima GPS yang menerima sinyal dari satelit GPS yang berada di orbit Bumi. Penerima GPS menghitung jarak dari titik pengukuran ke setidaknya empat satelit GPS yang terlihat, dan dengan menggunakan metode trilaterasi atau multilaterasi, koordinat titik tersebut dapat ditentukan.

Pengukuran GPS geodetik memanfaatkan informasi waktu dan posisi satelit GPS yang akurat untuk menghasilkan hasil pengukuran yang presisi. Data GPS yang diperoleh kemudian diproses dan dianalisis menggunakan perangkat lunak khusus untuk menghitung dan mereferensikan posisi dan koordinat titik dengan sistem koordinat geodetik yang relevan.

Pengukuran GPS geodetik memiliki banyak aplikasi, termasuk pemetaan tanah, pemetaan infrastruktur, pemantauan deformasi tanah, dan pemetaan perubahan tingkat laut. Tingkat akurasi yang tinggi dan kemampuan untuk mencakup area yang luas menjadikan pengukuran GPS geodetik menjadi metode yang sangat berguna dalam pemetaan geodetik modern.

 

Metode Survey Pemetaan GNSS/GPS GEODETIC

 

Metode Survey Pemetaan GNSS/GPS GEODETIC

Metode Survey Pemetaan GNSS/GPS GEODETIC

 

Metode Survey Pemetaan GNSS/GPS Geodetic adalah metode yang menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS) atau sistem satelit navigasi global, seperti GPS (Global Positioning System), untuk melakukan pemetaan geodetik. Metode ini memanfaatkan sinyal yang dikirimkan oleh satelit GNSS yang ada di orbit Bumi untuk menentukan posisi dan koordinat suatu titik dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam metode survey pemetaan GNSS/GPS Geodetic:

  1. Perencanaan : Menentukan tujuan survei, lokasi titik kontrol, jumlah dan penempatan penerima GNSS, serta interval pengukuran yang diperlukan.
  2. Pengukuran : Menggunakan penerima GNSS yang terhubung dengan beberapa satelit GNSS untuk mengukur sinyal yang diterima. Pengukuran dilakukan pada titik kontrol yang telah ditentukan.
  3. Pengolahan Data: Data yang dihasilkan dari penerima GNSS direkam dan diproses menggunakan perangkat lunak pemrosesan GNSS. Data yang diukur dianalisis untuk menghitung posisi dan koordinat titik kontrol dengan presisi tinggi.
  4. Koreksi Data: Data yang dihasilkan dari pengukuran GNSS sering kali memerlukan koreksi untuk menghilangkan kesalahan sistemik dan gangguan atmosfer. Koreksi ini dapat diterapkan menggunakan data referensi yang dikumpulkan dari stasiun referensi GNSS yang terdistribusi.
  5. Integrasi dengan Sistem Referensi Geospasial: Hasil pengukuran GNSS diintegrasikan dengan sistem referensi geospasial yang lebih luas, seperti sistem koordinat geodetik yang digunakan di wilayah tertentu.
  6. Analisis dan Interpretasi: Hasil pengukuran GNSS dianalisis dan diinterpretasikan untuk memahami hubungan spasial antara titik kontrol yang diukur dan objek atau fitur lainnya di area pemetaan.
  7. Dokumentasi: Hasil survei dan data yang diperoleh direkam dan didokumentasikan dengan baik, termasuk koordinat, tingkat akurasi, serta informasi lain yang relevan.

Metode survey pemetaan  Geodetic ini sangat berguna dalam banyak aplikasi seperti pemetaan tanah, pemetaan infrastruktur, survei konstruksi, pemetaan hidrografi, dan banyak lagi. Tingkat akurasi yang tinggi dan kemampuan untuk mencakup area yang luas membuat metode ini menjadi pilihan yang populer dalam pemetaan geodetik modern.

 

Kenapa Memilih Pengukuran GPS Geodetik/GNSS? 

Ada beberapa kelebihan yang didapatkan dari pengukuran menggunakan GPS Geodetik yang bisa dipilih menjadi metode pengukuran utama untuk pemetaan, diantaranya adalah

