Pengambilan Foto Udara pada Lahan IUP Pertambangan: Metode, Tahapan, dan Manfaat
Pengambilan foto udara (aerial photography) pada lahan Izin Usaha Pertambangan (IUP) merupakan langkah penting dalam mendukung kegiatan eksplorasi, monitoring operasi tambang, hingga reklamasi pasca-tambang. Teknologi ini umumnya dilakukan menggunakan drone/UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang dilengkapi sensor kamera resolusi tinggi, sehingga mampu menghasilkan data spasial yang akurat, cepat, dan efisien dibandingkan metode pengukuran konvensional.
1. Tujuan Pengambilan Foto Udara pada Lahan IUP
Beberapa tujuan utama kegiatan ini antara lain:
- Pemetaan topografi awal sebelum kegiatan eksplorasi dan penambangan.
- Monitoring progres tambang, seperti pergerakan front penambangan, disposal area, dan stockpile.
- Pengukuran volumetrik, meliputi volume overburden, ROM, atau material lainnya.
- Identifikasi kondisi lingkungan, seperti aliran air, sedimentasi, tutupan lahan, dan kondisi vegetasi.
- Dokumentasi visual untuk keperluan laporan IUP OP, RKL-RPL, RKAB, dan audit K3LH.
- Kontrol operasional perusahaan terhadap kontraktor tambang.
Dengan foto udara, perusahaan dapat memperoleh gambaran menyeluruh wilayah tambang secara real-time tanpa harus turun langsung ke area yang sulit diakses
2. Peralatan dan Teknologi yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil foto udara berkualitas tinggi, digunakan beberapa perangkat khusus:
a. Drone/UAV
- Multirotor (DJI Phantom, Mavic, Matrice 300)
- Fixed wing (SenseFly eBee, WingtraOne)
- Drone hybrid (VTOL)
b. Kamera dan Sensor
- Kamera RGB resolusi tinggi (20–48 MP)
- Sensor multispektral (jika digunakan untuk analisa lingkungan)
- LiDAR (opsional, untuk topografi vegetasi lebat)
c. GNSS RTK / PPK
- Menjamin akurasi koordinat foto (centimeter level), terutama untuk pemetaan topografi.
d. Perangkat Lunak Pengolahan
- Agisoft Metashape
- Pix4D Mapper
- Global Mapper
- ArcGIS atau QGIS
Software ini menghasilkan orthophoto, DEM/DTM, kontur, point cloud, dan model 3D.
3. Tahapan Pengambilan Foto Udara
Kegiatan pemetaan foto udara di area IUP pertambangan melalui beberapa tahapan berikut:
1) Persiapan Administrasi
- Perizinan terbang (jika area di dekat bandara/objek vital)
- SOP K3 dan safety induction di area tambang
- Koordinasi dengan pengawas lapangan, operator alat berat, dan dispatcher
2) Survei Awal Lokasi
- Menentukan batas area IUP
- Identifikasi rintangan (tower listrik, lereng, alat berat)
- Penentuan titik GCP (Ground Control Point) jika digunakan
3) Penentuan Jalur Terbang (Flight Planning)
- Menetapkan ketinggian terbang (70–150 m)
- Ground Sampling Distance (GSD) disesuaikan kebutuhan (1–5 cm)
- Overlap foto (front overlap 75–85%, side overlap 65–80%)
- Mode otomatis untuk area luas
4) Pelaksanaan Penerbangan
- Drone diterbangkan sesuai flight plan
- Operator memonitor kecepatan angin, status baterai, dan sinyal GNSS
- Pengambilan foto berlangsung otomatis sesuai grid
5) Pengolahan Data
- Mengimpor foto ke software pemetaan
- Align photo dan membuat point cloud
- Generate orthomosaic dan DEM/DTM
- Analisa volume, kontur, dan perubahan morfologi tambang
6) Validasi dan Pelaporan
- Cek akurasi dengan GCP/ICP
- Membuat laporan teknis pemetaan
- Penyerahan data berupa orthophoto, peta kontur, layout progres tambang, dan video dokumentasi
4. Manfaat Foto Udara untuk Perusahaan Tambang
Penggunaan foto udara memberikan manfaat signifikan, antara lain:
a. Efisiensi Waktu dan Biaya
Area puluhan hingga ratusan hektar dapat dipetakan dalam waktu singkat.
b. Data Akurat dan Up-to-date
Resolusi tinggi membantu pengambilan keputusan operasional yang tepat.
c. Monitoring Progres Penambangan
Perubahan elevasi, kemajuan cut and fill, dan pergerakan pit dapat dipantau mingguan/bulanan.
d. Analisa Lingkungan Tambang
- Pengawasan sediment pond
- Identifikasi area rawan longsor
- Monitoring reklamasi
e. Bukti Dokumentasi
Sangat berguna untuk:
- Laporan ke Dinas ESDM
- Audit internal
- Presentasi kepada pemegang saham
5. Kesimpulan
Pengambilan foto udara pada lahan IUP pertambangan adalah metode modern yang memberikan data cepat, akurat, dan komprehensif untuk mendukung kegiatan eksplorasi, operasional, hingga reklamasi. Dengan teknologi drone, GNSS RTK, dan perangkat lunak pemetaan, perusahaan tambang dapat melakukan pemantauan progres dan pengambilan keputusan dengan lebih efektif, efisien, dan aman.




Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!