TechnoGIS Indonesia Teken MoU dengan REO Co., Ltd Korea dalam Pertemuan B2B Changwon di Jakarta

Jakarta, 29 April 2025 – PT TechnoGIS Indonesia terus memperluas jejaring internasionalnya dengan berpartisipasi dalam kegiatan Business to Business (B2B) Meeting Changwon 2025 yang berlangsung pada tanggal 23 April 2025 di Hotel Sutasoma, Jakarta. Event ini mempertemukan berbagai perusahaan dari Korea Selatan dengan mitra potensial di Indonesia, membuka peluang kerja sama strategis lintas sektor, khususnya dalam bidang teknologi dan inovasi industri.

Dalam kesempatan tersebut, PT TechnoGIS Indonesia berhasil melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan REO Co., Ltd, sebuah perusahaan teknologi terkemuka dari Korea Selatan yang dipimpin oleh Presiden Yoo, Zea Bog. MoU ini menjadi tonggak penting dalam rencana pengembangan layanan dan solusi teknologi geospasial di pasar Indonesia dan kawasan regional.

Kegiatan B2B Meeting Changwon 2025 dihadiri oleh berbagai perwakilan perusahaan dari sektor teknologi, manufaktur, dan layanan industri. Diselenggarakan sebagai upaya mempererat hubungan bisnis bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, acara ini mempertemukan para pelaku industri untuk berdiskusi langsung mengenai peluang kolaborasi konkret.

Penandatanganan MoU antara TechnoGIS Indonesia dan REO Co., Ltd menandai awal dari kolaborasi strategis di bidang pengembangan teknologi informasi geospasial, sistem monitoring berbasis IoT (Internet of Things), serta inovasi aplikasi industri berbasis spasial. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas teknologi lokal Indonesia melalui alih teknologi, pengembangan produk bersama, serta penerapan solusi inovatif dalam berbagai sektor seperti infrastruktur, pertanian, pertambangan, hingga pengelolaan sumber daya alam.

Melalui kemitraan ini, TechnoGIS Indonesia berkomitmen untuk memperluas portofolio solusi berbasis geospasial yang adaptif terhadap kebutuhan industri nasional yang semakin dinamis. Di sisi lain, REO Co., Ltd melihat Indonesia sebagai pasar strategis dengan potensi pertumbuhan tinggi di bidang aplikasi teknologi berbasis data spasial dan monitoring industri.

Acara penandatanganan berlangsung dalam suasana resmi namun hangat, disaksikan oleh delegasi bisnis Korea, perwakilan KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), serta sejumlah tamu undangan penting dari sektor teknologi dan industri. Selain seremoni penandatanganan, kedua perusahaan juga menggelar sesi diskusi tertutup untuk membahas peta jalan implementasi kerja sama dalam jangka pendek dan menengah.

Sebagai perusahaan nasional yang fokus pada teknologi geospasial, TechnoGIS Indonesia menyadari pentingnya kolaborasi internasional untuk mendorong inovasi dan mempercepat adopsi teknologi baru. Melalui kemitraan dengan REO Co., Ltd, TechnoGIS Indonesia optimistis dapat menghadirkan layanan dan produk berbasis teknologi canggih yang mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan produktivitas di berbagai sektor pembangunan nasional.

Partisipasi TechnoGIS Indonesia dalam B2B Changwon 2025 sekaligus menegaskan peran aktif perusahaan dalam mendukung penguatan ekosistem industri 4.0 di Indonesia, sejalan dengan agenda transformasi digital nasional yang dicanangkan oleh pemerintah.

Tutorial Penggunaan TGS GNSS EQ1 Mode NTRIP

Pengukuran Presisi Real-Time Tanpa Base Station Fisik

Salah satu fitur unggulan dari receiver TGS GNSS EQ1 adalah kemampuannya untuk menggunakan metode NTRIP (Networked Transport of RTCM via Internet Protocol). Mode ini memungkinkan pengguna mendapatkan koreksi RTK secara real-time tanpa harus menggunakan alat base station fisik, cukup dengan koneksi internet dan akun caster NTRIP.

Dengan Mode NTRIP, survei GNSS dapat dilakukan lebih fleksibel dan efisien, sangat cocok untuk kebutuhan pemetaan cepat di berbagai lokasi.

Apa Itu Mode NTRIP?

NTRIP adalah metode komunikasi berbasis internet yang mentransmisikan data koreksi GNSS dari server koreksi ke receiver rover.
Keuntungannya:

  • Tidak perlu membawa alat base GNSS fisik
  • Hemat waktu setup
  • Praktis untuk survei cepat di lapangan luas

Persiapan Perangkat

Sebelum memulai, pastikan:

  • Receiver TGS GNSS EQ1 dalam kondisi aktif
  • Aplikasi TGS GNSS Tools terpasang di HP Android
  • HP memiliki akses internet stabil (data seluler)
  • Anda memiliki akun NTRIP caster (misalnya: BIG CORS, TechnoGIS Caster, atau lainnya)
  • Tersedia tongkat GNSS dan waterpass untuk pemasangan receiver

Langkah-Langkah Menggunakan Mode NTRIP

  1. Hubungkan Receiver ke Aplikasi
  • Aktifkan Bluetooth dan nyalakan receiver
  • Buka TGS GNSS Tools
  • Pilih perangkat “EQ1” dari daftar koneksi
  1. Masuk ke Mode RTK NTRIP
  • Pilih menu RTK Survey di aplikasi
  • Pada bagian Correction Source, pilih NTRIP
  • Masukkan pengaturan akun NTRIP:
    • Host/Server URL
    • Port (biasanya 2101)
    • Username & Password
  • Klik Connect to Caster

Jika berhasil, akan muncul daftar mountpoint. Pilih mountpoint sesuai wilayah Anda.

  1. Konfirmasi Status FIX
  • Tunggu hingga status berubah menjadi FIX
  • Pastikan indikator sinyal satelit dan koneksi data dalam kondisi stabil
  • Anda siap melakukan pengukuran!
  1. Mulai Survei
  • Masukkan nama titik
  • Tentukan tinggi antena
  • Klik Start Measurement untuk menyimpan titik koordinat
  • Lanjutkan sesuai jumlah titik yang dibutuhkan

Tips Penggunaan NTRIP

  • Gunakan SIM card dengan sinyal internet kuat
  • Selalu periksa kembali mountpoint dan kredensial
  • Cocok digunakan untuk proyek cepat di wilayah dengan cakupan jaringan koreksi

Butuh Bantuan Akses Akun NTRIP?

TechnoGIS Indonesia menyediakan layanan pendaftaran akun NTRIP caster dan pelatihan lapangan untuk penggunaan TGS GNSS EQ1. Silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

📞 Kontak TechnoGIS:

 

TechnoGIS Indonesia Serahkan Perangkat GNSS EQ1 RTK ke Universitas Negeri Medan untuk Dukung Pendidikan dan Riset Geospasial

Medan, 28 April 2025 – PT TechnoGIS Indonesia memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan dan penelitian berbasis teknologi geospasial dengan menyerahkan perangkat TGS GNSS EQ1 RTK kepada Universitas Negeri Medan (UNIMED). Kegiatan serah terima berlangsung di lingkungan kampus UNIMED dengan dihadiri oleh jajaran dosen, staf laboratorium, serta tim teknis dari TechnoGIS Indonesia.

Perangkat GNSS EQ1 RTK yang diserahkan merupakan solusi pemetaan modern berteknologi tinggi yang mampu memberikan akurasi posisi hingga tingkat sentimeter secara real-time. Teknologi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktikum mahasiswa, penelitian spasial, pemetaan wilayah, hingga pengabdian masyarakat, dengan efisiensi dan kehandalan yang tinggi di berbagai kondisi medan.

Melalui program ini, UNIMED menambah fasilitas laboratorium dengan alat survei presisi yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang geografi, teknik geodesi, ilmu lingkungan, dan bidang studi terkait lainnya. Kehadiran GNSS EQ1 RTK diharapkan dapat memperkaya kegiatan akademik berbasis praktik lapangan dan meningkatkan kualitas riset berbasis data spasial.

Dalam rangka memastikan optimalisasi penggunaan perangkat, TechnoGIS Indonesia juga menyelenggarakan sesi pelatihan operasional secara langsung di kampus. Pelatihan ini meliputi pengenalan komponen perangkat, prosedur pengoperasian standar, metode kalibrasi, hingga pengolahan data hasil survei. Program pelatihan ini bertujuan untuk membekali dosen, laboran, dan mahasiswa dengan keterampilan teknis yang memadai sehingga penggunaan perangkat dapat langsung diintegrasikan ke dalam kegiatan akademik sehari-hari.

Kolaborasi ini menjadi bagian dari inisiatif strategis TechnoGIS Indonesia dalam memperluas akses terhadap teknologi geospasial modern di lingkungan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Peningkatan kapasitas institusi pendidikan dalam pemanfaatan teknologi pemetaan berbasis GNSS menjadi langkah penting untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia unggul di bidang teknologi geospasial.