  1. Akurasi Tinggi : Pengukuran GNSS/GPS geodetik dapat memberikan tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam menentukan posisi dan koordinat titik. Dengan menggunakan sinyal satelit yang presisi, metode ini dapat menghasilkan hasil pengukuran dengan ketepatan yang tinggi.
  2. Cakupan Luas: GNSS/GPS geodetik memungkinkan pengukuran yang meliputi area yang luas. Dengan menerima sinyal dari beberapa satelit, metode ini dapat mencakup wilayah yang lebih besar dibandingkan dengan metode tradisional.
  3. Efisiensi Waktu: Dalam pengukuran GNSS/GPS geodetik, proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan cepat. Satelit GPS yang tersedia secara global memungkinkan pengukuran dilakukan tanpa memerlukan penempatan titik kontrol secara manual.
  4. Fleksibilitas: GNSS/GPS geodetik dapat digunakan dalam berbagai jenis pemetaan geodetik, termasuk pemetaan tanah, infrastruktur, konstruksi, hidrografi, dan lainnya. Metode ini dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan survei yang berbeda.
  5. Pemantauan Dinamis: Selain pengukuran statis, GNSS/GPS geodetik juga memungkinkan pemantauan dinamis yang dapat mendeteksi perubahan posisi dan deformasi tanah secara real-time. Hal ini berguna dalam pemantauan pergerakan tanah, perubahan ketinggian permukaan laut, dan aktivitas geodetik lainnya. [baca : survey oceanografi
  6. Integrasi Data: Data GNSS/GPS geodetik dapat dengan mudah diintegrasikan dengan sistem referensi geospasial yang lebih luas. Hal ini memungkinkan koordinat dan hasil pengukuran dapat disesuaikan dengan sistem koordinat yang digunakan secara regional atau nasional.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, pengukuran dengan GNSS/GPS geodetik memberikan keakuratan, efisiensi, dan fleksibilitas yang tinggi dalam pemetaan geodetik modern.

 

Cari GPS Geodetic/GNSS? Semua Ada di Techno GIS Indonesia!

Sedang mencari GPS Geodetik yang akan membantu proyek Anda? bisa menggunakan GPS Geodetik dari Techno GIS Indonesia. GPS Geodetik yang cukup presisi dalam pengukurannya dengan akurasi data dibawah 5 cm. Memiliki daya pakai sampai 12 jam dan penggunaan yang mudah karena bisa dihubugkan dengan Aplikasi GIS Survey.  

gnss / gps geodetik

gnss / gps geodetik

 

 

GNSS Geodetik EQ1 menggunakan GNSS Receiver yang memiliki alur kerja tergolong cukup mudah untuk user dengan menggunakan aplikasi GIS Survey dari Android controller. Cek tentang harga, spesifikasi dan lainya di Equator GNSS EQ1 RTK .

Selain itu untuk kebutuhan waktu singkat, Anda juga bisa sewa GPS Geodetik jogja murah di Techno GIS Indonesia, kami menyediakan banyak produk dan seri GPS Geodetic sesuai kebutuhan Anda. Untuk informasi biaya dan juga merk/seri GPS Geodetic yang tersedia bisa langsung hubungi tim marketing kami.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

 

Jika ingin lebih simpel bisa menggunaan layanan jasa survey pemetaan geodetik/gnss dari Techno GIS, layanan dengan surveyor yang profesional dan berpengalaman sehingga Anda bisa langsung dapat data siap jadi dari hasil pemetaan.

 

 

Tips Membuat GCP yang Baik untuk Pemetaan

Tips Membuat GCP yang Baik untuk PemetaanKegiatan survey atau pemetaan yang menghasilkan GCP tentu memiliki tanggung jawab besar sehingga dibutuhkan ketelitian untuk menghasilkan GCP akurat serta valid. GCP merupakan proses penandaan titik koordinat pada proses pemetaan lahan. Untuk memperoleh titik yang akurat tentunya GCP harus dilakukan dengan benar.  Berikut tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan.

Artikel Terbaru : Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

 

Apa itu GCP?

GCP merupakan singkatan dari Ground Control Point atau titik kontrol tanah yang digunakan sebagai tanda dalam teknik pengukuran lahan menggunakan alat survey seperti GPS Geodetic. Pengukuran menggunakan alat tersebut bertujuan untuk mendapatkan koordinat asli yang ada pada lapangan sesuai dengan GCP sebagai acuan prosesing data.

Oleh karena itu petugas survey harus mampu meletakkan GCP dengan baik dan benar agar hasil pengukuran tidak melenceng. Pengukuran dengan hasil akurat akan memudahkan pengguna data dalam melakukan langkah selanjutnya. Sebaliknya, apabila terdapat kesalahan dalam data hasil survey maka langkah lanjutan bisa dipastikan tidak tepat bahkan cenderung gagal.

Selengkapnya tentang GCP bisa dibaca dalam ulasan Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey Pemetaan

 

Tips Membuat GCP untuk Pemetaan

Petugas survey bisa menggunakan tips berikut untuk membuat GCP agar mendapatkan data yang akurat.

1.  Sebarkan GCP di Tanah

Langkah awal yang harus dilakukan yakni menyebarkan GCP di tanah secara merata. Posisi titik utama adalah sudut terluar dari area yang akan dipetakan. Sementara titik selanjutnya bisa disebar di tengah area yang akan dipetakan. Survey pemetaan biasanya membutuhkan sekitar 5 GCP untuk area seluas 10 ha hingga 120 ha per area. Petugas survey tentu sudah dilengkapi dengan peralatan yang cukup sehingga jumlah GCP bukanlah suatu hambatan saat survey berlangsung.

2.  Buat Zona Penyangga

Petugas survey disarankan untuk meletakkan zona penyangga di sekitar tepi peta dan tepat di titik GCP. Hal ini digunakan sebagai cakupan gambar dalam pengulangan proses survey. Zona penyangga membutuhkan sekitar 50 kaki hingga 100 kaki guna menyesuaikan tingkat overlap penerbangan.

Oleh karena itu dibutuhkan tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan. Semakin tinggi overlap maka akan membuat hasil potret semakin bagus kualitasnya tanpa buffer zona yang dibutuhkan. Hasil potret yang bagus tentu akan memudahkan pengguna data hasil pemetaan untuk menganalisa lokasi dengan baik.

Baca juga : 

3.  Waspada Perubahan Ketinggian

Apabila lokasi pemetaan memiliki elevasi berbeda pada setiap sudut penempatan GCP, maka perhatikan perubahan ketinggian tersebut agar terhindar dari kesalahan prosesing data. Pastikan kondisi ketinggian lokasi yang akan disurvey agar hasil perolehan data akurat dan valid.

Letakkan GCP pada lahan dengan perbedaan ketinggian yang signifikan. Pemasangan titik kontrol bisa diletakkan pada ketinggian dengan perbedaan signifikan sehingga perolehan data juga memuat elevasi tertinggi dan terendah pada area yang dipetakan.

4.  Pastikan Aman dari Penghalang

GCP sebaiknya diletakkan pada area yang aman dari penghalang. Seperti yang diketahui bahwa pemasangan GCP secara tidak teratur akan menghasilkan data yang kurang valid. Penempatan titik kontrol tidak disarankan di lokasi samping bangunan karena kemungkinan terkena bayangan. Selain itu hindari peletakan di area yang terlalu silau. Jangan letakkan di bawah pohon atau kawasan yang rimbun dan medan yang sulit karena dapat menghasilkan data kurang akurat nantinya.

Hal ini disebabkan proses pengambilan data survey pemetaan dilakukan menggunakan alat drone yang terbang melintasi area sasaran. Apabila area yang telah diletakkan GCP terhalang dengan bayangan atau benda lainnya tentu proses pengukuran tidak berlangsung maksimal.

Rekomendasi Pelatihan GIS : Pelatihan GIS Dasar

 

Kesimpulan

Itulah penjelasan singkat seputar tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan. Semoga tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan dapat menghasilkan data yang valid dan akurat nantinya.

Nah jika Anda ingin mempelajari bagaimana pemetaan, membuat GCP dan mempelajari ilmu geospasial lebih dalam, bisa mengikuti pelatihan GIS bersama Techno GIS Indonesia. Pelatihan GIS dasar, Pelatihan GIS Advance sampai dengan pelatihan web gis semua ada di Techno GIS Indonesia.

Belajar GIS mudah dan nyaman bersama  trainer Techno GIS Indonesia yang handal dan profesional.

Survei Geolistrik

Survey GeolistrikSalah jenis survey untuk mengetahui kondisi bawah tanah adalah survey geolistrik. Dimana dalam survey geolistrik dapat mengetahui kondisi kelistrikan bawah tanah dengan mengukur tingkat resistivitas batuan.

Ada beberapa manfaat dari penerapan survey geolistrik ini, diantaranya untuk keperluan bidang pertambangan, keperluan arkeologi sampai dengan pemetaan air tanah di beberapa daerah.

Seperti apa sih survey geolistrik ini, dan bagaimana penggunaannya untuk kehidupan sehari-hari kita? Dan rekomendasi jasa survey geolistrik. Mari kita bahas bersama dalam ulasan survey geolistrik.

 

Baca Artikel Tentang : Peran UAV Dalam Pengelolaan Kawasan Pertambangan

 

Survey Geolistrik

Geolistrik adalah metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui sifat kelistrikan batuan di bawah permukaan tanah. Dimana survey geolistrik ini dilakukan dengan cara menginjeksikan arus listrik ke dalam tanah.

Selanjutnya tujuan dari survey geolistrik ini adalah untuk mencari resistivitas batuan di dalam tanah. Resistivitas ini adalah tahanan jenis dari batuan yang akan menunjukkan tingkat hambatan batuan terhadap arus listrik.

Semakin besar resistivitas batuan maka akan menunjukkan bahwa batuan tersebut akan sulit dialiri arus listrik. Sebaliknya jika sebuah batuan memiliki resistivitas kecil maka akan semakin mudah dialiri listrik.

