Mengamati Kesuburan Tanaman Melalui Citra Sensor NDVI yang Lebih Modern

Mengamati Kesuburan Tanaman Melalui Citra Sensor NDVI yang Lebih ModernAda cara mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI. Cara yang memberikan  informasi penting bagi banyak orang atau pihak. Terutama Anda sekalian yang beraktifitas atau berbisnis di bidang pertanian secara umum sangat membutuhkan informasinya.

Informasi yang memberikan data-data faktual perihal kondisi jenis tanaman. Dimana tanaman tersebut ditanam di sebuah lahan tertentu oleh para petani. Maka dari itu, kesuburan tanamannya perlu dipantau untuk mengetahui sudah siap atau belum dipanen?

Baca juga : Pengertian Citra Satelit dan Fungsinya untuk Pemetaan Perlu Diperhatikan

 

NDVI

NDVI adalah indikator kepadatan untuk melihat kondisi vegetasi suatu wilayah. Tingkat kepadatan dan kehijauan tanaman bisa dicek dari indikator NDVI ini. Indikator NDVI dipengaruhi oleh beberapa hal seperti tutupan tanah oleh vegetasi, kerapatan dan juga tingkat kehijauan vegetasi.

Penggunaan teknologi ini banyak digunakan dalam bidang perkebunan kelapa sawit, eucalyptus, akasia dan lainya. Penggunaan NDVI untuk bidang perkebunan dan tanaman akan membantu meningkatkan hasil pertanian, guna memonitoring dan untuk analisis kesehatan tanaman.

PELATIHAN WEB GIS DASAR

Baca Juga Artikel Tentang Tips Pemilihan Drone Untuk Pemetaan, Membantu Proses Survey Lebih Efisien

 

Mengapa Pengamatannya Melalui Citra Sensor NDVI?

Sebenarnya pengamatan di bidang pertanian dan hortikultura, seperti mengamati kesuburan tanaman dapat dilakukan secara manual. Biasanya cara manual seperti itu masih dipraktikkan oleh para petani pedesaan yang belum tersentuh teknologi modern.

Mereka setiap hari mengunjungi lahan pertaniannya untuk dapat melihat dan mengamati secara langsung kondisi tanamannya. Bukan hanya mengamatinya saja, tetapi juga langsung memegang hingga terjun langsung di lapangan.

Berbeda dengan petani modern saat ini yang bisa menggunakan teknologi canggih untuk mengamati kesuburan tanaman yang ditanamnya. Salah satu caranya dengan mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI. Dimana citra satelit dilibatkan dalam kegiatan pengamatan tersebut.

Tentu saja citra satelit nya tidak bisa didapatkan dengan mudah karena harus mengakses secara resmi dari lembaga atau instansi khusus. Ada citra satelit yang didapatkan secara gratis, tetapi ada juga yang harus dibeli dengan nominal harga tertentu. Setelah mendapatkannya, Anda sebagai petani dapat segera melakukan pengamatan.

Metode atau cara yang dipakai disebut interpretasi, yaitu menafsirkan gambar atau fenomena di objek citra satelit tersebut sesuai keterangan yang digunakan. Cara semacam itu tentu saja tidak bisa dilakukan oleh orang awam. Hanya mereka yang profesional dan berpengalaman di bidang ini saja mampu melakukan interpretasi citra satelit.

Apalagi citra satelit yang digunakan berjenis NDVI, sehingga harus lebih detail interpretasinya. Anda juga bisa belajar interpretasi semacam itu, tetapi dapat dipraktekkan dengan lembaran peta kertas dulu yang lebih mudah. Jika bisa mempelajarinya dengan tekun dan giat, pasti akan lebih mudah mempraktekkan interpretasi tersebut.

Rekomendasi Layanan : Pelatihan Remote Sensing

 

Bertani yang Lebih Modern dan Menghasilkan Produk Berkualitas

Bidang pertanian zaman sekarang memang sudah modern karena didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Ditambah dukungan berbagai macam teknologi yang mampu menjadikan proses di bidang tersebut lebih mudah dan praktis.

Selain itu, hasil pertaniannya juga lebih berkualitas, sehingga laris manis di pasaran. Apalagi kuantitas atau jumlah hasil pertaniannya cukup melimpah untuk dibeli dan dinikmati masyarakat luas. Dampak positifnya sudah pasti akan dirasakan oleh para petani itu sendiri.

