Pos

Perbandingan Software SIG Berbayar dan Open Source

Perbandingan Software SIG Berbayar dan Open Source – Sejauh yang kita tahu, SIG telah banyak berkembang. Saat ini, pengembangan software SIG telah banyak dilakukan oleh berbagai kalangan. terdapat berbagai macam produk perangkat lunak SIG yang sering kita jumpai, atau bahkan kita gunakan. Sebagian besar lebih familiar terhadap produk berbayar seperti ArcGIS.

Memang software tersebut lebih dikenal masyarakat mengingat perusahaan ESRI (Environmental System Research Institute) lebih dulu mengenalkan software SIG dengan fitur yang lebih lengkap dibandingkan dengan software lain pada era nya. Namun beberapa tahun belakangan ini, software SIG open source sudah semakin sering dikembangkan.

Meningkatnya kebutuhan akan penggunaan SIG menyebabkan pengembangan software open source menjadi sangat pesat. Salah satu software SIG open source yang masih terus berkembang dan banyak diminati masyarakat adalah QuantumGIS (QGIS). Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa perbedaan software berbayar  dan open source serta kelebihan dan kekurangannya? Berikut pemaparan singkat mengenai kedua software tersebut.

Rekomendasi Pelatihan : Pelatihan Web GIS Dasar 

Perangkat Lunak SIG

Perangkat lunak SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah jenis perangkat lunak yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data geografis. Perangkat lunak SIG memungkinkan pengguna untuk bekerja dengan data spasial, seperti peta, citra satelit, data geografis, dan atribut terkait. Perangkat lunak SIG digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pemetaan, pemodelan lingkungan, perencanaan kota, pengelolaan sumber daya alam, pemantauan cuaca, analisis demografi, dan banyak lagi.

artikel terkait : 

>> Mengenal Apa Saja Manfaat SIG di Bidang Transportasi

>> 5 Contoh Pemanfaatan SIG di Bidang Kesehatan yang Dapat Diaplikasikan 

>> Pemanfaatan SIG untuk Mitigasi Bencana Alam di Indonesia 

 

Quantum GIS | Sumber : Wikipedia

contoh software sig | Quantum GIS | Sumber : Wikipedia

 

Perangkat Lunak SIG Berbayar

Dari sisi sistem pengembangan software: 

  1. Pengembangan software oleh tim pemograman pengembangan software pada suatu perusahaan. Pengembangan menggunakan manejemen dan perencanaan yang sangat baik dan terstruktur, hingga produk selesai dan dipasarkan kepada publik.
  2. Perusahaan memiliki wewenang yang mutlak, biasanya pengembangan software dibatasi, sehingga setelah produk dirilis, pengembangannya pun terbatas.
  3. Memiliki hak cipta Copyright, dimana perusahaan memiliki hak cipta mutlak dan dilindungi oleh hukum

Kelebihan :

  1. Memiliki kemampuan yang baik, seperti perangkat yang ditawarkan memiliki tool yang lengkap untuk menangani berbagai proses dan di buat seotomatis mungkin.
  2. Dapat mengolah data vektor maupun raster menggunakan satu perangkat, dengan proses yang bervariasi dan kompleks sekalipun.
  3. Fitur yang dibawa lengkap dan banyak, disamping itu interface yang diberikan menarik dan mudah untuk dioperasikan
  4. Keamanan terjamin, untuk bisa dipublikasikan software SIG berbayar perlu melewati berbagai macam tes keamanan sehingga bisa memastikan bahwa software yang dimilikinya cukup aman
  5. Integrasi dengan perangkat lain, beberapa software SIG berbayar dirancang agar bisa digunakan dengan intergrasi perangkat lain misalnya saja integrasi dengan perangkat keras GPS
  6. Dokumentasi dan pembelajaran, perangkat lunak SIG berbayar menyediakan banyak panduan yang dapat diakses dengan bebas khusus pelanggannya.

Kekurangan :

  1. Harga sangat mahal
  2. Lisensi yang diperoleh dari pembelian hanya terbatas untuk satu atau beberapa device saja.
  3. Jika ada bug pada perangkat, harus menunggu versi update oleh perusahaan sehingga tidak dapat teratasi dengan cepat.
  4. Biasanya software berbayar tidak selalu compatible dengan semua platform. Misalnya ArcGIS, belum mengeluarkan versi Linux.