Nilai tahanan suatu batuan ini juga tergantung kepada sifat alami batuan tersebut, berupa saturasi air, porositas, permeabilitas sampai dengan formasi batuan.

Menurut beberapa sumber, tahanan listrik dibedakan menjadi tiga golongan,

Metode Geolistrik

Sumber : Modul Metoda Geolistrik Universitas Udayana

Selain itu dari survey geolistrik juga dapat membantu kita mengetahui sifat kelistrikan yang lainya.

Selanjutnya yang perlu diketahui dari survey geolistrik ini adalah metode geolistrik banyak digunakan untuk pengukuran tanah dangkal yang memiliki kedalaman tanah kurang lebih 200meter.

Lebih dari kedalaman 200 meter tersebut, pengukuran menggunakan geolistrik akan kurang akurat. Karena bentangan semakin besar dan arus listrik yang mengalir semakin melemah.

 

Metode Geolistrik

Metode geolistrik ini dilakukan dengan memasukkan arus listrik ke dalam tanah menggunakan 2 titik elektroda DC dan 2 titik lain untuk mengukur beda potensial di permukaan yang sama.

jasa survey geolistrik

Selanjutnya dengan aliran arus listrik yang sudah dimasukkan ke dalam tanah maka akan menimbulkan tegangan listri di dalam tanah. Untuk selanjutnya tegangan listrik ini diukur menggunakan multimeter.

 

Penggunaan Geolistrik

Ada beberapa fungsi atau penggunaan geolistrik dalam kehidupan sehari-hari kita. Diantaranya adalah

  1. Hidrogeologi untuk mengetahui muka air tanah, mengetahui pencemaran air
  2. Bidang geologi, geolistrik digunakan untuk mengetahui struktur batuan, permeabilitas dan porositas batuan dan pondasi.
  3. Di pertambangan, geolistrik digunakan untuk mengetahui struktur penyebaran endapan mineral
  4. Di bidang arkeologi, geolistrik digunakan untuk mengetahui candi yang terpendam dalam tanah
  5. Di bidang pertambangan minyak, geolistrik digunakan untuk mengetahui water content dan lainya.
Geolistrik

Sumber : Modul Metoda Geolistrik Universitas Udayana

Baca Artikel Tentang : Lebih Dekat Dengan WebGIS

Jasa Survey Geolistrik Di Indonesia

Sedang mencari jasa survey geolistrik di indonesia untuk membantu proyek Anda? And bisa cek jasa geolistrik dari technoGIS Indonesia. Yang menyediakan banyak jenis survey geospasial termasuk geolistrik.

Survey technoGIS dengan kru yang profesional dan handal di bidangnya. Informasi lebih lanjut tentang survey geolistrik maupun survey geospasial yang lainya bisa langsung menghubungi tim techno GIS di Kontak Techno Gis.

Sekian informasi tentang geolistrik hari ini, semoga bermanfaat!

 

 

TechnoGis Indonesia jasa survey geolistrik terbaik

Perbedaan Batimetri dan Sub Bottom Profilling

Perbedaan Batimetri dan Sub Bottom Profilling – Dalam survey kelautan atau oceanografi, batimetri dan sub bottom profiling (SBP) adalah dua jenis survey yang banyak digunakan untuk mengetahui kondisi perairan yang sedang diteliti. Baik lautan, sungai  maupun perairan dalam lainya.

Walaupun sama-sama digunakan untuk survey kelautan/perairan, batimetri dan SBP adalah dua hal yang berbeda. Teknik dan tujuan survey keduanya juga berbeda.

Apasih Perbedaaan Batimetri Dan Sub Bottom Profilling dalam survey kelautan? Mari kita bahas bersama.

Perbedaaan Batimetri Dan Sub Bottom Profilling

1. Batimetri

Batrimetri merupakan ilmu yang digunakan untuk mengukur kedalaman lautan. Dimana batimetri dilakukan untuk mengetahui tinggi rendahnya dasar lautan. Sebelum ada teknologi sonar, dahulu pengukuran kedalaman lautan dilakukan menggunakan tali berat yang dijatuhkan di perairan untuk melihat kedalamannya.

Namun sekarang ini batimetri dilakukan dengan menggunakan sistem sonar, dimana sinar ditembakkan dari permukaan perairan. Kemudian gelombang yang memantul dari dasar sampai ke permukaan lagi inilah yang digunakan menunjukkan kedalaman lautan.

Batimetri banyak digunakan untuk beberapa kepentingan aktifitas perairan, misalnya

  1. Mengetahui kedalaman perairan di area pelabuhan dimana kapal bersandar
  2. Untuk mengetahui kondisi tinggi rendahnya dasar perairan dari waktu ke waktu
  3. Pembangunan area pantai
  4. Penentuan alur pelayaran
  5. Pengukuran arus
  6. Pengamatan palung laut.