Mereka akan diuntungkan dengan jumlah penjualan meningkat, sehingga keuntungan yang diperoleh juga semakin berlipat.

Jika kondisinya bisa dipertahankan terus seperti itu, sangat mungkin kehidupan para petani akan lebih sejahtera di sekarang dan di masa depan. Oleh karenanya, aplikasi teknologi modern di bidang pertanian harus lebih ditingkatkan. Salah satunya dalam pemanfaatan citra satelit untuk melakukan pengamatan pada lahan pertanian, tanamannya, dan berbagai objek di sekitarnya.

Tentu saja para petani tradisional di pedesaan tidak bisa melakukannya sendiri karena memang tidak dapat menjangkaunya. Bukan hanya karena tingkatan dan latar belakang pendidikannya saja, tetapi juga pengetahuan akan teknologi tersebut tidak ada sama sekali.

Maka dari itu, sangat dibutuhkan peranan para ahli dan akademisi di bidang ini. Terutama yang lebih berpengalaman dalam bidang Penginderaan Jauh memakai citra satelit. Dengan begitu, kegiatan pertanian seperti mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI bisa dipraktekkan dengan sebaik-baiknya.

Belajar di Techno GIS : Pelatihan GIS dasar

 

Belajar Pemetaan Bersama Techno GIS

Ingin mempelajari tentang pemetaan dan ilmu GIS dengan jelas dan terarah? Bisa belajar di Techno GIS. Layanan jasa pemetaan dan pelatihan GIS terlengkap dengan mentor terbaik. Belajar GIS dijamin nyaman, fasilitas lengkap dan ilmu tersampaikan dengan baik.

Untuk informasi tentang harga, fasilitas dan layanan bisa langsung menghubungi kontak techno gis.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Tips Membuat GCP yang Baik untuk Pemetaan

Tips Membuat GCP yang Baik untuk PemetaanKegiatan survey atau pemetaan yang menghasilkan GCP tentu memiliki tanggung jawab besar sehingga dibutuhkan ketelitian untuk menghasilkan GCP akurat serta valid. GCP merupakan proses penandaan titik koordinat pada proses pemetaan lahan. Untuk memperoleh titik yang akurat tentunya GCP harus dilakukan dengan benar.  Berikut tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan.

Artikel Terbaru : Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

 

Apa itu GCP?

GCP merupakan singkatan dari Ground Control Point atau titik kontrol tanah yang digunakan sebagai tanda dalam teknik pengukuran lahan menggunakan alat survey seperti GPS Geodetic. Pengukuran menggunakan alat tersebut bertujuan untuk mendapatkan koordinat asli yang ada pada lapangan sesuai dengan GCP sebagai acuan prosesing data.

Oleh karena itu petugas survey harus mampu meletakkan GCP dengan baik dan benar agar hasil pengukuran tidak melenceng. Pengukuran dengan hasil akurat akan memudahkan pengguna data dalam melakukan langkah selanjutnya. Sebaliknya, apabila terdapat kesalahan dalam data hasil survey maka langkah lanjutan bisa dipastikan tidak tepat bahkan cenderung gagal.

Selengkapnya tentang GCP bisa dibaca dalam ulasan Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey Pemetaan

 

Tips Membuat GCP untuk Pemetaan

Petugas survey bisa menggunakan tips berikut untuk membuat GCP agar mendapatkan data yang akurat.

1.  Sebarkan GCP di Tanah

Langkah awal yang harus dilakukan yakni menyebarkan GCP di tanah secara merata. Posisi titik utama adalah sudut terluar dari area yang akan dipetakan. Sementara titik selanjutnya bisa disebar di tengah area yang akan dipetakan. Survey pemetaan biasanya membutuhkan sekitar 5 GCP untuk area seluas 10 ha hingga 120 ha per area. Petugas survey tentu sudah dilengkapi dengan peralatan yang cukup sehingga jumlah GCP bukanlah suatu hambatan saat survey berlangsung.

2.  Buat Zona Penyangga

Petugas survey disarankan untuk meletakkan zona penyangga di sekitar tepi peta dan tepat di titik GCP. Hal ini digunakan sebagai cakupan gambar dalam pengulangan proses survey. Zona penyangga membutuhkan sekitar 50 kaki hingga 100 kaki guna menyesuaikan tingkat overlap penerbangan.