Contoh aplikasi SIG berbayar adalah : ArcGIS, Global Mapper, MapInfo, ErMapper.

 

remote sensing untuk mitigasi bencana

remote sensing untuk mitigasi bencana

 

Perangkat Lunak SIG Open Source

Dari sisi sistem pengembangan software, 

  1. Pengembangan dapat dilakukan oleh siapapun, sedangkan suntikan dana diperoleh dari dana donasi, investor, maupun pribadi. Lisensinya terbuka, sehingga user dapat menggunakannya untuk apa saja.
  2. Pengembangan dilakukan oleh komunitas tertentu dan bersifat umum.
  3. Memiliki hak cipta Copyleft, dimana terdapat kebebasan dalam pendistribusian tanpa atau dengan perubahan.

Kelebihan

  1. Pengembangan di dukung oleh komunitas, sehingga ketika ada bug pada software akan segera di atasi.
  2. Software yang ditawarkan relatif lebih ringan, tools yang tersedia lebih sederhana, dan biasanya support di instal pada semua platform.
  3. Dapat digunakan pada banyak device, tidak bergantung pada lisensi terbatas
  4. Siapapun bisa menggunakan perangkat lunak SIG open sources karena bisa di download dan dikembangkan dengan bebas

Kekurangan

  1. Fitur yang ditawarkan tidak sebanyak atau secanggih perangkat berbayar.
  2. Tidak jarang banyak pengguna yang kebingungan ketika menggunakan perangkat open source untuk pertama kali, terlebih bagi pengguna yang sudah mencoba aplikasi berbayar sebelumnya.
  3. Biasanya pengolahan terbatas hanya di vektor atau raster saja. Walaupun ada beberapa perangkat open source (seperti QGIS)  yang dapat digunakan untuk mengolah kedua jenis data, namun biasanya masih terfokus ke salah satu (pengolahan vektor lebih stabil dan baik dibandingkan tool raster atau sebaliknya).
  4. Pengguna harus aktif, ketika tool untuk mengeksekusi tidak tersedia, maka harus mencari informasi mengenai ekstensi yang dibutuhkan dan menginstalnya pada perangkat open source

Contoh aplikasi open source : QuantumGIS, MapWindow.

 

Dasar Pemilihan Software SIG

Entah berbayar ataupun gratis, software SIG memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan software SIG open sources yang gratis banyak yang memiliki kualitas baik juga populer sehingga banyak digunakan dan memenuhi kebutuhan Anda. Dalam pemilihannya antara software berbayar dan gratis, didasarkan pada kebutuhan pengguna, budget yang dimiliki dan juga kenyamanan masing-masing pengguna.

 

Jadi, Software Mana yang Anda Pilih?

Mungkin untuk lebih memahaminya, sebaiknya kita mencoba untuk belajar mengoperasikannya sehingga lebih paham mengenai perbedaan keduanya. Terdapat beberapa tutorial yang bisa dipelajari dari berbagai sumber untuk mengeksplor lebih jauh mengenai salah satu software tersebut.

Pemilihan software mana yang akan digunakan kembali ke masing-masing individu. Pertimbangan yang diperlukan adalah sejauh mana kita akan menggunakan SIG, apabila untuk pemrosesan ringan atau membuat analisis yang dirasa tidak begitu kompleks, bisa dilakukan dengan memilih software open source. Namun, kembali lagi kepada kebutuhan, dan kenyamanan dalam mengoperasikan SIG, tidak ada salahnya memilih software berbayar untuk memudahkan dalam mengaplikasikan SIG untuk kebutuhan kita.

Kontak TechnogisKontak Technogis

 

Apakah anda tertarik untuk mempelajari atau mengeksplor lebih jauh mengenai SIG dengan menggunakan ArcGIS dan software gis lainya?Anda bisa bergabung dengan pelatihan SIG Dasar atau pelatihan SIG Lanjut yang diselenggarakan oleh TechnoGIS Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dan reservasi, silahkan kunjungi website TechnoGIS Indonesia atau menghubungi kontak Techno GIS berikut ini.