Hasil survey batimetri ini kemudian di petakan dan divisualkan dalam bentuk 2D dan 3D menggunakan teknik DTM (Digital Terrain Model).

Baca Artikel : Apa itu Sub Bottom Profilling ( SBP )

2. Sub Bottom Profilling (SBP)

Sub bottom profiling (LINK SBP) atau SBP digunakan untuk melihat kondisi dasar permukaan perairan atau sederhananya adalah meliha kenampakan dasar laut. Survey SBP ini membantu kita untuk mengetahui apa saja yang ada dalam permukaan perairan seperti batuan, pipa, sedimen dan lain sebagainya. Dimana informasi ini digunakan untuk proyek perairan seperti pembuatan saluran pipa dan kabel atau juga mengetahui tempat hidup yang cocok untuk habitat benthic.

Survey SBP dilakukan menggunakan sistem pemantulan gelombang dari dasar ke permukaan laut. Sedangkan kondisi dasar laut selanjutnya akan terlihat dalam pemetaan.

Survey batimetri menjadi salah satu bagian dari survey SBP ini.

Cara Kerja Instrument Sub Bottom Profiler

Ilustrasi Cara Kerja Instrument Sub Bottom Profiler ( Amri 2016)

Selanjutnya untuk SBP ini digunakan untuk beberapa keperluan, misalnya

  1. Bidang teknik sipil dan kontruksi di area laut
  2. Proyek konservasi dan cegah bencana
  3. Pembangunan saluran pipa
  4. Alur kabel

Itulah perbedaan dari survey batimetri dan sub bottom profilling untuk Anda, jadi dari sini kita tahu bahwa keduanya merupakan jenis survey yang berbeda. Dilihat dari tujuan surveynya. Batimetri untuk melihat kedalaman laut, sedangkan SBP digunakan untuk melihat kondisi penampakan dasar laut.

Baca Artikel Tentang : GPS RTK : Definisi dan Penggunaannya

Menggunakan Jasa Oceanografi Untuk Batimetri Dan SBP

Untuk keperluan survey kelautan atau oceanografi seperti kebutuhan melihat kedalaman perairan sampai dengan kondisi dasar lautan, Anda bisa mengetahuinya dari pemetaan batimetri dan SBP (Sub Bottom Proffiling)

Dimana dengan pemetaan batimetri akan membantu Anda mengetahui kedalaman perairan sedangkan SBP membantu Anda mengetahui kondisi dasar perairan lengkap dengan apa yang ada di dasar terebut.

Pelatihan GIS

Untuk Anda yang mencari jasa survey oceanografi untuk membantu survey batimetri dan SBP bisa menggunakan jasa survey gospasial dari Techno GIS Indonesia.

Layanan geospasial Indonesia yang menyediakan berbagai jasa pemetaan dan pelatihan GIS untuk Anda.

Dengan tim profesional, jasa gis untuk membantu proyek Anda bisa dilakukan dengan baik dan maksimal.

Read more

Apa itu Sub Bottom Profilling ( SBP )

Apa itu Sub Bottom Profilling ( SBP )Ketika kita membicarakan bidang geospasial, ada banyak penerapan bidang spasial dalam hidup kita. Tidak hanya digunakan pada pengukuran luas dan analisis kondisi pada daratan saja, area kelautan atau perairan pun juga bisa dijangkau dengan bantuan ilmu geospasial.

Misalnya ketika kita ingin mengetahui informasi kedalaman sebuah laut, maka kita bisa memanfaatkan tenologi penginderaan jauh yaitu menggunakan pengukuran batimetri. Selain itu jika kita ingin mengetahui kondisi dasar Samudra atau lautan, juga bisa diketahui dengan bantuan ilmu geospasial, yaitu dengan teknologi SBP atau sub bottom profiling.

Selanjutnya informasi mengenai kondisi dasar perairan ini digunakan untuk Analisa dan pengembangan proyek tertentu. Misalnya untuk mengetahui objek yang terkubur dalam lautan, adanya ruang bawah tanah dan lain sebagainya dalam proyek kontruksi kelautan dan lainya.

Mari kita bahas informasi tentang SBP atau sub bottom profiling bersama Techno GIS Indonesia.

Apa itu Sub Bottom Profilling ( SBP )?

Sebelum mencari tahu tentang proyek bawah laut atau perairan. Akan lebih baik jika kita mengetahui kondisi dasar perairan yang bisa diteliti atau dipahami menggunakan sistem SBP atau sub bottom profiling.

SBP atau sub bottom profiling adalah Teknik yang digunakan untuk mengetahui kondisi dasar perairan yang bisa mendeteksi batuan atau sedimen dasar perairan.