Perangkat TGS GNSS EQ1 RTK memiliki fitur-fitur unggulan seperti akurasi tinggi berbasis RTK (Real-Time Kinematic), konektivitas yang kompatibel dengan berbagai sistem jaringan koreksi (NTRIP), daya tahan terhadap kondisi medan yang berat, serta desain ergonomis yang mendukung mobilitas dan kepraktisan penggunaan di lapangan. Dengan spesifikasi tersebut, GNSS EQ1 RTK dapat mendukung kegiatan survei topografi, monitoring lahan, hingga pemetaan tematik untuk berbagai kebutuhan akademik dan penelitian.

Melalui serah terima ini, PT TechnoGIS Indonesia dan UNIMED menunjukkan keseriusan dalam mengakselerasi adopsi teknologi spasial di dunia pendidikan. Kerja sama ini juga membuka peluang lebih luas untuk kolaborasi di masa depan, seperti pengembangan modul pembelajaran berbasis teknologi, penelitian bersama, serta kegiatan pengabdian masyarakat berbasis data geospasial.

Dengan sinergi antara dunia industri dan akademisi, diharapkan akan tercipta ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, menghasilkan lulusan-lulusan yang siap bersaing di era transformasi digital, khususnya dalam bidang geospasial dan teknologi informasi.

Mengenal Teknologi GNSS Geodetik dalam Kuliah Tamu Departemen Teknik Geomatika ITS Bersama PT. TechnoGIS Indonesia

Surabaya, 22 April 2025 – Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menyelenggarakan acara kuliah tamu yang menghadirkan praktisi profesional di bidang pemetaan dan teknologi geospasial. Kali ini, kuliah tamu bertajuk “Pemetaan Presisi Tinggi Menggunakan Teknologi GNSS Geodetik Berstandar Global” diselenggarakan bekerja sama dengan PT. TechnoGIS Indonesia dan diikuti oleh mahasiswa S1 dan S2 Teknik Geomatika.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 22 April 2025, pukul 09.30 hingga 12.30 WIB, bertempat di ruang GM 104–105, Kampus ITS. Kuliah ini menghadirkan Gen Azza, S.Geo, yang merupakan Koordinator Business Development Produk di PT. TechnoGIS Indonesia, sebagai pembicara utama. Dengan latar belakang yang kuat di bidang pemetaan presisi dan pengembangan teknologi GNSS, Gen Azza membagikan wawasan dan pengalaman praktis terkait penerapan teknologi GNSS Geodetik yang kini banyak digunakan dalam berbagai proyek pemetaan berskala besar, baik nasional maupun internasional.

Kupas Tuntas Teknologi GNSS Geodetik

GNSS (Global Navigation Satellite System) merupakan sistem yang memungkinkan penentuan posisi secara presisi dengan bantuan satelit. Teknologi ini telah menjadi tulang punggung dalam dunia pemetaan modern, terutama dalam proyek infrastruktur, penelitian lingkungan, dan tata ruang wilayah. Dalam kuliah tamu ini, peserta diajak memahami lebih dalam bagaimana teknologi GNSS Geodetik digunakan untuk pemetaan dengan tingkat akurasi tinggi yang sesuai dengan standar global.

Materi yang disampaikan mencakup pengenalan berbagai sistem GNSS seperti GPS, GLONASS, Galileo, dan BeiDou, teknik-teknik pengukuran diferensial, hingga integrasi dengan perangkat lunak pemetaan. Tidak hanya teori, peserta juga mendapat kesempatan untuk menyaksikan demo langsung penggunaan alat TGS GNSS EQ1 di lokasi acara, yang menambah pemahaman praktis mahasiswa terhadap teknologi ini.

Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Acara ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya:

  • SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur: dengan memperkenalkan mahasiswa kepada teknologi terbaru yang dapat diaplikasikan dalam dunia industri pemetaan dan konstruksi.

  • SDG 4 – Pendidikan Berkualitas: melalui kegiatan edukatif yang langsung melibatkan praktisi industri, mahasiswa dapat memperoleh ilmu yang lebih aplikatif dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Dengan terus beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, kuliah tamu seperti ini menjadi jembatan penting bagi mahasiswa untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga menyerap pengalaman lapangan langsung dari profesional.

Antusiasme dan Manfaat bagi Mahasiswa

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh mahasiswa, terlihat dari partisipasi aktif dalam sesi tanya jawab dan diskusi yang berlangsung selama acara. Banyak mahasiswa menyampaikan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan membuka wawasan baru mengenai peluang karir di bidang geospasial dan pemetaan.

Tidak hanya memperkaya pengetahuan, acara ini juga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih mendalami teknologi GNSS, baik dalam proyek penelitian, tugas akhir, maupun dalam dunia kerja nanti.