Pemanfaatan SIG untuk Mitigasi Bencana Alam di Indonesia

Pemanfaatan SIG untuk Mitigasi Bencana Alam di IndonesiaNegara Indonesia adalah salah satu daerah yang bisa dibilang cukup rawan dengan berbagai ancaman bencana alam baik dari laut maupun dari gunung. Sudah beberapa kali terjadi bencana alam yang cukup besar bahkan bersifat merusak yang terjadi di Indonesia. Mulai dari tsunami, gunung meletus sampai dengan longsor.

Jika dulu masyarakat Indonesia masih menerima bencana alam, hidup dengan banyak bencana alam dan tidak melakukan apapun, maka di era sekarang dimana teknologi dan ilmu pengetahuan sudah berkembang cukup pesat, resiko bencana alam ini bisa di “kelola” agar pemerintah maupun masyarakat bisa ber-”siaga” dengan potensi bencana alam yang akan terjadi.

SIG (Sistem Informasi Geografis), membantu masyarakat maupun pemerintah untuk mengelola resiko bencana alam. Misalnya dengan mendeteksi daerah rawan bencana atau lainya. Juga memberikan edukasi agar masyarakat yang hidup pada daerah rawan bencana lebih bersiap dalam menghadapi bencana.

Baca Artikel : Topografi : Penjelasan dan Fungsinya

Pemetaan Daerah Rawan Bencana Dengan Ilmu SIG

Berkat bantuan ilmu SIG, kita bisa memetakan daerah rawan bencana. Sehingga kita mengetahui daerah mana saja yang memiliki potensi rawan bencana dan daerah yang berdampak.

Pemetaan daerah rawan bencana perlu dilakukan karena :

  1. Untuk membuat skenario penanganan bencana yang paling tepat
  2. Sebagai dasar untuk melakukan pemodelan dan simulasi bencana
  3. Dasar untuk manajemen bencana (evaluasi dan perencanaan pengungsian)

Tanpa pemetaan seperti ini kita tidak siap jika ada kondisi paling buruk datang.

Namun yang paling utama adalah SIG dapat membantu kita untuk mengetahui dan memetakan daerah rawan bencana sehingga penanggulangannya dapat dimaksimalkan.

Misalnya :

Dengan ilmu SIG kita bisa mengetahui bahwa pulau Jawa adalah daerah yang paling rentan mengalami kegempaan karena banyak gunung vulkanik aktif dan dilewati oleh lempeng samudra dan benua. Juga bagian selatan pulau jawa yang cukup rawan gempa dan tsunami.

Atau juga

Pemetaan bencana pada daerah Kuningan Jawa Barat yang menjadi daerah rawan longsor. Pemanfaatan SIG membantu mengetahui jenis tanah, tingkat kemiringan dan pola tutupan lahan yang menyebabkan daerah ini menjadi daerah rawan bencana.

Sehingga dari sini kita bisa mengetahui bahwa SIG membantu melindungi kita dari kerentanan bencana.

Menurut BPBD Probolinggo sendiri, penerapan dan pemanfaatan SIG dalam pengelolaan bencana memiliki beberapa fungsi yaitu

SIG dapat diterapkan untuk melindungi kehidupan, kepemilikan dan infrastruktur yang kritis terhadap bencana yang ditimbulkan oleh alam; melakukan analisis kerentanan, kajian multi bencana alam, rencana evakuasi dan`perencanaan tempat pengungsian, mengerjakan skenario penanganan bencana yang tepat sasaran, pemodelan dan simulasi, melakukan kajian kerusakan akibat bencana dan kajian keutuhan komunitas korban bencana.

Contoh Pemetaan Daerah Rawan Bencana

Contoh Pemetaan Daerah Rawan Bencana | Sumber : bappeda.kuningankab.go.id

SIG untuk Penanganan Bencana Alam

Selain digunakan untuk membantu kesiapan bencana alam, SIG juga banyak membantu untuk proses penanganan bencana alam.

Salah satunya adalah proses rehabilitasi tsunami Aceh dimana daerah yang terdampak bencana cukup luas sehingga untuk memudahkan proses evakuasi sampai dengan proses pembangunan kembali kota Aceh digunakanlah pemetaan daerah menggunakan LiDar.