Metode SBP menggunakan gelombang akustik untuk mendeteksi lapisan dasar perairan dengan dasar pemantulan gelombang. Waktu yang dibutuhkan untuk menembahkan gelombang sampai dengan memantul Kembali pada SBP akan menunjukkan seberapa dalam lapisan bawah laut.

Untuk kemudian kondisi dasar laut dan perbedaan bagian batuan akan diketahui dalam proses pemetaan.

Baca Artikel : UAV NIVO VTOL V2

Jenis Sub Bottom Profilling SBP

Penggunaan SBP untuk mendeteksi dasar permukaan perairan terbagi menjadi beberapa jenis. Hal ini dibedakan berdasarkan tujuan survey dan tingkat kedalaman perairan.

Menurut ga.gov.au. Jenis-jenis SBP ini dibedakan penggunaanya sebagai berikut:

Jenis Sub Bottom Profilling SBP

Sumber : Stoker et al. (1997) oleh ga.gov.au

 

Jenis SBP

Kedalaman penetrasi

Rentang frekuensi

Sparker

1000m 50 hz – 4 khz

Boomer

30 m sampai 100 m

500 hz – 7 kHz

Pinger

10 m sampai 50 m 3.5 – 7 kHz
Chipper <100 m

3 – 40 kHz

Parametric <100 m

~100 kHz

Sumber ga.gov.au

Sistem SBP ini mampu menembus kedalaman 300m di dasar laut, namun hal ini tergantung juga pada kekerasan lapisan dan adanya gas misalnya gas metana.

Baca Artikel Tentang :GPS RTK : Definisi dan Penggunaannya

Penerapan SBP dalam Kehidupan

Ada beberapa fungsi SBP dalam kehidupan keseharian kita. bantuan SBP dalam membantu mengetahui :

  1. Objek yang terkubur dalam lautan (saluran pipa, kabel)
  2. Mengetahui ketebalan material kerukan
  3. Mengetahui ruang bawah tanah di lautan
  4. Memberikan gambaran dasar laut
  5. Untuk kebutuhan pencegahan becana alam dalam laut, seperti tanah longsor dan rembesan gas dalam daerah pertambangan minyak
  6. Proyek kelestarian alam untuk menentukan habitat benthic (lingkungan tempat hidup organisme laut)
Penerapan SBP dalam Kehidupan

Hasil data SBP | Sumber : iptek ITS

Selanjutnya dari hasil SBP ini dilakukan pemodelan 3 dimensi untuk mengetahui ketebalan masing-masing lapisan.

Penerapan SBP dalam Kehidupan

Hasil pemodelan 3D dari SBP | Sumber : iptek ITS

Baca Artikel : Lebih Dekat Dengan WebGIS

Kesimpulan

SBP atau Sub bottom profiling adalah salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi lapisan dasar perairan. Dimana dengan SBP ini bisa menampilkan kondisi permukaan perairan dan lapisannya. Termasuk ketika kita ingin mengetahui objek yang tertanam di laut seperti saluran pipa yang terkubur di perairan, kabel atau juga untuk mengetahui kondisi bawah laut untuk habitat benthic.

Metode SBP ini banyak digunakan oleh tim kontruksi perairan, pemberdayaan lingkungan dan lainnya.

Jika Anda juga ingin menggunakan survey SBP untuk membantu proyek Anda, bisa menggunakan jasa survey oseanografi  dari Techno GIS Indonesia.

Jasa sub bottom profiling  ini akan membantu Anda mengetahui kondisi bawah laut dengan mudah. Bersama tim profesional dan alat yang modern yang lengkap dari jasa survey Techno GIS Indonesia .

Sekian informasi hari ini tentang SBP untuk Anda, semoga bermanfaat!

Baca : Jasa Survey Sub Bottom Profilling ( SBP )

Pelatihan Total Station

Pelatihan Total Station – Total station

 

 

 

pelatihan gps geodetic gnss

Untuk informasi pelatihan survey menggunakan total station silahkan baca disini : pelatihan survey terrestrial

Jasa Pemetaan Topografi di Kalimantan

Jasa Pemetaan Topografi di Kalimantan – Pemetaan topografi untuk perencanaan, pengukuran luas, cut and fill, conturing pada dasarnya merupakan kegiatan pengukuran dengan metode secara langsung atau terestris dengan menggunakan alat total station, teodolit, waterpass dan beberapa alat survey. TechnoGIS Indonesia merupakan perusahaan dibidang jasa pemetaan yang membuka layanan pemetaan seluruh indonesia, tidak terkecuali di kalimantan. jasa topografi di kalimantan khususnya telah banyak dilakukan oleh TechnoGIS Indonesia untuk keperluan di berbagai bidang, baik di bidang pertambangan, perencanaan hingga keperluan perumahan.

Adapun layanan topografi di daerah kalimantan yang dapat di provide TechnoGIS

  • Pemetaan Topografi dan Eksisting Lahan
  • Pemetaan Kontur
  • Pemetaan Penggunaan Lahan
  • Pemasangan Patok
  • Pemasangan BM
  • Pemotretan Udara
  • Profilling

Adapun alat alat yang digunakan TechnoGIS Indonesia dalam pengukuran lahan :

  • Total Station
  • Waterpass
  • GPS Geodetik
  • GPS Handheld
  • Pita Ukur

Harga Pemetaan di Kalimantan tergantung dari kebutuhan dan luasan lahan, untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi projek pemetaan topografi di daerah kalimantan silahkan hubungi tim marketing TechnoGIS Indonesia
ln Pamularsih No 152B
Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]
Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pemetaan Topografi :
Jasa Pemetaan Topografi

Jasa Survei Pemetaan Topografi di Bali

Jasa Survei Pemetaan Topografi di Bali Pemetaan topografi untuk perencanaan di daerah bali dan sekitarnya. Bali merupakan daerah wisata yang sangat terkenal hingga kancah internasional, perkembangan hotel dan villa sangat lah pesat sehingga kebutuhan akan pengukuran lahan saat dilaksanakan pembangunan sangatlah penting. TechnoGIS Indonesia melayani jasa pengukuran, jasa survei, dan jasa pemetaan topografi di bali. Jasa topografi di bali yang disediakan technogis dapat di sesuaikan dengan kebutuhan misalnya untuk pembagnunan dan perencanaan hotel, kawasan wisata, kawasan industri.  hasil pemetaan akan di sesuaikan dengan kebutuhan anda.

Berikut Beberapa pengukuran di lahan di Bali dan sekitarnya:

  1. PEMETAAN TOPOGRAFI LAHAN PERENCANAAN VILLA DI JIMBARAN BALI

  2. PEMETAAN TOPOGRAFI DAN SITUASI KONSULAT JEPANG DI KAWASAN SANUR, BALI

Peralatan yang digunakan saat melakukan pemetaan topografi :

  • Total Station
  • Waterpass
  • GPS Geodetik
  • GPS handheld
  • Pita Ukur

Adapun layanan jasa pemetaan topografi ini dapat di jabarkan menjadi beberapa sub pekerjaan diantaranya :

  • Pemetaan bentuk dan kondisi eksisting lahan / bangunan
  • Pemetaan Kontur
  • Pembuatan Transek ( Cross section / Long section )
  • Pemasangan BM
  • Pemotretan udara dengan drone/uav
  • Pemasangan Patok Batas

Harga Biaya Pemetaan Topografi di Bali dan sekitarnya dapat anda konsultasikan kepada marketing TechnoGIS Indonesia di :
ln Pamularsih No 152B
Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]
Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pemetaan Topografi :
Jasa Pemetaan Topografi

Pemetaan Topografi

Pemetaan Topografi – Dalam dunia ilmu kebumian kita akan mengenal istilah dari peta topografi. sebelum kita membahas mengetahui apa itu pemetaan topografi secara detail kita harus mengetahui dahulu apa yang dimaksut peta. dan apa yang di maksut topografi , dalam artikel ini kita akan membahas mulai dari pengertian, teknik/metode, dan kelemahan dan kelebihan dari peta topografi.

Peta adalah representasi permukaan muka bumi (topografi) ataupun fenomena geosfer yang dituangkan dalam bidang datar. Pada sebuah peta, terdapat informasi spasial yang kemudian dapat dikomunikasikan kepada pembaca peta. Dalam penggambarannya terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk menambah presisi dan akurasi peta agar informasi yang tampilkan dapat diukur secara matematis. Penggambaran fenomena geosfer melalui peta mempermudah dalam penyampaian infromasi secara spasial maupun analisisnya. Namun pada praktek pembuatannya tidak bisa sembarangan karena banyak aspek yang perlu diperhatikan.

Dalam suatu proses pemetaan, hal yang pertama harus di pahami adalah jenis data yang akan digunakan. Sumber data harus jelas dan informasi apa yang akan ditampilkan nantinya. Apakah membutuhkan seleksi data, melalui proses pengolahan terlebih dahulu, atau perlu adanya  penggambungan dengan data lainnya. Tentunya metode yang akan digunakan beserta output seperti apa harus jelas, karena memetakan sesuatu tidak semata-mata menampilkan data spasial begitu saja melainkan disajikan dengan infromasi yang mudah dibaca dan ditangkap oleh indera pembaca peta.

Perbedaan jenis data yang digunakan jelas mempengaruhi bagaimana proses peta itu akan diolah nantinya. Sedangkan representasi data akhir juga perlu dianalisa lebih lanjut apakan semua informasi didalamnya dapat tersalurkan dengan baik atau tidak. Pada dasarnya, peta disajikan dengan bergam simbol yang dapat dibedakan oleh mata manusia. Namun perlu juga diperhatikan pemilihan karakter simbol seperti apa yang memudahkan dibaca. Hal ini berkaitan dengan karakteristik alami mata dalam menerima rangsangan sehingga pemilihan simbol pun memiliki aturan.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemetaan adalah informasi sekunder dan tersier yang perlu atau tidak perlu di munculkan. Pengaruhnya adalah apakah informasi yang diterima pembaca peta utuh atau tidak atau malah terjadi missunderstanding dari pembacaannya. Dari sinilah si pembuat peta perlu mempertimbangkan apa yang perlu dicantumkan dan tidak pada peta yang dibuatnya.

Terkait dengan representasi permukaan bumi secara detil biasa disajikan dalam bentuk peta topografi. Seperti namanya, informasi utama peta ini adalah infromasi topografi yang biasanya digambarkan dengan garis kontur detil dan sebaran titik-titik ketinggian. Peta topografi biasanya dibuat dari hasil pengukuran ketinggian dan kodisi permukaan sampel titik yang digunakan.

Peta topografi yang digunakan di Indonesia sebagian besar adalah peninggalan Belanda pada masaa penjajahan dahulu. Mereka jauh lebih dulu mengenal pemanfaatan peta dan bagaimana cara pembuatannya. Namun pada saat itu, perkembangan informasi spasial belum seperti sekarang sehigga penentuan datum hingga proyeksi yang digunakan saat itu juga jauh lebih sempit lingkupnya. Alasan ini berimbas pada pembuatan peta topografi Indonesia yang dibuat dengan menggunakan proyeksi Lambert Conical Orthomorpic (LCO) yang sebenarnya proyeksi tersebut tidak cocok digunakan untuk melakukan pemetaan di wilayah khatulistiwa. Penggunaan proyeksi sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap presisi dan akurasi peta. Namun dibalik kekurangannya, peta topografi yang biasa digunakan masih memiliki informasi yang cukup detil mengenai representasi topografi wilayah dibandingkan dengan peta lainnya.

Perlu diingat bahwa skal pemetaan peta topografi menggunakan skala kecil sehingga cakupannya luas. Hal ini yang menjadi pertimbangan ketika ingin melakukan perencanaan dan pembangunan dengan skala detil. Ada baiknya jika untuk pembangunan, membutuhkan data spasial hasil dari pengukuran dan survei independent sehingga data yang digunakan sesuai untuk diproses dan output akan muncul dalam skala yang lebih detil.

Pemetaan bisa  dikatakan mudah dan sulit bergantung dari sisi mana dilihatnya. Namun jangan khawatir jika memang pemetaan itu sulit, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan jasa pemetaan sehingga hasil yang diperoleh pastinya telah dibuat dengan sebaik mungkin dengan memperhatikan banyak pertimbangan.

Untuk pembuatan detil representasi permukaan wilayah dengan cakupan tertentu dapat dilakukan dengan melakukan pengumpulan data pengukuran terlebih dahulu. Data-data tersebut dapat diukur menggunakan berbagai macam teknik dan dengan bantuan alat survei untuk mengetahui posisi absolut hingga ketinggian tempat tersebut. Pemetaan topografi dapat dilakukan dengan mudah setelahnya dan tentunya hasilnya akan jauh lebih presisi dibandingkan mengacu pada peta topografi yang sudah ada.

Pemetaan topografi detil memiliki banyak sekali manfaat. Khususnya bagi pembangunan bangunan, jalan, landasan, dan sebagainya membutuhkan pengukuran yang presisi. Perbedaan ketinggian tanah dalam selisih sentimeter saja memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembangunan. Tidak jarang juga kontraktor melakukan proses perataan agar pembangunan lancar. Proses in tidak terlepas dari pemetaan karena kontur akan diketahui secara pasti dan dapat diturunkan menjadi informasi lainnya seperti volume yang dibutuhkan untuk meratakan lahan, dan lain sebagainya.

Melakukan survey dan pengukuran topografi bukanlah hal yang mudah karena menggunakan berbagai alat dan metode bergantung jenis output yang diinginkan memerlukan keahlian khusus. Oleh sebab itu tidak ada salahnya ketika menggunakan jasa pemetaan topografi untuk memfasilitasi pekerjaan agar dapat selesai lebih cepat.

TechnoGIS Indonesia memberikan solusi terbaik untuk membantu melakukan pengukuran topografi yang akurat. Jika berminat dengan jasa kami, silahkan hubungi kontak kami.