Penutup

Kuliah tamu “Pemetaan Presisi Tinggi Menggunakan Teknologi GNSS Geodetik Berstandar Global” menjadi salah satu langkah nyata Departemen Teknik Geomatika ITS dalam menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan bekal pengetahuan teknologi terkini. Melalui kolaborasi dengan industri seperti PT. TechnoGIS Indonesia, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Dengan demikian, ITS terus menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, inovatif, dan adaptif dalam bidang teknologi geomatika.

Serah Terima GNSS RTK: ITK Siap Pemetaan Lebih Akurat

Balikpapan, – Dalam upaya mendukung kemajuan pendidikan dan penelitian berbasis teknologi geospasial, TechnoGIS Indonesia telah melaksanakan proses serah terima TGS GNSS EQ1 RTK kepada Laboratorium Sistem Informasi Geografis (SIG), Institut Teknologi Kalimantan (ITK).

Serah terima berlangsung di lingkungan kampus ITK dan dihadiri oleh perwakilan dosen, laboran, dan tim dari TechnoGIS Indonesia. Perangkat GNSS RTK ini dirancang untuk memberikan akurasi pengukuran tinggi secara real-time, dan sangat sesuai untuk kebutuhan akademik, penelitian lapangan, serta kegiatan pengabdian masyarakat yang membutuhkan data spasial presisi.

Perwakilan Laboratorium SIG ITK menyampaikan bahwa keberadaan perangkat ini akan meningkatkan mutu praktikum mahasiswa dan memperkaya proyek-proyek riset di bidang pemetaan, penginderaan jauh, dan sistem informasi geografis. Mereka juga menilai bahwa kolaborasi dengan industri seperti TechnoGIS membuka ruang bagi penguatan kompetensi mahasiswa secara langsung di lapangan.

Selain serah terima, tim TechnoGIS juga memberikan sesi pelatihan teknis mengenai instalasi, operasional, dan pengolahan data dari perangkat GNSS RTK, memastikan alat ini dapat langsung digunakan secara optimal.

Kolaborasi ini menjadi langkah konkret TechnoGIS Indonesia dalam menjembatani dunia industri dengan dunia pendidikan, serta mempercepat pemanfaatan teknologi geospasial di berbagai lini pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Tutorial Penggunaan TGS GNSS EQ1 dalam Mode Static

Solusi Presisi untuk Pengukuran Baseline dan Data GNSS Akurat

TGS GNSS EQ1 merupakan perangkat GNSS geospasial buatan TechnoGIS Indonesia yang dirancang untuk mendukung kebutuhan survei dengan akurasi tinggi. Salah satu mode utama yang sering digunakan oleh para profesional pemetaan adalah mode Static, yang berguna untuk pengamatan titik koordinat secara presisi dan digunakan untuk keperluan baseline pengolahan data diferensial (post-processing).

Artikel ini akan membahas secara detail bagaimana menggunakan TGS GNSS EQ1 dalam mode Static, mulai dari persiapan alat hingga proses pengambilan data.

Kapan Mode Static Digunakan?

Mode static digunakan ketika Anda membutuhkan:

  • Data posisi yang sangat akurat (hingga level milimeter)

  • Pengamatan titik kontrol (GCP) dalam jangka waktu tertentu

  • Proyek pemetaan dengan metode diferensial atau koreksi pasca-survei (PPK)

Langkah-langkah Menggunakan Mode Static

1. Persiapan Peralatan

Pastikan Anda telah menyiapkan:

  • Receiver TGS GNSS EQ1

  • Tripod dan tribrach atau tongkat GNSS

  • Aplikasi TGS GNSS Tools di smartphone Android

  • Baterai penuh atau power bank (jika survei berlangsung lama)

  • Waterpass untuk memastikan posisi tegak lurus

2. Pemasangan Receiver

Pasang receiver TGS EQ1 di atas titik yang akan diukur. Gunakan tripod dan pastikan posisi tegak lurus dengan bantuan waterpass.

Catatan penting: Semakin stabil dan tegak posisi receiver, semakin baik kualitas data statik yang dikumpulkan.

3. Koneksikan ke Aplikasi TGS GNSS Tools

  • Nyalakan receiver hingga lampu indikator menyala

  • Buka aplikasi TGS GNSS Tools

  • Aktifkan Bluetooth di HP, lalu hubungkan ke perangkat TGS EQ1

  • Setelah terkoneksi, masuk ke menu utama

4. Mulai Perekaman Data Static

  • Pilih menu Static Survey di aplikasi

  • Masukkan:

    • Nama titik (Point Name)

    • Durasi pengamatan (rekomendasi: 30 menit – 2 jam)

    • Tinggi antena dari permukaan tanah ke pusat antena (ARPH)

  • Tekan tombol Start Logging

  • Biarkan proses berjalan hingga durasi selesai

5. Mengakhiri dan Mengekspor Data

  • Setelah waktu pengamatan selesai, tekan Stop Logging

  • File data observasi (.OBS atau RINEX) akan tersimpan otomatis di receiver

  • Data ini kemudian bisa Anda ekspor dan proses menggunakan software seperti TGS Post Processing

✅ Tips Penting

  • Lakukan pengamatan saat kondisi langit cerah dan minim gangguan multipath (pantulan sinyal)

  • Jangan bergerak atau menyentuh receiver selama pengamatan

  • Gunakan durasi lebih lama untuk mendapatkan hasil koordinat yang lebih presisi

  • Dokumentasikan tinggi antena dan durasi dengan baik untuk kebutuhan pengolahan data

🎓 Butuh Bantuan Pelatihan atau Pendampingan?

TechnoGIS Indonesia menyediakan layanan pelatihan, konsultasi teknis, serta support penggunaan alat GNSS EQ1 untuk instansi, perusahaan, dan akademisi.

📞 Hubungi kami melalui:

PT TechnoGIS Indonesia Sukses Tampilkan Inovasi Geospasial di GeoConnect Asia 2025

Singapura, 9-10 April 2025 – PT TechnoGIS Indonesia menutup partisipasinya di GeoConnect Asia 2025 dengan hasil yang sangat positif. Selama dua hari penyelenggaraan di Marina Bay Sands, Singapura, TechnoGIS hadir sebagai salah satu exhibitor yang menampilkan solusi geospasial unggulan karya anak bangsa. Keikutsertaan ini menjadi ajang penting untuk menunjukkan bahwa teknologi geospasial berbasis TKDN mampu bersaing di kancah internasional dan mendapat apresiasi tinggi dari pelaku industri global.

Sepanjang pameran, TechnoGIS membawa berbagai produk inovatif yang menjadi andalan perusahaan, antara lain drone NiVO VTOL V3 dan Quadrone Pro untuk pemetaan udara, solusi pemetaan berbasis LiDAR seperti GeoLiDAR TLS, SLAM, dan ALS, perangkat GNSS terbaru TGS EQ 1 RTK versi terbaru, serta platform Dashboard IT Sensing yang dirancang untuk mendukung monitoring dan pengambilan keputusan secara real-time. Produk-produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan survei, pemetaan, hingga pemantauan aset di berbagai sektor industri, mulai dari infrastruktur, pertambangan, kehutanan, hingga kelistrikan.

Booth TechnoGIS Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian selama pameran berlangsung. Puluhan pengunjung dari berbagai negara datang untuk melihat langsung kemampuan produk geospasial buatan Indonesia. Perusahaan-perusahaan konsultan dari India dan Singapura menjadi yang paling aktif dalam menjajaki kerja sama, menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap performa dan keunggulan teknologi TechnoGIS. Produk NiVO VTOL V3 dan GeoLiDAR SLAM mendapat respons sangat positif karena kemudahan pengoperasian dan akurasi data yang tinggi.

Selain mengenalkan teknologi, GeoConnect Asia 2025 juga menjadi momentum strategis bagi TechnoGIS dalam memperluas jaringan kolaborasi. Pada hari pertama, TechnoGIS menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan salah satu perusahaan konsultan geospasial asal Singapura. Di hari kedua, muncul peluang kerja sama baru dengan perusahaan SONY, yang tertarik untuk mengintegrasikan sensor kamera mereka dengan platform drone TechnoGIS. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong kualitas akuisisi data spasial yang lebih baik, serta membuka pasar baru di bidang pemetaan udara resolusi tinggi.

Melalui partisipasi di GeoConnect Asia 2025, PT TechnoGIS Indonesia tidak hanya memperkenalkan produk, tetapi juga membawa semangat inovasi, kolaborasi, dan kemandirian teknologi dalam industri geospasial. Pencapaian ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat posisi TechnoGIS sebagai pelaku utama industri geospasial Indonesia yang mampu bersaing secara global dengan tetap mengusung nilai lokal dalam setiap solusi yang ditawarkan.

Bringing Surveying into the Future — TechnoGIS COO Inspires at GeoConnect Asia 2025

Singapore, April 10, 2025 — On the second day of GeoConnect Asia 2025, Southeast Asia’s leading geospatial and location intelligence event, Muji Rahayu, Chief Operating Officer of PT TechnoGIS Indonesia, captivated audiences with a forward-looking presentation titled “Exploring TechnoGIS Geospatial Equipment: Innovative Tools for Accurate and Efficient Surveying.” The talk took place at the Drones & Innovation Theatre, from 2:40 PM to 2:55 PM (SGT), drawing attendees from across Asia’s geospatial, engineering, and infrastructure communities.

The presentation marked a significant moment not only for TechnoGIS but also for the broader regional surveying ecosystem, as Muji Rahayu unveiled the company’s vision for making geospatial surveying more precise, efficient, and accessible through innovative hardware and integrated solutions.


A Pioneer from Indonesia Taking the International Stage

Representing one of Indonesia’s most prominent geospatial technology companies, Muji Rahayu began her session by sharing the journey of TechnoGIS — a company that started as a small geospatial service provider and has grown into a regional leader known for producing locally integrated, high-precision surveying tools. Her presence at GeoConnect Asia underscored the growing influence of Southeast Asian innovators in the global geospatial landscape.

“At TechnoGIS, we believe in local excellence with global standards. Our mission is to make accurate and efficient surveying tools that work in the toughest conditions, from remote jungles to dense urban corridors,” said Muji during her opening remarks.


The Theme: Innovative Tools for Accurate and Efficient Surveying

During her 15-minute presentation, Muji Rahayu walked the audience through a curated suite of geospatial equipment developed or supported by TechnoGIS, including:

1. GeoLiDAR ALS (Airborne Laser Scanning)

A flagship product, the GeoLiDAR ALS integrates high-resolution LiDAR sensors with UAV platforms to deliver accurate topographic maps, forest canopy models, and infrastructure profiles. With a scanning range of up to 300 meters and point density exceeding 200 pts/m², it supports everything from urban planning to disaster mitigation.

“We combine world-class LiDAR hardware with locally developed processing workflows — resulting in high precision, lower costs, and faster turnaround,” Muji explained.

2. NiVO Series Drones

The NiVO V1 and V2, TechnoGIS’s line of fixed-wing and VTOL drones, are engineered specifically for large-scale area surveys. Equipped with RTK/PPK GNSS and payload flexibility (RGB, multispectral, thermal), these drones are widely used in agriculture, mining, utilities, and environmental monitoring.

“Our drones are not only accurate but designed to adapt. Whether you’re surveying powerlines in Kalimantan or mapping coastlines in Sulawesi, the NiVO series delivers,” said Muji.

3. TGS Platform Ecosystem

Beyond hardware, TechnoGIS offers the TGS Software Ecosystem, a suite of modular GIS tools designed to manage spatial assets, analyze remote sensing data, and automate reporting. These tools support cloud-based workflows and AI integration, enabling real-time monitoring and predictive analysis.


Efficiency Meets Precision: The Core Philosophy

One of the key takeaways from Muji’s presentation was the TechnoGIS design philosophy — bridging the gap between field practicality and data accuracy. She emphasized that in many Southeast Asian countries, surveyors work in diverse, challenging environments — from mountainous regions to urban megacities. TechnoGIS designs its tools with these realities in mind.

“Precision is nothing without speed. Our goal is to give field teams tools that are intuitive, robust, and deliver results faster without compromising accuracy,” Muji noted.


Local Roots, Global Outlook

Muji also highlighted TechnoGIS’s commitment to local industry development, particularly through its support for TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) — Indonesia’s domestic component policy. By fostering local manufacturing, software development, and technical training, TechnoGIS aims to not only serve the Indonesian market but also export geospatial excellence to the broader ASEAN region.

“Our strategy is clear — build from home, collaborate abroad. We’re proud to present Indonesian innovations on this international stage,” she said.


Inspiring Collaboration and Future Innovations

The presentation concluded with an open invitation for international partnerships, R&D collaborations, and technology integration projects. TechnoGIS is currently exploring joint initiatives in:

  • Smart infrastructure monitoring

  • Geo-AI for urban and environmental modeling

  • Cross-border drone regulations and survey standards

Audience members, including representatives from government agencies, infrastructure firms, and academic institutions, engaged in a Q&A session with Muji after the presentation, further exploring topics such as data privacy, AI integration, and field deployment challenges.


Resonating with the GeoConnect Asia Audience

GeoConnect Asia 2025, held in the heart of Singapore, has become a regional hub for showcasing geospatial innovations that drive resilience, sustainability, and digital transformation. TechnoGIS’s session was among the most attended at the Drones Innovation Theatre, a testament to rising interest in affordable, scalable surveying tools from emerging economies.

“Muji Rahayu delivered a powerful session. It’s refreshing to see a Southeast Asian company lead with both vision and practicality,” commented a participant from Malaysia’s Ministry of Land and Survey.


About TechnoGIS Indonesia

Founded in Yogyakarta, Indonesia, PT TechnoGIS Indonesia is a geospatial technology and services company focused on delivering innovative mapping solutions. Its offerings range from drone and LiDAR-based surveys to spatial analytics platforms, geospatial data visualization, and consulting services.

With a mission to empower decision-making through spatial intelligence, TechnoGIS supports clients in energy, forestry, agriculture, infrastructure, and government sectors. The company’s commitment to quality, innovation, and local empowerment continues to drive its growth across Southeast Asia.


Looking Ahead

As GeoConnect Asia 2025 wrapped up, TechnoGIS’s presence left a lasting impression — not only as a vendor of tools, but as a catalyst for change in the way spatial data is collected, analyzed, and applied.

“The future of surveying is agile, intelligent, and connected — and we’re here to shape it,” said Muji Rahayu in her closing line, leaving the audience with both inspiration and anticipation.

TechnoGIS Signs Strategic MoU at GeoConnect Asia 2025 to Boost Regional Geospatial Collaboration

TechnoGIS Signs Strategic MoU at GeoConnect Asia 2025 to Boost Regional Geospatial Collaboration

Singapore, April 10, 2025 — PT TechnoGIS Indonesia, a leading player in the Indonesian geospatial industry, marked a significant milestone during its participation at GeoConnect Asia 2025, held from April 9–10, 2025, at the Sands Expo & Convention Centre, Singapore. Amidst the dynamic atmosphere of the region’s premier geospatial and location intelligence event, TechnoGIS signed a series of Strategic Memoranda of Understanding (MoUs) with several notable international companies. These agreements aim to foster long-term collaboration and innovation in geospatial technology and services across Southeast Asia and beyond.

The companies that formalized their partnerships with TechnoGIS during the event include:

  • Technology System Integration (TSI) – a tech-forward solutions integrator in advanced GIS platforms

  • GrahamTek Nuwater SPORE PIE – a Singapore-based sustainable water and infrastructure technology provider

  • Nam Ha Noi Cadastral and Construction – a Vietnamese state-aligned entity in urban planning and land administration

A Step Toward Regional Integration

The signing of these MoUs reflects TechnoGIS’s ambition to expand its footprint beyond Indonesia and build collaborative ecosystems with international stakeholders in the geospatial field. According to Mrs. Muji Rahayu, Director Operational of TechnoGIS Indonesia, these partnerships are a strategic move to encourage shared research, technology transfer, and joint projects focused on land management, smart city infrastructure, and environmental sustainability.

The Partners and Collaborative Vision

1. Technology System Integration (TSI)

TSI specializes in developing integrated systems for real-time geospatial data analysis and visualization. The collaboration with TechnoGIS is projected to focus on building end-to-end geospatial platforms for asset management, infrastructure monitoring, and disaster mitigation.

Through this MoU, both companies will co-develop Geo-AI solutions that harness artificial intelligence for land use planning, urban risk detection, and energy asset tracking — solutions that are especially relevant in Indonesia’s fast-growing infrastructure sector.

2. GrahamTek Nuwater SPORE PIE

GrahamTek is recognized for its cutting-edge water purification systems and sustainability technologies. The MoU with TechnoGIS is expected to explore the integration of geospatial data with environmental and hydrological modeling. By combining TechnoGIS’s mapping capabilities with GrahamTek’s water technologies, the collaboration aims to support urban water resilience, especially in areas vulnerable to flooding and groundwater depletion.

This initiative is also aligned with Smart City development efforts in Southeast Asia, where geospatial input is critical for infrastructure planning and environmental monitoring.

3. Nam Ha Noi Cadastral and Construction

As one of Vietnam’s leading cadastral and urban construction entities, Nam Ha Noi brings experience in land registry modernization and spatial planning systems. The partnership with TechnoGIS will focus on knowledge sharing, capacity building, and potentially pilot projects involving land parcel mapping and automated boundary detection using remote sensing technologies.

This cross-border cooperation is a promising step toward creating regional standards in digital land administration, opening pathways to digital cadastre systems that are interoperable across ASEAN member states.

Participation in GeoConnect Asia 2025

TechnoGIS’s involvement in GeoConnect Asia 2025 was not limited to MoU signings. The company also showcased its latest innovations, including:

  • GeoLiDAR ALS – an airborne LiDAR system supporting high-precision mapping

  • NiVO Series Drones – tailored for topographic surveys, infrastructure inspections, and environmental monitoring

  • TGS Platform – a modular software for asset inventory and geospatial data management, now being deployed by clients in energy, utility, and forestry sectors

At their booth, TechnoGIS demonstrated real-time asset monitoring applications and discussed local content development (TKDN) initiatives to support national industries.

“We’re proud to bring not just our products but also our commitment to innovation and collaboration. This event allowed us to meet potential clients, partners, and governments who share the same vision — using geospatial intelligence for sustainable development,” said Azza, TechnoGIS’s Business Development Coordinator.