Baca Artikel Tentang : Sewa GPS Geodetik

Kesimpulan

Proses mitigasi bencana sampai dengan proses pembangunan kembali pasca bencana sangat membutuhkan pemanfaatan SIG untuk memudahkan dalam mengetahui, merencanakan sampai dengan membuat keputusan dalam urusan bencana alam.

Untuk itu daerah perlu membuat pemetaan rawan bencana untuk mengantisipasi dan mempersiapkan bencana.

Anda bisa menggunakan jasa pemetaan di Indonesia untuk membantu membuat jasa pemetaan daerah rawan bencana.

pelatihan gis basic

Salah satu jasa pemetaan di Indonesia adalah Techo GIS Indonesia yang menyediakan berbagai jenis survey pemetaan untuk membantu proyek Anda.

Selain itu Anda juga bisa mengikuti pelatihan GIS untuk mengetahui bagaimana penggunaan ilmu GIS untuk menunjang pekerjaan Anda.

Pelatihan GIS Dasar Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kediri 3-6 Juli 2018

Pelatihan GIS Dasar Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kediri 3-6 Juli 2018 – Pelatihan gis pada minggu pertama bulan juli 2018. pelatihan GIS Dasar di ikuti peserta dari dinas lingkungan hidur kab kediri. pelatihan dimulai dari pengenalan data spasial, pemrosesan, dan pengolahan data hingga menjadi peta.

Bagi anda yang ingin mengikuti pelatihan GIS / SIG / Sistem Informasi Geografis silahkan menanyakan detail program pelatihan di TechnGIS melalui kontak kami :
Jln Pamularsih No 152B
Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]
Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pelatihan GIS Dasar :
Pelatihan GIS Tingkat Dasar

Pelatihan GIS Dasar PT Jayaland

Pelatihan gis technogis indonesia

Pelatihan gis technogis indonesia

Pelatihan GIS Dasar PT Jayaland – Pada minggu ke 2 bulan juni 2018 TechnoGIS Indonesia melakukan pelatihan GIS Tingkat dasar untuk peserta dari PT Jayaland, pelatihan dimulai dari pengenalan data spasial, pembuatan geodatabase, digitasi, hingga layouting peta, pelatihan juga dilaksanakan untuk penggunaan gps survey, mulai dari penggunaan, input data dan pemrosesan data dari GPS Survey.

 

 

Bagi anda yang ingin mengikuti pelatihan GIS / SIG / Sistem Informasi Geografis silahkan menanyakan detail program pelatihan di TechnGIS melalui kontak kami :
Jln Pamularsih No 152B
Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]
Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pelatihan GIS Dasar :
Pelatihan GIS Tingkat Dasar

Pelatihan GIS Dasar CV Asri Papua Consulindo

Pelatihan GIS Dasar CV Asri Papua Consulindo – Pada tahun 2018 TechnoGIS memberikan pelatihan diklat GIS Dasar kepada salah satu konsultan di Papua. pelatihan dimulai dari pengenalan data-data spasial dan bagaimana pemrosesannya. pelatihan juga terdapat materi lapangan yaitu penggunaan GPS dan pemrosesan data GPS di software-software pemetaan.

Pelatihan GIS Tingkat Dasar Universitas Pelita Harapan Jakarta

Pelatihan GIS Tingkat Dasar Universitas Pelita Harapan Jakarta – Pada minggu ke -2 bulan desember 2017. TechnoGIS kembali mengadakan pelatihan GIS tingkat dasar untuk parak praktisi di Universitas Pelita Harapan jakarta. pelatihan berfokus pada pengenalan data spasial dasar dan penerapannya dalam pembuatan peta. pelatihan sistem informasi geografis ini dilaksanakan selama 4 hari dengan konsep workshop intensif dari pukul 8 hingga 17.00. Pelatihan GIS tingkat dasar ditambahkan materi penggunaan GPS dilapangan dan cara pengolahan datanya.

pelatihan gis dasar technogis periode minggu ke 2 desember 17

Pelatihan GIS Tingkat Dasar Untuk Analisis Perbankan Bank BNI 46

Pelatihan GIS Tingkat Dasar Untuk Analisis Perbankan Bank BNI 46 – Pada minggu ke empat bulan november 2017, TechnoGIS memberikan pelatihan GIS Tingkat dasar untuk membantu analisis bidang perbankan menggunakan teknologi GIS. diharapkan pelatihan gis dasar ini dapat diterapkan untuk analisis persebaran bank, analalisis keruangan berkaitan dengan kondisi sekitar bank, dan jangkauan pelayanan suatu cabang menggunakan analisis spasial menggunakan software software GIS.