Oleh karena itu dibutuhkan tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan. Semakin tinggi overlap maka akan membuat hasil potret semakin bagus kualitasnya tanpa buffer zona yang dibutuhkan. Hasil potret yang bagus tentu akan memudahkan pengguna data hasil pemetaan untuk menganalisa lokasi dengan baik.

Baca juga : 

3.  Waspada Perubahan Ketinggian

Apabila lokasi pemetaan memiliki elevasi berbeda pada setiap sudut penempatan GCP, maka perhatikan perubahan ketinggian tersebut agar terhindar dari kesalahan prosesing data. Pastikan kondisi ketinggian lokasi yang akan disurvey agar hasil perolehan data akurat dan valid.

Letakkan GCP pada lahan dengan perbedaan ketinggian yang signifikan. Pemasangan titik kontrol bisa diletakkan pada ketinggian dengan perbedaan signifikan sehingga perolehan data juga memuat elevasi tertinggi dan terendah pada area yang dipetakan.

4.  Pastikan Aman dari Penghalang

GCP sebaiknya diletakkan pada area yang aman dari penghalang. Seperti yang diketahui bahwa pemasangan GCP secara tidak teratur akan menghasilkan data yang kurang valid. Penempatan titik kontrol tidak disarankan di lokasi samping bangunan karena kemungkinan terkena bayangan. Selain itu hindari peletakan di area yang terlalu silau. Jangan letakkan di bawah pohon atau kawasan yang rimbun dan medan yang sulit karena dapat menghasilkan data kurang akurat nantinya.

Hal ini disebabkan proses pengambilan data survey pemetaan dilakukan menggunakan alat drone yang terbang melintasi area sasaran. Apabila area yang telah diletakkan GCP terhalang dengan bayangan atau benda lainnya tentu proses pengukuran tidak berlangsung maksimal.

Rekomendasi Pelatihan GIS : Pelatihan GIS Dasar

 

Kesimpulan

Itulah penjelasan singkat seputar tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan. Semoga tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan dapat menghasilkan data yang valid dan akurat nantinya.

Nah jika Anda ingin mempelajari bagaimana pemetaan, membuat GCP dan mempelajari ilmu geospasial lebih dalam, bisa mengikuti pelatihan GIS bersama Techno GIS Indonesia. Pelatihan GIS dasar, Pelatihan GIS Advance sampai dengan pelatihan web gis semua ada di Techno GIS Indonesia.

Belajar GIS mudah dan nyaman bersama  trainer Techno GIS Indonesia yang handal dan profesional.

Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey Pemetaan

Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey PemetaanSebelumnya, pernahkah anda mendengar tentang sebutan Capture Ground Control Points? GCP ini sering dipakai dalam industri survey, serta desain virtual dan juga konstruksi. Ground Control Point disebut juga dengan titik kontrol tanah dan ini merupakan suatu alat yang penting sekali untuk pemetaan yang presisi.

Mungkin anda juga telah penasaran apa sebenarnya yang dimaksud dengan titik kontrol tanah atau GCP tersebut. Simaklah pengertiannya di bawah ini serta terkait penggunaan GCP yang harus dipahami.

Baca : Perbedaan Koordinat Geografik dan UTM

 

Pengertian Capture Ground Control Points dan Penggunaannya untuk Pemetaan

Titik kontrol tanah atau Ground Control Points merupakan penandaan suatu lokasi di tanah, ditempatkan dengan strategis di berbagai area survey dengan teknis serta preferensi tertentu. Terlebih dahulu harus dilakukan penentuan koordinat GPS RTK di masing-masing pusatnya.

Kemudian GCP dan koordinatnya dipakai untuk dapat membantu perangkat lunak pemetaan kamera drone untuk bisa secara akurat dan presisi memposisikan peta dengan kondisi kenyataan di sekitarnya. Apabila digunakan dengan tepat, GCP bisa meningkatkan akurasi pada peta. Perusahaan survey biasanya menggunakan GCP dikarenakan tingginya tingkat akurasi penting di dalam sebagian besar pekerjaan yang dijalankan.

