Total Station

Total Station – Bagi pekerja lapangan terutama yang bergerak dibidang survey, pengukuran, dan pemetaan, tentunya tidak asing lagi dengan Total Station. Alat pengukuran optis ini merupakan alat yang paling banyak dipilih untuk membantu pengukuran lapangan dengan alasan kecanggihan dan kemudahan pengoperasiannya. Total station merupakan regenerasi dari alat theodolite yang kemudian dikembangkan dengan memadukan komponen digital dan komponen elektronik untuk melakukan pengukuran jarak. Dengan adanya digitalisasi di dalam total station, pekerjaan akan menjadi lebih mudah karena data hasil pengukuran akan tersimpan dalam database yang sudah disetting di dalam alat, sehingga surveyor tidak perlu lagi mencatat setiap poin yang telah diukur. Oleh sebab itu, total station dianggap lebih praktis dibandingkan dengan theodolite.

Ada baiknya pemilihan total station yang digunakan juga dipertimbangkan. Pasalnya, teknologi yang semakin canggih mendukung kemampuan alat yang lebih presisi dan akurat. Saat ini kemampuan total station tidak diragukan lagi karena beberapa jenis diantaranya sudah dilengkapi dengan Global Navigation Satellite System (GNSS), dimana total station GNSS memiliki akurasi posisi yang lebih baik. Maka dari itu pengguna perlu mempertimbangkan pemilihan jenis total station yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Setiap surveyor lapangan yang bergerak di bidang pengukuran lahan khususnya, harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam pemanfaatan total station GNSS. Penggunaan total station juga harus didukung dengan kelengkapan alat lainnya yang tidak boleh terlupakan. Berikut beberapa daftar alat yang perlu disertakan dalam mendukung pengoperasian total station GNSS.

  1. Statif. Merupakan alat berupa kaki tiga yang digunakan sebagai tempat mendirikan total station GNSS dan prisma polygon. Statif dilengkapi dengan dudukan berbaut yang bias diatur kemiringannya untuk memastikan alat yang dipasang dalam kondisi netral / datar dengan memperhatikan niveau yang terpasang pada total station GNSS atau prisma poligon.
  2. Prisma. Terdapat dua jenis prisma yang bias digunakan untuk pengukuran dengan total station GNSS, yaitu prisma polygon dan prisma detil. Prisma polygon perlu disetting diatas statif dengan posisi data sebelum dilakukan pembakan, sedangkan prisma detil merupakan prisma yang disambungkan pada tongkat ukur dan fleksibel untuk dibawa berpindah-pindah tempat.
  3. Pita ukur. Merupakan alat ukur berbentuk roll meteran yang digunakan untuk mengukur tinggi ataupun jarak tertentu.
  4. GPS. Bisa berupa GPS handheld ataupun geodetic (untuk hasil maksimal). Digunakan untuk memverifikasi lokasi beridirinya alat dan validasi orientasi arah utara saat  setting alat sebelum digunakan dalam pengukuran.
  5. Unting-unting. Digunakan untuk mengetahui kesajaran dan posisi alat.
  6. Payung. Digunakan untuk melindungi total station dari sinar matahari langsung dan air hujan. Total station GNSS termasuk alat optis yang rentan terhadap beberapa kondisi sepeti terik matahari, cipratan air ataupun jamur. Dengan perawatan yang benar, alat akan dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
  7. Battery cadangan dan charger. Jika digunakan di lokasi yang jauh atau luas, sebaiknya bawa battery cadangan dan charger battery.
  8. Kabel data dan laptop. Beberapa jenis total station GNSS masih menggunakan kabel data khusus untuk memindahkan data hasil pengukuran ke device yang kita gunakan. Beberapa jenis lainnya sudah menyiapkan slot memory card yang bias di lepas dan pasang sesuai kebutuhan.

Beberapa alat-alat diatas dijual terpisah dari set total station, sehingga surveyor perlu melakukan pengecekan alat sebelum melakukan survei. Disamping itu, surveyor juga harus dipastikan memiliki skill atau kemampuan untuk mengoperasikan alat total station GNSS. Pengoperasiannya mudah, namun perlu diperhatikan bahwa alat perlu diatur sedemikian rupa sebelum siap untuk digunakan mengukur. Pengaturan awal biasa dilakukan pada posisi awal setelah alat sudah dipasang dengan benar. Pengaturan tersebut dilakukan untuk menentukan penyimpanan proyek pengukuran dan hasil pengukuran pada device yang tepat serta menentukan posisi awal dimana alat berdiri.  Oleh karenanya, perlu pemahaman yang baik bagi pengguna total station gnss agar tidak terjadi kesalahan fatal yang merugikan pengguna sendiri. Salah satu cara untuk menghindari hal tersebut, pengguna bias melakukan pelatihan total station gnss terlebih dahulu sebelum mengoperasikannya sendiri.

Adapun beberapa kegunaan total station yang akan dibahas disini yaitu sebagai berikut.

  • Konstruksi

Biasanya digunakan untuk surveyor dibidang teknil sipil. Pembangunan bias berupa pembangunan bangunan ataupun pembangunan infrastruktur seperti jalan, fly over / under pass, waduk, dll. Semua hal tersebut berkaitan dengan pengukuran dimensi untuk menghasilkan ukuran akurat dan presisi.

  • Pertambangan

Untuk kasus pertambangan, total station memiliki peran yang cukup penting. Pasalnya, pengukuran lokasi tambang berkaitan dengan posisi yang akurat dan perhitungan volume. Perhitungan volume dapat diukur dengan melakukan pengukuran permukaan dengan detil yakni dengan bantuan survey terestris total station.

  • Perkebunan

Biasanya digunakan untuk menentukan batas dan pengukuran luas. Hal ini berkaitan dengan jumlah pohon yang bias ditanam secara optimal disuatu perkebunan dengan luasan tertentu, Seperti yang kita ketahui, kebanyakan batas wilayah memiliki bentuk yang irregular sehingga dengan adanya total station akan memberikan informasi detil mengenai batas yang akurat.

  • Pemetaan

Semua hasil pengukuran total station GNSS diberbagai bidang, salah satunya dipaparkan dalam bentuk peta untuk memudahkan pembacaan posisi dan informasi spasial lainnya. Namun tidak semua pemetaan menggunakan total station. Pada umumnya, penggunaan total station dipertimbangkan untuk tema-tema tertentu dengan skala pemetaan rinci. Hal ini berkaitan dengan presisi informasi yang diberikan agar lebih akurat.

Dan masih banyak lagi bidang yang membutuhkan total station GNSS sebagai alat pengukuran lapangan. Jika Anda ingin memahami cara pengoperasian total station dengan baik dan benar, Anda bisa mengikuti pelatihan gps geodetic GNSS yang diselenggarakan oleh TechnoGIS Indonesia.

Untuk informasi pelatihan survey menggunakan total station silahkan baca disini : pelatihan survey terrestrial

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *