Pemanfaatan GeoLiDAR untuk Deteksi Vegetasi dan Estimasi Biomassa Hutan

Pendahuluan

Ketersediaan data spasial yang akurat mengenai vegetasi hutan sangat penting untuk pengelolaan sumber daya alam, konservasi, mitigasi perubahan iklim, serta perhitungan stok karbon. Seiring berkembangnya teknologi pemetaan, GeoLiDAR (Geospatial Light Detection and Ranging) menjadi salah satu metode paling efektif dalam mendeteksi struktur vegetasi dan mengestimasi biomassa hutan secara cepat, presisi, dan efisien.

GeoLiDAR bekerja dengan memancarkan gelombang laser ke permukaan bumi lalu merekam pantulan sinyal untuk menghasilkan point cloud tiga dimensi. Informasi elevasi yang sangat detail memungkinkan analisis struktur vertikal hutan, seperti tinggi pohon, stratifikasi vegetasi, kepadatan tajuk, hingga volume vegetasi. Data ini sangat diperlukan untuk estimasi biomassa dan pemantauan kesehatan hutan.

Konsep Dasar GeoLiDAR dalam Analisis Vegetasi

Teknologi GeoLiDAR menghasilkan point cloud yang mengandung ratusan ribu hingga jutaan titik per hektar. Setiap titik mewakili intercept laser dengan objek di permukaan tanah, termasuk daun, ranting, batang pohon, maupun permukaan tanah.

Dalam konteks vegetasi, dua parameter utama yang paling penting adalah:

  1. Canopy Height Model (CHM)

CHM diperoleh dari selisih antara:

  1. DSM (Digital Surface Model) → permukaan atas vegetasi/bangunan
  2. DTM (Digital Terrain Model) → permukaan tanah sebenarnya

Model ini sangat berguna untuk menghitung tinggi pohon dan menganalisis struktur tajuk.

  1. Profil Vertikal Vegetasi

GeoLiDAR menangkap pantulan multi-echo, sehingga setiap pulsa laser dapat menghasilkan beberapa titik dari lapisan vegetasi berbeda. Hal ini membuat GeoLiDAR unggul dibanding fotogrametri dalam memetakan hutan yang lebat.

Metodologi Analisis Biomassa Menggunakan GeoLiDAR

  1. Pengolahan Point Cloud

Tahapan awal meliputi:

  1. Import data LAS/LAZ
  2. Klasifikasi titik (ground, vegetation low-medium-high)
  3. Pembuatan DTM, DSM, dan CHM
  4. Ekstraksi tinggi pohon per plot
  5. Pendekatan Estimasi Biomassa

Beberapa metode umum:

  1. Allometric Equation (Paling Umum)

Biomassa dihitung dengan memasukkan parameter:

  1. DBH (diameter at breast height)
  2. Tinggi pohon (hasil CHM)
  3. Faktor jenis pohon

Contoh formula sederhana:
Biomassa = a × (DBH^b) × (H^c)
(di mana a, b, c nilai sesuai jenis vegetasi)

  1. Voxel-Based Biomass Estimation

Point cloud dipadatkan menjadi kubus (voxel) untuk menghitung volume vegetasi. Semakin banyak voxel terisi, semakin tinggi biomassa.

  1. Statistical Regression dan Machine Learning

Menggunakan hubungan antara variabel LiDAR (tinggi, densitas, intensitas) dengan biomassa survei lapangan:

  1. Random Forest
  2. SVM
  3. Gradient Boosting
  4. Deep Learning

Metode ini lebih presisi saat data hutan heterogen.

Hasil & Temuan Umum dari Pemanfaatan GeoLiDAR

Berdasarkan berbagai studi ilmiah, GeoLiDAR mampu memberikan manfaat berikut:

  1. Estimasi Biomassa Lebih Akurat

GeoLiDAR dapat mencapai tingkat akurasi 80–95% untuk biomassa di hutan tropis, terutama jika dikombinasikan dengan data survei lapangan.

  1. Pemetaan Struktural Hutan 3D

LiDAR mampu memodelkan:

  1. Tinggi pohon individual
  2. Kedalaman kanopi
  3. Tingkat tutupan vegetasi
  4. Distribusi vertikal daun

Hal ini penting untuk konservasi satwa, identifikasi area degradasi, dan rehabilitasi.

  1. Deteksi Perubahan Hutan (Change Detection)

Dengan perbandingan data multitemporal, GeoLiDAR dapat:

  1. Mendeteksi deforestasi kecil (< 5 meter perubahan tinggi pohon)
  2. Memantau pertumbuhan tanaman tahunan
  3. Mengidentifikasi kerusakan akibat kebakaran atau illegal logging
  4. Mendukung Estimasi Cadangan Karbon

Biomassa berkorelasi kuat dengan kandungan karbon. Karena itu, estimasi berbasis GeoLiDAR sangat efektif untuk program:

  1. REDD+
  2. MRV (Monitoring, Reporting, Verification)
  3. Penghitungan karbon nasional

 

 

 

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *