Tag Archive for: gps

Perbedaan GIS, GPS, dan Remote Sensing dalam Dunia Geospasial

Di era digital saat ini, kita berinteraksi dengan data lokasi setiap hari, seringkali tanpa menyadarinya. Mulai dari mencari rute tercepat di aplikasi peta, melihat prakiraan cuaca yang divisualisasikan, hingga membaca berita tentang pemantauan kebakaran hutan dari satelit. Di balik semua kemudahan dan informasi canggih ini, terdapat sebuah dunia yang kompleks dan kuat yang dikenal sebagai teknologi geospasial. Fondasi dari dunia ini dibangun di atas tiga pilar utama yang sering disebut bersamaan, namun memiliki peran yang sangat berbeda: GIS (Geographic Information System), GPS (Global Positioning System), dan Remote Sensing (Penginderaan Jauh).

Meskipun ketiganya saling melengkapi, memahami perbedaan fundamental di antara mereka adalah kunci untuk mengapresiasi bagaimana kita memetakan, menganalisis, dan memahami dunia kita. Salah mengartikannya sama seperti menyamakan peran seorang arsitek, seorang juru ukur, dan seorang fotografer udara dalam sebuah proyek konstruksi. Masing-masing memiliki keahlian unik, dan proyek hanya akan berhasil jika ketiganya bekerja dalam harmoni. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan, fungsi, dan sinergi dari trio teknologi geospasial ini.

1. Remote Sensing: Sang Mata Pengamat dari Kejauhan

Bayangkan Anda ingin mengetahui kondisi terkini sebuah hutan lindung yang sangat luas tanpa harus berjalan kaki menyusurinya. Di sinilah Remote Sensing, atau Penginderaan Jauh (Indraja), berperan. Secara definisi, Remote Sensing adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, area, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh oleh perangkat yang tidak melakukan kontak fisik langsung dengan objek tersebut.

Sederhananya, Remote Sensing adalah “mata di langit”. Perangkat ini bisa berupa sensor yang dipasang di satelit yang mengorbit ratusan kilometer di atas bumi, di pesawat terbang, atau yang kini semakin populer, di drone (pesawat tanpa awak). Sensor ini tidak hanya mengambil gambar layaknya kamera biasa. Mereka mampu menangkap data dari berbagai bagian spektrum elektromagnetik, termasuk inframerah (untuk mendeteksi kesehatan vegetasi), termal (untuk mendeteksi suhu permukaan), dan gelombang mikro (yang dapat menembus awan).

Fungsi utamanya adalah akuisisi atau pengumpulan data mentah. Remote Sensing menjawab pertanyaan mendasar: “Seperti apa kenampakan di sana?”

Contoh output dari Remote Sensing adalah:

  • Citra Satelit: Gambar permukaan bumi yang menunjukkan tutupan lahan, digunakan untuk memantau deforestasi, urbanisasi, atau perubahan garis pantai.
  • Foto Udara: Gambar resolusi tinggi dari pesawat atau drone, ideal untuk pemetaan detail perkebunan, perencanaan properti, atau inspeksi infrastruktur.
  • Data LiDAR: Menggunakan laser untuk membuat model 3D permukaan bumi yang sangat akurat, penting untuk analisis kontur, potensi banjir, dan perencanaan konstruksi.

Remote Sensing adalah langkah pertama dalam banyak alur kerja geospasial, menyediakan data mentah yang kaya tentang kondisi fisik bumi pada skala yang luas.

2. GPS: Sang Penentu Posisi Universal

Setelah Remote Sensing memberikan gambaran besar, kita seringkali perlu mengetahui lokasi yang tepat dari objek spesifik di dalam gambaran tersebut. Untuk inilah GPS (Global Positioning System) diciptakan. GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah Amerika Serikat, meskipun kini banyak sistem serupa dari negara lain seperti GLONASS (Rusia), Galileo (Uni Eropa), dan BeiDou (Tiongkok).

GPS bekerja melalui jaringan sekitar 30 satelit yang terus-menerus memancarkan sinyal waktu yang presisi. Sebuah perangkat penerima GPS di darat (seperti di smartphone atau alat survei) akan menangkap sinyal dari setidaknya empat satelit untuk melakukan triangulasi dan menghitung posisi tiga dimensinya—lintang, bujur, dan ketinggian—dengan tingkat akurasi yang luar biasa.

Fungsi utamanya adalah penentuan posisi. GPS secara spesifik menjawab pertanyaan: “Di mana lokasi persisnya ini?”

Data yang dihasilkan oleh GPS adalah koordinat geografis yang menjadi “jangkar” spasial. Tanpa koordinat yang akurat, data apa pun menjadi mengambang dan sulit untuk dianalisis dalam konteks geografis. Contoh penerapan GPS meliputi:

  • Navigasi: Memandu perjalanan Anda dari titik A ke B.
  • Survei dan Pemetaan: Para surveyor menggunakan GPS kelas survei untuk menandai batas tanah, titik kontrol peta, dan lokasi pembangunan infrastruktur dengan presisi sentimeter.
  • Geotagging: Menambahkan data lokasi pada foto, unggahan media sosial, atau saat tim lapangan mencatat temuan seperti lokasi pohon langka atau jalan rusak.

GPS tidak memberitahu Anda apa yang ada di suatu lokasi, tetapi ia memberitahu Anda di mana lokasi itu berada dengan sangat akurat.

3. GIS: Sang Otak Analitis dan Pusat Integrasi

Kini kita memiliki data mentah dari Remote Sensing dan data lokasi akurat dari GPS. Lalu, bagaimana kita menggabungkan dan memahaminya untuk menghasilkan wawasan yang berguna? Di sinilah peran GIS (Geographic Information System) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi sentral.

GIS adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola, menganalisis, memanipulasi, dan memvisualisasikan semua jenis data yang memiliki referensi geografis. GIS adalah “otak” dari ekosistem geospasial. Ia mengambil data dari berbagai sumber—termasuk citra dari Remote Sensing dan koordinat dari GPS—dan mengintegrasikannya dalam sebuah platform tunggal.

Konsep inti dalam GIS adalah “lapisan” atau layers. Bayangkan Anda menumpuk beberapa lembar plastik transparan. Lapisan pertama berisi peta jaringan jalan, lapisan kedua berisi sebaran sungai, lapisan ketiga berisi lokasi sekolah, dan lapisan keempat berisi data kepadatan penduduk. Dengan GIS, Anda bisa melihat semua lapisan ini secara bersamaan dan, yang lebih penting, menganalisis hubungan di antara mereka.

Fungsi utamanya adalah analisis spasial dan pengambilan keputusan. GIS menjawab pertanyaan yang lebih kompleks: “Mengapa ini terjadi di sini?” dan “Bagaimana jika…?”

Contoh analisis yang dilakukan GIS:

  • Analisis Proksimitas: Menemukan semua minimarket yang berada dalam radius 500 meter dari sebuah kompleks perumahan.
  • Analisis Overlay: Menumpuk peta kerawanan longsor dengan peta permukiman untuk mengidentifikasi penduduk yang paling berisiko.
  • Analisis Jaringan: Menentukan rute evakuasi tercepat dari area bencana ke rumah sakit terdekat dengan mempertimbangkan kondisi jalan.

GIS mengubah data mentah menjadi pengetahuan dan kecerdasan spasial yang dapat ditindaklanjuti.

Sinergi Tiga Serangkai: Studi Kasus Manajemen Banjir

Kekuatan sejati dari ketiga teknologi ini muncul saat mereka bekerja bersama. Mari kita lihat skenario manajemen bencana banjir:

  1. Aksi Remote Sensing: Setelah hujan deras, satelit atau drone diterbangkan untuk mengambil citra terbaru dari wilayah yang terdampak. Citra ini dengan cepat memetakan luas genangan air, menunjukkan desa mana saja yang terendam. (Menjawab: Seperti apa kondisi banjirnya?)
  2. Aksi GPS: Tim penyelamat di lapangan menggunakan perangkat GPS untuk menavigasi perahu karet mereka melalui area banjir. Saat mereka menemukan warga yang terjebak, mereka mencatat koordinat lokasi persis para korban. (Menjawab: Di mana lokasi para korban?)
  3. Aksi GIS: Semua data ini—peta genangan banjir dari Remote Sensing dan titik lokasi korban dari GPS—dimasukkan ke dalam GIS. Seorang analis kemudian menumpuknya dengan lapisan data lain seperti jaringan jalan, lokasi posko pengungsian, dan fasilitas kesehatan. GIS kemudian menganalisis data ini untuk menghasilkan:
    • Peta prioritas evakuasi.
    • Rute logistik paling efisien untuk mengirimkan bantuan.
    • Estimasi jumlah rumah dan infrastruktur yang rusak.

Dalam skenario ini, tidak ada satu pun teknologi yang bisa menyelesaikan masalah sendirian. Mereka membentuk alur kerja yang mulus dari akuisisi data, penentuan posisi, hingga analisis mendalam untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Kesimpulan

Secara ringkas, Remote Sensing adalah mata yang mengamati, GPS adalah jari yang menunjuk lokasi, dan GIS adalah otak yang berpikir dan menganalisis. Remote Sensing menyediakan gambaran besar, GPS memberikan akurasi di lapangan, dan GIS mengintegrasikan semuanya untuk menghasilkan pemahaman. Memahami perbedaan fundamental ini bukan hanya penting bagi para praktisi geospasial, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memanfaatkan kekuatan data lokasi untuk memecahkan masalah nyata di dunia yang semakin terhubung dan kompleks.

Rental GPS Geodetik

Rental GPS Geodetik – Untuk beberapa orang, sewa gps geodetik adalah hal yang jarang dilakukan, bahkan cukup asing mengenai gps geodetik. Kami akan menjelaskan kepada Anda secara rinci dan jelas apa itu. Mula mula, kita akan membahas apa itu geodetik dan geodesi.

Geodesi adalah yang mempelajari tiga sifat dasar Bumi. Yakni bentuk geometris, orientasi bumi, dan medan gravitasi. Ketiga sifat dasar itu diukur dan dipelajari sepanjang waktu agar hasil yang didapat selalu akurat.

Sedangkan Geodetik, merupakan suatu alat atau metode yang digunakan untuk mengukur dan memetakan segala aktivitas bumi.

 

GPS Geodetik Adalah

GPS adalah teknologi untuk mengetahui posisi suatu objek. Berdasarkan receivernya, sebuah GPS dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu GPS Geodetik, GPS Pemetaan dan juga GPS Navigasi.

GPS Geodetik adalah sebuah alat ukur yang dapat menentukan posisi sebuah objek dengan ketelitian tinggi dimana ia menggunakan satelit. Dibandingkan dengan GPS lainya, GPS Geodetik ini memiliki ketelitian tinggi. Dimana ia bisa mengukur hingga ketelitian mm.

Pun GPS Geodetik bisa menangkap sinyal L1,L2 dan GNSS.

Secara umum GPS Geodetik digunakan untuk kebutuhan pemetaan, misalnya dalam pengukuran tanah (survey topografi), Survey batas wilayah juga digunakan untuk monitoring.

Rental GPS Geodetik

Rental GPS Geodetik

 

Penggunaan GPS Geodetik

Zaman sekarang, teknologi sudah berkembang pesat. Kegiatan survey dan pemetaan saat ini lebih cepat dan akurat ketika memanfaatkan GPS Geodetik.

Mengapa? Alasannya adalah data yang dihasilkan oleh GPS geodetik tingkat ketelitian dan keautentikan data yang dihasilkan cukup tinggi dan bisa dipercaya. Karena itulah, alat ini banyak digunakan untuk pemetaan lahan yang memerlukan data yang sangat akurat seperti pemetaan area pertambangan, lahan perkebunan, perhutanan dan pertanian.

Penggunaan alat GPS bisa sangat akurat karena ia memanfaatkan satelit untuk penentuan posisi dan navigasi, berdasarkan pengukuran jarak yang menyiarkan sinyal radio pada frekuensi tertentu.

Menggunakan pengaturan antena pada benchmark dan penerima GPS frekuensi ganda yang di monumen dengan baik, dimungkinkan untuk mengubah pengukuran jangkauan antena satelit menjadi posisi dengan tingkat presisi tingkat tinggi, bahkan mencapai satuan milimeter.

Baca Tentang GPS RTK : Definisi dan Penggunaannya

Penggunaan alat tersebut memungkinkan pengukuran sejumlah besar situs geodetik dalam waktu yang lebih singkat, yang  biasanya memerlukan waktu dua hingga tiga minggu. Alat ini memanfaatkan bidang perpindahan di atas wilayah deformasi aktif dengan pengambilan sampel spasial yang cukup padat untuk mendeteksi gradien deformasi dan variasi panjang gelombang pendek dalam pola regangan, yang merupakan data penting untuk memahami proses fisik yang mengendalikan deformasi dan bahaya yang terkait dengan sesar aktif bumi.

Menggunakan data yang diukur melalui Geodetik GPS adalah salah satu cara untuk penentuan posisi dan struktur secara akurat. Mereka memberikan rangkaian waktu terus menerus dari posisi situs, penting untuk studi deformasi transien.

Terdapat 3 titik yang dapat dijadikan parameter dari Geodetik GPS, yaitu lokasi titik nol dari sistem koordinat. Untuk penentuan titik pada permukaan bumi maka acuannya adalah titik nol dari sistem koordinat yang akan digunakan. Dan pada titik nol ini akan berpusat pada lokasi massa bumi atau pada sistem koordinat geosentrik atau jika berbanding lurus dengan permukaan bumi atau toposentrik.

 

Fungsi GPS Geodetik Untuk Pemetaan

Fungsi dari penggunaan GPS Geodetik tentu saja adalah untuk memberikan informasi pemetaan dan akurasi posisi secara akurat di permukaan bumi, segala kegiatan yang berkaitan dengan posisi dan lokasi di permukaan bumi dapat diukur dengan bantuan Geodetik GPS.

Perangkat tersebut harganya memang terlampau tinggi. Namun sesuai dengan hasil yang diberikan. Fitur dan cara kerja dari alat ini juga terbilang kompleks. Menggunakan dua jenis Frekuensi yaitu L1 dan L2.

Cara kerjanya adalah frekuensi L1 akan membawa dan merekam data pseudorange dan data fase atau kode p (Y) dan C/A beserta pesan navigasi. Sedangkan frekuensi L2 akan membawa kode P(Y) dan pesan navigasi.

Dengan posisi diferensial, pemetaan bisa dilakukan dari jarak yang begitu jauh. Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari alat tersebut.

Baca Artikel Tentang Pemetaan Area Pertambangan Menggunakan Nivo VTOL V2

 

Rental GPS Geodetik

Membutuhkan GPS Geodetik untuk project survey geospasial Anda? Bisa rental GPS Geodetik di Techno GIS Indonesia. Layanan GIS Indonesia yang tidak hanya memberikan jasa survey pemetaan saja melainkan lengkap dengan jasa lainya seperti

  1. pelatihan gis
  2. pelatihan pemetaan drone
  3. pelatihan webgis
  4. jasa lidar
  5. sewa gps

dan layanan bidang geospasial lainya. Jika Anda ingin menggunakan layanan Techno GIS bisa termasuk sewa GPS Geodetik langsung menghubungi tim marketing Techno GIS Indonesia di Kontak Techno GIS. Silahkan konsultasi tentang harga, syarat dan ketentuan rental gps geodetik juga lainya bersama tim marketing Techno GIS Indonesia.

Sewa GPS Geodetik

Sewa GPS Geodetik – GPS adalah salah satu teknologi yang tidak lagi asing sekarang ini. Sebab berkat bantuan GPS, kita bisa dengan mudahnya pergi kemana saja dengan navigasi yang sudah disediakan dalam peta. Tidak hanya navigasi kemana kita ingin pergi, namun GPS juga bisa memberikan kita gambaran mengenai bentuk permukaan bumi dengan baik sehingga kita bisa mendapatkan gambaran bumi dengan mudah dengan bantuan GPS.

 

GPS dalam Dunia Pemetaan

Dalam dunia pemetaan, GPS banyak digunakan untuk membantu melakukan pengukuran untuk suatu objek secara akurat. Bahkan sekarang ini penggunaan GPS pada dunia pemetaan sudah menggunakan GPS terbaru untuk menggantikan cara konvensional.

Dalam pemetaan sendiri, GPS diterapkan untuk beberapa kebutuhan atau kasus, diantaranya adalah untuk Penentuan posisi untuk berbagai bidang seperti oceanografi, pembangunan basis data untuk SIG, Fotogrametri dan lain sebagainya.

 

Kenapa Menggunakan GPS Untuk Pemetaaan?

Ada beberapa alasan kenapa GPS digunakan untuk kebutuhan pemetaan, diantaranya adalah karena

  1. Teknologi yang tepat untuk berbagai kondisi. Baik untuk malam hari maupun pagi hari, GPS bisa digunakan pun untuk posisi hujan, kabut atau berbagai kondisi cuaca yang lainya pun, GPS bisa berjalan dengan baik.
  2. GPS memiliki satelit yang juga memiliki ketinggian orbit yang tinggi. Sehingga hal ini memungkinkan untuk pengguna GPS digunakan oleh banyak orang dan dapat meliput berbagai wilayah dengan baik tanpa ada batas wilayah atau batas alam tertentu.
  3. Penggunaan GPS tidak terpengaruh oleh kondisi topografi wilayah
  4. GPS memiliki spektrum ketelitian yang cukup tinggi

Untuk itulah GPS banyak diandalkan untuk kebutuhan pemetaan. Bahkan GPS juga menggantikan metode konvensional yang sebelumnya banyak digunakan di dunia pemetaan.

 

Baca Artikel Tentang : Survei Geolistrik

GPS Geodetik dalam Dunia Pemetaan

Salah satu jenis GPS adalah GPS Geodetik. GPS tipe ini adalah GPS yang memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Dimana tingkat ketelitiannya sampai dengan hitungan milimeter dan terdiri dari komponen base dan rover.

GPS Geodetik ini banyak digunakan untuk pengukuran permukaan bumi seperti hutan, kebun, lahan dan lain sebagainya.

GPS Geodetik ini dinilai cukup akurat. Hal ini disebabkan karena ia dapat menangkap sinyal pada frekuensi L1 dan L2 atau yang biasa kita sebut dengan GNSS. Dengan begitu, GPS juga bisa melakukan perekaman raw data.

gps geodetik

Kelebihan GPS Geodetik kenapa banyak digunakan adalah karena memiliki kualitas pengukuran yang akurat. Selain itu penggunaannya dalam pemetaan cukup fleksibel, pengguna bisa menempatkan GPS pada jarak tertentu yang fleksibel.

 

Baca Artikel : Pengenalan Software Opensource QGIS (Quantum GIS)

Kelengkapan Pengukuran Menggunakan GPS Geodetik

Untuk mengukur objek menggunakan GPS Geodetik, apa saja sih kelengkapan alat yang diperlukan? Mari kita cek bersama.

Seperti yang sebelumnya kita bahas, penggunaan GPS Geodetik untuk pengukuran membutuhkan dua komponen utama yaitu rover dan base station.

Kelengkapan Base Station Kelengkapan Rover
Kabel antena Tripod
Receiver Tribranch
Recon data collector Gps
Pengunci recon
Recon data collector

Kelengkapan Pengukuran Menggunakan GPS Geodetik

Dengan kelengkapan data seperti di atas, pengukuran menggunakan GPS Geodetik bisa berjalan optimal.

 

Baca Artikel Tentang : Lebih Dekat Dengan WebGIS

Bagaimana Cara Mengukur Menggunakan GPS Geodetik

Berikut adalah langkah untuk menggunakan GPS Geodetik untuk pengukuran lahan atau pemetaan.

  1. Menentukan titik koordinat yang akan digunakan sebagai titik patokan menggunakan GPS Garmin
  2. Memposisikan tripod pada titik koordinat tersebut
  3. Pasang vertical extention ke adaptor yang sudah tersambung ke antena
  4. Letakkan vertical extention ke tripod
  5. Menentukan tinggi kabel antena dari permukaan tanah
  6. Pasa antena ke GPS
  7. Menghidupkan GPS dan pengaturan aplikasi
  8. Melakukan pengaturan koordinat dan status satelit untuk kemudian memasukkan parameter dasar
  9. Melakukan proses perekaman data
  10. Pengolahan data pengukuran

Jadi begitulah cara mengukur GPS Geodetik untuk mengukur objek sesuai dengan kebutuhan.

 

Pelatihan GIS

Tempat Sewa GPS Geodetik

Ingin menggunakan GPS Geodetik untuk kebutuhan pemetaan? Anda bisa banget sewa GPS Geodetik di jasa survey Techno GIS Indonesia. Layanan geospasial yang membantu Anda memenuhi kebutuhan di bidang spasial. Bersama tim yang profesional juga layanan yang lengkap, membantu Anda memenuhi kebutuhan spasial dengan baik.

Selain sewa GPS Geodetik kami juga menjual produk lainya yang bisa Anda cek di Toko Techno GIS . ada juga pelatihan GIS sampai dengan jasa foto udara untuk kebutuhan pemetaan.

Sekian ulasan hari ini tentang GPS Geodetik, semoga bermanfaat!

Hal-hal yang Mempengaruhi Akurasi GPS GNSS / GPS Geodetik

Hal-hal yang Mempengaruhi Akurasi GPS GNSS / GPS Geodetik – GPS geodetik merupakan gps yang memiliki akurasi yang tinggi hingga Centi Meter

sewa gps geodetik

sewa gps

sewa gps gnss

jual gps geodetic murah

gps geodetic murah

Tipe dan Jenis GPS Geodetik Yang Wajib Diketahui Surveyor

Tipe dan Jenis GPS Geodetik Yang Wajib Diketahui Surveyor – Seorang surveyor pastinya akan berhadapan dengan seri dan merk GPS geodetik yang sangat beragam

sewa gps geodetik

 

Tag Archive for: gps