Istilah Penting dalam Dunia GIS yang Wajib Diketahui
Bagi pemula yang baru belajar Sistem Informasi Geografis (GIS), memahami berbagai istilah GIS adalah langkah awal yang sangat penting. GIS merupakan bidang yang kompleks dan multidisipliner, yang melibatkan geografi, teknologi informasi, pemetaan, dan analisis data. Dalam dunia GIS, ada banyak istilah teknis yang sering digunakan, mulai dari jenis data, metode analisis, hingga istilah dalam software GIS.
Artikel ini menyajikan kumpulan istilah GIS yang wajib diketahui oleh siapa pun yang ingin memahami dan menggunakan teknologi GIS secara efektif. Penjelasan disusun secara sederhana agar mudah dipahami oleh pemula sekalipun.
1. GIS (Geographic Information System)
GIS adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menangkap, menyimpan, memeriksa, mengelola, menganalisis, dan menampilkan data geografis. GIS memungkinkan kita untuk memahami pola, hubungan, dan tren spasial dalam bentuk peta, grafik, maupun laporan.
2. Data Spasial
Merupakan data yang mengandung informasi geografis atau lokasi di permukaan bumi. Data spasial mencakup dua bentuk utama:
-
Data Vektor: Representasi objek sebagai titik, garis, atau poligon.
-
Data Raster: Representasi data dalam bentuk grid atau piksel (misalnya citra satelit).
3. Data Atribut
Informasi deskriptif yang menjelaskan karakteristik dari data spasial. Contoh: untuk titik lokasi sekolah (data spasial), data atributnya bisa berupa nama sekolah, jumlah siswa, atau status akreditasi.
4. Layer (Lapisan)
Lapisan (layer) adalah representasi tematik dari satu set data geografis, yang ditampilkan dalam peta. Dalam software GIS, beberapa layer bisa ditumpuk untuk menampilkan informasi gabungan, misalnya layer jalan, layer bangunan, dan layer sungai.
5. Proyeksi Peta
Sistem matematis yang mengubah koordinat dari bentuk bola bumi ke bidang datar (peta). Tanpa proyeksi yang tepat, data dari berbagai sumber bisa tidak sejajar atau tidak akurat.
Contoh: UTM (Universal Transverse Mercator), WGS 84 (digunakan oleh GPS).
6. Koordinat Geografis
Sistem yang digunakan untuk menentukan posisi di bumi berdasarkan lintang (latitude) dan bujur (longitude). Format umum: derajat, menit, detik (DMS) atau desimal (DD).
7. Georeferensi (Georeferencing)
Proses mengaitkan data spasial (misalnya gambar peta lama) dengan sistem koordinat dunia nyata, agar bisa digunakan bersama data GIS lainnya.
8. Shapefile (.shp)
Salah satu format file GIS yang paling umum untuk menyimpan data vektor. Biasanya digunakan dalam ArcGIS atau QGIS. Meskipun disebut “shapefile”, format ini terdiri dari beberapa file (seperti .shp, .shx, dan .dbf) yang saling terkait.
9. Geodatabase
Struktur database untuk menyimpan, mengelola, dan mengorganisasi data GIS dalam jumlah besar. Format ini digunakan untuk efisiensi dan konsistensi data dalam proyek GIS yang kompleks.
10. Digitasi (Digitizing)
Proses mengubah data peta dari format analog (kertas) menjadi digital dengan menggambar ulang menggunakan software GIS. Digitasi dilakukan untuk menghasilkan data vektor dari citra atau peta raster.
11. Buffer
Fungsi analisis spasial yang digunakan untuk membuat zona di sekitar suatu fitur (misalnya membuat area radius 500 meter dari sungai). Digunakan untuk analisis seperti menentukan area terdampak, zona aman, dan lain-lain.
12. Overlay
Teknik yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih layer untuk menemukan hubungan spasial di antara mereka. Contohnya, melihat tumpang tindih antara peta lahan pertanian dengan peta kawasan lindung.
13. Query Spasial
Proses pencarian data berdasarkan kondisi lokasi atau posisi. Misalnya: mencari semua rumah yang berjarak kurang dari 1 km dari sekolah.
14. Remote Sensing
Penginderaan jauh, yaitu pengambilan data permukaan bumi dari jarak jauh menggunakan sensor, biasanya dari satelit atau drone. Data dari remote sensing sering digunakan dalam GIS, terutama untuk peta penggunaan lahan atau perubahan lingkungan.
15. GPS (Global Positioning System)
Teknologi yang digunakan untuk menentukan lokasi di permukaan bumi dengan akurasi tinggi menggunakan sinyal satelit. Dalam GIS, GPS digunakan untuk pengumpulan data spasial di lapangan.
16. Topologi
Hubungan spasial antara objek dalam data GIS, seperti konektivitas, adjacency (berdekatan), dan containment (saling mengandung). Topologi penting untuk menjaga keakuratan data dalam analisis spasial.
17. Metadata
Informasi yang menjelaskan asal-usul, kualitas, format, dan struktur dari dataset GIS. Metadata penting untuk memastikan data digunakan dengan tepat dan bisa diintegrasikan dengan dataset lain.
18. WMS (Web Map Service)
Layanan yang memungkinkan pengguna mengakses dan menampilkan peta dari server GIS melalui internet, tanpa harus mengunduh data. Banyak platform GIS modern menggunakan WMS untuk menampilkan peta secara online.
19. QGIS
Software GIS open source yang sangat populer dan digunakan secara luas oleh pemula maupun profesional. QGIS mendukung banyak format data GIS dan memiliki berbagai fitur analisis spasial.
20. ArcGIS
Software GIS komersial yang dikembangkan oleh Esri. ArcGIS banyak digunakan di institusi pemerintahan dan perusahaan besar karena kelengkapan fiturnya dan dukungan teknis yang kuat.
Mengapa Memahami Istilah GIS Itu Penting?
Mengetahui dan memahami istilah GIS sangat penting karena:
-
Memudahkan proses belajar GIS, terutama saat mengikuti tutorial atau membaca dokumentasi.
-
Mempermudah komunikasi dalam tim proyek GIS.
-
Menghindari kesalahan dalam pemrosesan dan analisis data.
-
Meningkatkan efisiensi dalam menggunakan software GIS.
Seperti mempelajari bahasa baru, memahami terminologi dasar akan mempermudah kamu dalam mengeksplorasi dan menguasai dunia GIS secara menyeluruh.
Kesimpulan
GIS bukan sekadar peta, melainkan sistem yang kompleks dan canggih. Untuk memahami dan menguasainya, kamu harus terlebih dahulu mengenal berbagai istilah GIS yang sering digunakan. Artikel ini menyajikan daftar istilah paling penting yang akan sering kamu temui dalam penggunaan software GIS, pengolahan data spasial, dan analisis geospasial secara umum.
Semakin sering kamu berlatih dan terlibat dalam proyek GIS, semakin akrab kamu akan menjadi dengan istilah-istilah ini. Jangan khawatir jika awalnya terasa membingungkan — seiring waktu, kamu akan mulai berpikir secara “spasial” dan mampu menggunakan GIS sebagai alat bantu yang kuat dalam pekerjaan, studi, atau riset.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!