Layanan Techno GIS Indonesia : Jasa Pemetaan Topografi Untuk Perencanaan Dengan Total Station dan Pemotretan Udara

Terkait kapan harus menggunakan GCP, penting sekali untuk menilai tiap proyek terlebih dahulu

sebelum anda memutuskan mengambil langkah memakai GCP. Karena tiap proyek pemetaan drone Ground Control Points adalah unik, tak semua proyek membutuhkan tingginya tingkat akurasi pada peta.

GCP sangat penting fungsinya untuk proses pemetaan. Dimana GCP akan membantu meningkatkan akurasi peta dengan memastikan bahwa garis lintang maupun garis bujur berada pada titik yang benar dan akurat.

Capture Ground Control Points ini bagaikan menempatkan paku payung dalam suatu majalah dinding. Masing-masing pin bisa membantu untuk merekatkan scrap atau potongan rubrik mading dengan bantalan pada mading supaya dapat dipajang di dindingnya. Itulah fungsi GCP untuk bisa merujuk suatu lokasi referensi peta di tiap-tiap titiknya.

Baca juga : Perbandingan Waterpass Theodolite dan Total Station Dalam Survey Pemetaan

Maka dari itu, GCP hanya digunakan pada saat pengerjaan yang membutuhkan akurasi dan juga tingkat presisi peta yang tinggi. Tetapi secara umum, jenis proyek seperti contohnya overlay georeferensi, dokumen desain serta survey tanah dapat memanfaatkan penggunaan Ground Control Point ini.

PELATIHAN WEB GIS DASAR

Pelatihan Web Gis Dasar | Technogis Indonesia

 

Penempatan Ground Control Points (GCP)

Setelah anda mengetahui definisi serta penggunaan dari Capture Ground Control Points, berikut adalah terkait penempatannya. Tentu penempatan titik kontrol tidak boleh secara sembarangan, inilah sejumlah tips pada pemasangan titik kontrol.

1. Penyebaran Titik Secara Merata

Titik utama yang disebarkan harus bisa ditempatkan pada sudut terluar dari suatu area yang

dipetakan. Kemudian setelah itu point atau titik kontrol lainnya dapat disebar di tengah-tengah area yang dipetakan.

Rekomendasi Layanan : Jasa Pemotretan Drone / UAV

2. Elevasi di Area yang Dipetakan

Perbedaan elevasi di area yang dipetakan sangat berpengaruh terhadap suatu pemasangan titik kontrol. Supaya menghindari kesalahan prosesing, diperlukan pemasangan point control (titik kontrol) di tiap perbedaan tinggi yang signifikan. Sehingga mempunyai data elevasi yang paling tinggi dan paling rendah di suatu area yang dipetakan.

3. Obstruksi di Area Pemasangan

Suatu pemasangan Ground Control Point tak disarankan berada di dekat obstruksi yang nantinya dapat mengganggu proses pengambilan gambar/foto dan juga pengukuran. Penempatan control

point tak disarankan di samping bangunan (bisa kemungkinan terkena bayangan), tempat yang silau, bawah pohon, daerah yang rimbun, maupun medan yang sulit.

 

Pengukuran Lokasi Ground Control Points (GCP)

Dalam hal ini, pengukuran koordinat GPS pada pusat tiap titik kontrol tanah sangatlah penting. Untuk dapat melakukannya, diperlukan RTK (Receiver Real Time Kinematic) atau PPK (Pasca Pengolahan Kinematik). Jangan memakai ponsel maupun tablet untuk pengukuran lokasi control point tanah anda.

Rekomendasi Pelatihan : Pelatihan Drone LiDAR untuk Pemetaan

 

Pelatihan GIS di Techno GIS Indonesia

Membutuhkan jasa pemetaan untuk proyek Anda Anda? Bisa menggunakan jasa pemetaan dari Techno GIS Indonesia. Dengan surveyor yang berpengalaman dan profesional membantu menangani banyak proyek besar di Indonesia.

Atau jika ingin belajar tentang GCP (Ground control point) juga bisa banget belajar mudah dan nyaman di Pelatihan GIS bersama teman-teman techno GIS. Dengan proses pembelajaran yang terarah, mempelajari teori juga praktik yang menyenangkan.