Pelatihan GIS Tingkat Dasar CV Benhari Konsultan, Papua-

Pelatihan GIS Tingkat Dasar CV Benhari Konsultan, Papua– Pada minggu ke 3 bulan Oktober 2017, TechnoGIS memberikan pelatihan diklat SIG Tingkat Dasar kepada perwakilan CV Benhari Konsultan yang sedang mengerjakan pekerjaan dibidang pemetaan. Perusahaan tersebut bergerak di bidang konstruksi dan konsultansi sejenisnya. pelatihan GIS Tingkat dasar memberikan pemahaman konsep spasial dan pelatihan pemetaan secara langsung.

Sistem Informasi Geografis ( SIG )

Sistem Informasi Geografis atau SIG adalah integrasi seperangkat hardware dan software yang digunakan untuk membuat, memproses, menganalisis data permukaan bumi untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu. pengertian ini merupakan hasil penggabungan dari berbagai pengertian-pengertian tentang Sistem Informasi Geografis dalam berbagai sumber dan tenaga ahli dibidang ilmu kebumian. Sistem Informasi Geografis mempunyai ciri yang unik daripada sistem informasi pada umumnya, dimana data spasial merupakan obyek utama yang dipelajari mempunya unsur lokasi secara absolut dimana posisi ini ditentukan dalam bentuk sumbu x (longitute) dan sumbu y (latitute) dalam perkembangannya data spasial untuk pemodelan 3D akan memiliki sumbu y (ketinggian). sumbu x dan y merupakan hasil pemikiran manusia dimana posisi ditentukan dari garis imaginer yang telah disepakati secara internasional menjadi sebuah batas / lokasi secara absolut di permukaan bumi.

Berikut beberapa pengertian Sistem Informasi Geografis dari berbagai sumber dan ahli.

Credit photo : TechnoGIS ID 2017

Sejarah perkembangan Sistem Informasi Geografis

Sebelum menilik mengenai sejarah dan perkembangan SIG, perlu di ketahui dahulu komponen utama dalam SIG yaitu data spasial. Data spasial merupakan data yang memiliki nilai keruangan atau posisi baik bersifat relatif maupun absolut. Awal mulanya, data spasial banyak digambarkan dalam berbagai jenis, bisa berupa mental map (peta yang tertanam dalam pikiran/ingatan), peta tergambar ataupun denah.

Pada beberapa situs bersejarah, salah satunya di gua Lascaux di Perancis yang diperkirakan dibuat pada 35000 tahun lalu terdapat gambaran rute migrasi hewan  pada dinding-dinding gua. Gambaran tersebut didiga sebagai gambaran mental map untuk menujukkan lokasi buruan hewan melalui kebiasaan migrasi mereka.

Informasi dan data spasial terus mengalami perkembangan hingga pembuatan peta dengan sistem yang lebih matematis pada tahun 150 SM dengan memperhatikan presisi hingga penambahan informasi garis khayal untuk acuan posisi. Perkembangan pemetaan terus dilakukan seiring dengan kebutuhan informasi spasial sehingga pada tahun 1700-an awal, survey pengukuran teknis terkontrol mulai dilakukan untuk pembuatan peta topografi.

Perkembangan peta juga beriringan dengan perkembangan teknologi komputerisasi. Awalnya komputer digunakan untuk keperluan militer saat perang dunia II dan perkembangannya cukup pesat saat itu. Setelah perang usai, komputer mulai dikembangkan untuk berbagai bidang tidak terkecuali untuk pengolahan data spasial. Perkembangan fungsi perangkat keras dan perangkat lunak mendorong untuk perkembangan pengolahan data spasial yang mulanya penggambaran menjadi satu basis mulai dipisahkan dalam sistem layer. Teknik ini mulai digunakan pada kisaran tahu 1960-an.