Looking Forward: A Platform for Global Collaboration

The MoUs signed at GeoConnect Asia 2025 are part of TechnoGIS’s broader mission to elevate Indonesia’s geospatial technology to the international stage. By collaborating with companies in Singapore, Vietnam, and other regional hubs, TechnoGIS seeks to promote cross-border innovation, standardized mapping practices, and joint research initiatives.

These partnerships are also expected to open doors for tech transfer, capacity building programs, and regional pilot projects in smart infrastructure, climate resilience, and digital cadastral modernization.

“We believe this is just the beginning. TechnoGIS is open and ready to partner with more international companies who share our values of precision, sustainability, and innovation. With these MoUs, we’re building a bridge — not just between companies, but between nations,” added Mr. Sarono in closing.

Conclusion

GeoConnect Asia 2025 served as a pivotal platform for TechnoGIS to establish itself as a regional leader in geospatial services. Through strategic MoUs with Technology System Integration, GrahamTek Nuwater SPORE PIE, and Nam Ha Noi Cadastral and Construction, TechnoGIS has laid the foundation for meaningful, forward-looking collaboration.

These agreements signal a new chapter — one where international cooperation and geospatial integration take center stage in solving pressing challenges in urban planning, environmental protection, and digital infrastructure development.

As TechnoGIS continues its journey, the message is clear: geospatial innovation knows no borders — and collaboration is the compass that will guide the way forward.

PT Technogis Indonesia Dorong Inovasi Teknologi Geospasial dalam Forum Strategis Indonesia – Arab Saudi

Jakarta, 16 April 2025 — PT Technogis Indonesia menunjukkan komitmennya dalam penguatan kerja sama internasional melalui partisipasi aktif dalam pertemuan strategis antara Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef. Pertemuan yang digelar di Jakarta ini merupakan bagian dari upaya bilateral kedua negara dalam meningkatkan kolaborasi di sektor industri, khususnya di bidang petrokimia, manufaktur, dan pengolahan mineral.

Event ini menjadi ajang penting bagi startup dan pelaku industri Indonesia untuk menjalin koneksi strategis dengan mitra dari Arab Saudi. Kehadiran PT Technogis Indonesia sebagai representasi startup lokal dalam sektor teknologi geospasial menandai langkah maju dalam membawa inovasi karya anak bangsa ke panggung global.

Dalam kesempatan ini, PT Technogis Indonesia memperkenalkan sejumlah produk unggulan berbasis teknologi tinggi yang telah dikembangkan untuk mendukung berbagai kebutuhan pemetaan dan analisis spasial industri. Salah satu produk andalan yang ditampilkan adalah TGS GNSS EQ1 RTK, sebuah perangkat pemetaan berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dilengkapi teknologi Real-Time Kinematic (RTK). Alat ini mampu memberikan akurasi tinggi dalam survei pemetaan, sangat ideal untuk berbagai kebutuhan seperti perencanaan wilayah, infrastruktur, dan pertambangan.

Selain itu, Technogis juga menampilkan sistem GeoLiDAR ALS (Airborne LiDAR System), yaitu teknologi pemindaian udara yang menggunakan laser untuk menghasilkan data spasial dengan resolusi tinggi. Teknologi ini sangat efektif dalam mengakuisisi informasi topografi dan objek permukaan secara detail, bahkan di area dengan tutupan vegetasi yang lebat.

Inovasi lain yang turut diperkenalkan adalah solusi IoT Sensing, sistem pengumpulan data berbasis sensor cerdas yang dapat diaplikasikan dalam berbagai sektor seperti monitoring lingkungan, sistem keamanan industri, serta pemantauan aset secara real-time.

Melengkapi portofolio teknologi yang ditampilkan, Technogis juga menunjukkan kemampuan pemrosesan data LiDAR menjadi model 3 dimensi jaringan listrik (3D Powerline Model). Model ini sangat berguna dalam mendeteksi potensi kerusakan atau gangguan pada jaringan transmisi listrik, sehingga mendukung upaya mitigasi risiko dan peningkatan efisiensi pemeliharaan infrastruktur energi.

Keterlibatan PT Technogis Indonesia dalam forum ini tidak hanya menegaskan kapasitas startup Indonesia dalam bidang teknologi industri, namun juga memperlihatkan besarnya potensi kolaborasi dengan mitra internasional, terutama di era transformasi digital yang semakin cepat. Produk dan solusi yang ditawarkan Technogis mendapat sambutan positif dari pihak Arab Saudi yang menunjukkan minat untuk mempelajari lebih lanjut pengalaman dan inovasi yang dimiliki Indonesia, khususnya di bidang manufaktur dan teknologi geospasial.

Melalui partisipasi ini, Technogis berharap dapat menjadi bagian dari kemitraan strategis yang berkelanjutan, serta terus berkontribusi dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pelaku penting dalam industri berbasis teknologi di tingkat global.