Informasi tentang Pelatihan GIS maupun layanan yang diberikan di Techno GIS Indonesia bisa langsung komunikasi dengan tim kami di Kontak Techno GIS.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu DiperhatikanUpaya untuk melakukan penataan ruang geografis merupakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Konsep dari perencanaan tata ruang di Indonesia ini akan terus berkembang. Sehingga harapannya kesenjangan wilayah dapat teratasi dengan baik.

Melakukan perencanaan tata ruang wilayah tidak terlepas dari manfaat yang akan dirasakan. Manfaat pertama, dapat menjadi perpaduan pembangunan untuk wilayah kabupaten/ kota. Manfaat kedua, terciptanya keserasian dalam pembangunan wilayah kabupaten/ kota. Manfaat ketiga, mewujudkan tata ruang wilayah pada kabupaten/ kota secara lebih berkualitas.

Layanan Techno GIS : Pelatihan Drone Pemetaan

 

Jenis-Jenis Perencanaan Tata Ruang Wilayah

Ada tiga jenis perencanaan tata ruang wilayah, di antaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Untuk Nasional

Berdasarkan aturannya, jangka waktu rencana tata ruang wilayah nasional adalah 20 tahun. Setiap 5 tahun sekali dilakukan peninjauan. Sehingga perencanaan tata ruang wilayah ini sudah jelas untuk jangka panjang. Tujuan dari perencanaan tata ruang wilayah ini antara lain:

  1. Menciptakan keharmonisan lingkungan alam dan buatan.
  2. Menjadikan ruang wilayah nasional terasa nyaman, aman, produktif, serta berkelanjutan.
  3. Terdapat keterpaduan dari pemanfaatan ruang darat, udara, laut.
  4. Terdapat keterpaduan perencanaan pada tata ruang wilayah mulai dari nasional, provinsi, serta kabupaten/ kota.
  5. Memanfaatkan sumber daya alam yang berkelanjutan agar kesejahteraan masyarakat lebih meningkat.

Baca juga : Tips Pemilihan Drone Untuk Pemetaan, Membantu Proses Survey Lebih Efisien

2. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Untuk Provinsi

Penyusunan dari rencana tata ruang wilayah provinsi mengacu pada nasional. Pedoman ini merupakan penataan ruang dan rencana pembangunan untuk jangka panjang daerah. Dengan tujuan tata ruang wilayah harus sesuai dengan kebutuhan di masa depan.

Berikut ini fungsi-fungsi yang terdapat pada penataan ruang wilayah untuk provinsi:

  1. Sebagai formulasi kebijakan serta strategi untuk tata wilayah provinsi.
  2. Sebagai arahan dalam penyusunan pada program utama dari rencana tata ruang wilayah.
  3. Sebagai dasar untuk menetapkan arahan dalam mengendalikan pemanfaatan dari ruang wilayah provinsi.

3. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Untuk Kabupaten/ Kota

Dalam perencanaan tata ruang wilayah ini sesuai dengan aturan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. Perencanaan tata ruang wilayah pada kabupaten atau kota meliputi pemanfaatan dan pengendaliannya. Fungsi dari rencana tata ruang wilayah kota antara lain:

  1. Sebagai acuan dalam pengembangan maupun pemanfaatan ruang wilayah.
  2. Sebagai acuan dalam agar terjadinya keseimbangan dalam pembangunan wilayah.
  3. Sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan jangka panjang maupun jangka menengah.
  4. Sebagai acuan investasi pada lokasi wilayah kabupaten atau kota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
  5. Sebagai pedoman melakukan perencanaan secara lebih terperinci.
  6. Sebagai acuan administrasi untuk pertanahan.

Pelatihan GIS : Pelatihan Remote Sensing

pelatihan gis basic

 

Hal-hal Yang Perlu Menjadi Perhatian Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

Ada empat hal yang menjadi perhatian dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) seperti berikut ini:

1. Teknologi

Rencana tata ruang wilayah berkaitan erat dengan teknologi. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi yang semakin berkembang sangat berpengaruh. Terutama pada perubahan mobilitas dan perilaku manusia.

2. Ekonomi

Perlu dipahami dalam rencana tata ruang wilayah, potensi ekonomi di setiap daerah berbeda. Sehingga penting dilakukan penyusunan rencana tata ruang wilayah. Namun, harus disesuaikan dengan infrastruktur yang dibutuhkan dalam wilayah tersebut.

Rekomendasi Artikel : Mengenal Kelebihan dan Kelemahan Drone Fixed Wings

3. Sosial

Populasi manusia dalam suatu wilayah akan mempengaruhi dari rencana tata ruang wilayah ini. Pertumbuhan yang semakin pesat akan berpengaruh pada ketersediaan jumlah tempat tinggal, sarana pendidikan, dan fasilitas lain. Seperti rumah sakit, pasar, dan lain-lain.

4. Lingkungan

Adanya rencana tata ruang wilayah dapat membuat lingkungan lebih terkondisikan. Untuk wilayah Indonesia sendiri memiliki struktur geografis yang berbeda. Sehingga penyusunan tata ruang ini nantinya dapat disesuaikan dengan karakteristik geografis di wilayah tersebut.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) itu penting. Sehingga ruang dapat dimanfaatkan secara lebih terarah. Menyesuaikan dengan kondisi tata ruang di wilayah tersebut.

Jasa GIS : Jasa Pemetaan Topografi

 

Peranan GIS Dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah

Ilmu spasial atau GIS memiliki peranan besar dalam perencanaan tata ruang wilayah. Seperti yang kita sebutkan di atas bahwa perencanaan wilayah juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.

Penataan ruang ini membutuhkan GIS sebagai framework (kerangka spasial) yang membantu mengumpulkan data dan juga analisa pembangunan. Beberapa manfaat gis diantaranya

  1. Membangun basis data yang memungkinkan untuk dikembangkan di masa depan
  2. Memudahkan proses analisa
  3. Menyediakan data/informasi yang akurat
  4. Memungkinkan proses monitoring dan evaluasi dengan parameter tertentu

GIS membantu memberikan data (peta dan statistik) yang akurat dan cepat. Dengan gis data dapat disimpan, diolah, di retrieve, menampilkan dan menyebarkan data tersebut.

Selain itu penggunaan GIS dalam perencanaan tata ruang wilayah bermanfaat untuk

  1. Memberikan pilihan yang efisien dari segi waktu dan biaya
  2. Proses revisi dan update data lebih mudah
  3. Memberikan data yang akurat

Ada project besar perencanaan tata ruang? Bisa menggunakan bantuan jasa pemetaan dari Techno GIS. dengan surveyor terbaik menangani banyak project di seluruh Indonesia dengan baik.

Selain pemetaan drone, kami juga memberikan pelayanan pemetaan lidar dan juga pemetaan foto udara.

Membutuhkan jasa gis, bisa langsung saja ke Techno GIS indonesia!

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Langkah – Langkah Penting Dalam Maintenance Drone Quadcopter

Langkah – Langkah Penting Dalam Maintenance Drone QuadcopterApakah Anda memiliki drone quadcopter? Harga drone ini tentu saja mahal, jadi sangat sayang jika umurnya pendek hanya karena kurang terawat. Bagi Anda yang ingin serius merawat drone empat baling – baling ini, pastikan ikuti instruksi perawatan berikut ini!

Baca juga : Penggunaan Drone untuk PTSL

 

Maintenance Drone Quadcopter

Ada beberapa langkah yang bisa diperhatikan dalam melakukan maintenance drone quadcopter.

1. Pemeriksaan Kerangka, Parts dan Chassis

Langkah awal yang harus dilakukan adalah inspeksi semua bagian drone secara umum. Jadi Anda disarankan mengambil battery pack dan memastikan drone sudah mati untuk memudahkan proses bongkar.

Hal yang perlu diamati pertama adalah pengumpulan kotoran seperti tanah, pasir, debu dan endapan kotoran lain. Bersihkan kotoran yang jelas terlihat tersebut dengan kain anti-static, sikat kecil, kuas pembersih, semprotan udara (air canister) dan isopropyl alcohol.

Selanjutnya periksa kerangka dan chasis pada drone. Pastikan tidak ada retakan, bagian yang kendor ataupun penyok. Gunakan kaca pembesar agar retak kecil sekalipun tidak terlewat saat pemeriksaan ini. Jika ditemukan ada retakan dan cacat, berikan tanda untuk ditangani nantinya.

Langkah selanjutnya adalah bagian parts baling – baling. Pada parts ini, hal seperti motor, sayap baling – baling dan gear, semua harus diperiksa. Pastikan kotoran, retak dan masalah lain di cek satu per satu. Coba lakukan test dengan memutar baling – baling agar lancar berputar juga.

Setelah semua masalah ditemukan dan ditandai, sekarang waktunya menangani hal tersebut. Bongkar bagian drone quadcopter yang bermasalah dan pastikan menggunakan alat yang tepat. Contoh saja untuk retakan di chasis dan kerangka, gunakan bahan pemulih seperti dempul resin, hot glue ataupun reinforce sticker.

Parts lain yang kotor tinggal dibersihkan dan jika ada yang tidak memungkinkan diperbaiki, belilah yang baru. Contoh saja jika terlihat ada gear yang sudah tidak bergigi bagus, pastikan beli parts gear dengan spek sama untuk menggantinya.

Baca juga : Mengenal Kelebihan dan Kelemahan Drone Fixed Wings

2. Pengecekan Kamera

Berikutnya adalah maintenance kamera. Untuk hal ini, Anda harus cek lensa dan response time pada kamera tersebut. Coba ambil beberapa gambar dan bandingkan dengan kualitas gambar kamera sebelumnya. Jika ada masalah, lebih baik kirim kamera drone tersebut ke tempat service kamera.

Jika masalah hanya karena lensa kotor, gunakan bahan pembersih kamera dan micro-fiber untuk menanganinya. Gunakan juga cotton bud dan kuas kecil untuk membantu menyingkirkan noda membandel di area yang sulit dibersihkan.

3. Pemeriksaan Siklus Energi dan Battery

Energi pada baterai drone juga harus diperiksa. Pastikan kapasitas battery tidak menurun dan dapat mendistribusikan energy dengan baik. Cek apakah siklus listrik ke motor stabil. Jika ada penurunan kekuatan rotasi, ini tanda ada masalah pada jaringan kelistrikannya.

Jika ditemukan masalah pada battery ini, Anda mau tidak mau harus beli baru. Namun, jika kerusakan hanya pada jaringan listrik saja, Anda masih bisa minta bantuan tukang service drone untuk memperbaikinya.

Artikel terkait : 

4. Pengecekan Software

Selanjutnya melakukan update software. Pastikan menggunakan driver terbaru pada drone. Cek juga apakah software pendukung yang Anda gunakan sudah memiliki versi terbaru. Contoh saja program drone di komputer ataupun app di smartphone, harus selalu mendapatkan update rutin.

Jika ingin lebih advance, hubungkan drone dan aplikasi pengendalinya dengan program diagnostic. Umumnya program ini tersedia di internet secara gratis dan dapat menunjukan status software. Jika ada bug, malware atau virus, biasanya langsung ketahuan dengan program diagnostic ini.

Nah itulah cara merawat drone quadcopter. Semoga bahasan ini dapat membantu Anda melakukan maintenance lebih baik. Pastikan cek drone quadcopter Anda dengan rutin dan mengikuti langkah – langkah di atas. Setiap drone akan membutuhkan maintenance khusus dan Anda harus dapat memenuhinya. Coba lakukan hal ini secara terjadwal untuk membuat drone Anda berumur lebih panjang.

 

Tempat Belajar Drone Dan Cari Drone Pemetaan

Ingin belajar menggunakan drone terutama untuk keperluan pemetaan sekalian cari drone khusus pemetaan? Bisa banget cari drone terbaik di Technogis. Ikut pelatihan drone pemetaan untuk mendapatkan informasi mengenai cara mengoperasikan drone dan juga mengenal komponen, perawatan, jalur penerbangan dan juga latihan terbang.

pelatihan gis basic

Tempat belajar drone pemetaan

Jika ingin mencari drone untuk kebutuhan pemetaan juga bisa cek drone di Techno GIS. Drone terbaik seperti Nivo VTOL V2 dan jenis drone fixed wings lainya ada di store Techno GIS. Informasi lengkap dan biaya bisa langsung hubungi tim technogis di kontak technogis. Selain belajar drone, kamu juga bisa mengikuti pelatihan gis lainya.

Sekian informasi tentang Maintenance Drone Quadcopter, semoga bermanfaat!

Kontak Technogis

Kontak Technogis