Pada tahun 1967 Kanada menjadi negara pertama yang menggunakan SIG untuk inventarisasi data spasial di negaranya. Sistem yang digunakan diberi nama Canadian GIS untuk memetakan berbagai informasi penting di Kanada dikembangkan oleh Roger Tominson. Perangkat yang dikembangkan adalah gvSIG.CGIS yang sudah membawa banyak fitur didalamnya. Pada zaman itu, perangkat SIG tersebut sudah cukup lengkap dan luar biasa karena mampu untuk menampilkan banyak dataa dalam bentuk layer berbeda, mampu untuk memindai data dengan digitasi, dapat digunakan untuk analisis spasial berupa overlay atau tumpang tindih layer, basis data atribut yang terpisah, koordinat, hingga topologi.

Hingga akhir 1980 penggunaan perangkat keras SIG terus dikembangkan. Memang membutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkan sistem ini, namun akhirnya pada awal tahun 1990-an, beberapa perusahaan besar mampu mengambil alih kinerja perangkat CGIS menjadi bentuk perangkat mikro pada komputer pribadi. Hingga saat ini, banyak sekali perkembangan penggunaan aplikasi SIG karena fitur yang diberikan semakin canggih dan praktis. SIG dapat digunakan dengan mudah saat ini karena aplikasi free pun dapat ditemui. Implementasi ilmu dan analisis berbasis SIG juga dapat diterapkan dalam berbagai fenomena keruangan. Hal ini yang menuntut kebutuhan akan sumberdaya manusia yang mumpuni untuk mengolah dan menganalisis data spasial semakin tinggi.

Universitas yang berperan aktif dalam perkembangan ilmu Sistem Informasi Geografis di Indonesia Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang bberfokus dalam pengembangan ilmu Geografi, dan masih banyak lagi universitas di Indonesia yang juga memiliki fakultas Geografi berbasis pendidikan.

Pengenalan dan pengelolaan data spasial dapat dilakukan dengan belajar sig sejak dini. Belajar harus mencangkup praktek penggunaan tools beserta ekseskusinya. Hal ini dikarenakan data spasial berbeda dengan data biasa pada umumya karena memiliki informasi spasial dan memiliki informasi lainnya yang tercantum pada atributnya. Disamping pengenalan mengenai peran SIG dalam segala bidang, pemahaman mengenai konsep spasial juga sangat diperlukan. Nantinya pemahaman konsep ini yang akan menuntun dalam analisis spasial menggunakan SIG.

Untuk lebih mematangkan konsep dan prakteknya, perlu dilakukan pelatihan sig atau kursus sig yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Pelatihan yang memberikan konsep dasar secara ringan dan jelas sehingga mudah dipahami dan diterima serta praktek dalam eksekusi suatu studi kasus untuk mempermudah pemahaman dan implementasi SIG.

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis di berbagai bidang telah banyak diterapkan. Pada bidang pertanian contohnya, analisis untuk membantu pembuatan jaringan irigasi yang efektif dan pembuatan pemodelan jaringan sehingga perencanaan menjadi lebih efisien dari segi waktu dan tenaga jika dibandingkan dengan melakukan survey lapangan secara keseluruhan. Adapun di bidang pertanian, SIG juga memiliki peran untuk membatu dalam pengukuran lahan hingga estimasi produksi melalui pemetaan. Pada bidang perencanaan kota, SIG sangat berperan dalam representasi tata ruang kota dan perencanaan pembangunan dengan melihat aspek dampak dari pemanfataan suatu ruang. Bahkan untuk bidang kesehatan, SIG juga mulai dikembangkan untuk mengetahui potensi penyakit endemik yang dikaitkan dengan habitat vektor penyakit tersebut sehingga wilayah berpotensi dapat terklasifikasi dan tindakan preventif dapat dilakukan. Masih banyak lagi implementasi SIG lainnya untuk berbagai bidang yang sangat bermanfaat dan memiliki peran dalam pengambilan keputusan.

Prediksi arah perkambangan Sistem Informasi Geografis dimasa mendatang akan semakin berperan dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Pada saat ini, kebutuhan sumberdaya manusia yang memiliki skill analisis spasial dan pengoperasian SIG sudah banyak dibutuhkan, sehingga banyak orang yang belajar secara otodidak untuk mengenal SIG karena tuntutan. Oleh karenanya tidak ada salahnya jika memulai untuk belajar SIG dari sekarang dengan konsep yang benar sehingga implementasi dalam segala hal menjadi lebih mudah.

Portfolio Items