Map Design 2 : Simbolisasi

Map Design 2 : Simbolisasi  – Map Design (Desain Peta) sering dihubungkan dengan teknik visualisasi peta. Orang yang berperan dalam melakukan desain peta disebut dengan kartografer (cartographer). Di Indonesia khususnya, literatur yang membahas tentang desain dan simbologi pada peta masih tergolong sedikit. Oleh karenanya, kami ingin berbagai sedikit informasi yang berkaitan dengan desain peta khususnya simbologi.

Simbologi merupakan aspek yang sangat penting dalam pemetaan. Simbol digunakan untuk menggambarkan informasi dalam bentuk atau warna tertentu yang dapat diartikan oleh map user. Pemilihan simbol tentunya tidak boleh dilakukan sembarangan. Beberapa poin penting yang perlu dilakukan dalam pemilihan simbol adalah sebagai berikut.

  1. Identifikasi tipe data yang akan disimbolkan : nominal, ordinal, interval, rasio.
  2. Identifikasi persepsi visual pada setiap data tersebut : asosiatif, selektif, order, kuantitatif.
  3. Pilih variable visual yang paling baik dalam reprentasi data tersebut pada peta yang akan dibuat : posisi, bentuk, orientasi, warna, tekstur, nilai, ukuran.
  4. Aplikasikan simbol tesebut pada peta.

Perlu diketahui, tipe data yang digunakan dalam peta memiliki berbagai macam jenis. Tipe data berpengaruh terdapat karakter simbol yang perlu ditonjolkan. Simbol berdasarkan bentuknya memiliki dua jenis, yaitu simbol geometrik dan simbol piktorial.

  1. Simbol Geometrik

Simbol geometrik (Geometric symbols) adalah simbol yang berbentuk bangun geometrik. Simbol geometrik dapat berupa titik, garis, maupun area. Pada kebanyakan peta, simbol ini sering digunakan karena bentuknya yang mudah untuk digambarkan. Disamping itu, simbol-simbol ini juga telah disediakan oleh perangkat lunak pemetaan sebagai default.

Kelebihan dari penggunaan simbol ini adalah mudah untuk digambarkan, banyak pilihan kombinsai geometrik yang bisa digunakan, dan terlihat lebih sederhana. Namun terdapat kekurangan dari  penggunaan simbol ini yaitu membutuhkan legenda yang jelas dan sesuai karena simbol yang muncul tidak dapat diartikan tanpa pembacaan legenda.

  1. Simbol piktorial

Simbol piktorial adalah simbol yang mengadopsi bentuk objek atau fenomena yang akan digambarkan pada peta. Permisalan paling mudah adalah rumah atau bangunan yang digambarkan dengan simbol berbentuk rumah. Simbol ini lebih banyak digunakan pada peta-peta periode awal (2300 SM) hingga abad pertengahan (abad 15 – 17). Pada saat ini, simbol-simbol piktorial masih digunakan namun hanya pada peta-peta tertentu.

Kelebihan dari penggunaan simbol piktorial adalah mudah dipahami oleh map user tanpa harus membaca legenda terlebih dahulu. Disamping itu, simbol piktorial dibuat menyesuaikan dengan karakteristik penggambaran peta sehingga memberikan nilai tambah dari segi visualisasi dan  seni.

Gambar 1. Perbandingan simbol geometrik dan piktorial pada objek titik, garis, dan poligon.

 

Gambar 1. Perbandingan simbol geometrik dan piktorial pada objek titik, garis, dan poligon.

Pada contoh di atas, simbol piktorial area yang digunakan adalah simbol pada peta-peta abad pertengahan. Contoh lain penggunaan simbol piktorial pada era saat ini adalah peta wisata (Gambar 2 – 4).Gambar 2. Peta wisata Hawaii, tanpa legenda namun dapat dipahami informasi di dalamnya.

Gambar 2. Peta wisata Hawaii, tanpa legenda namun dapat dipahami informasi di dalamnya.
(Sumber : https://mapcollection.wordpress.com/tag/tourism/)

Gambar 3. Pate wisata Georgia (Sumber : https://georgiaabout.com/2014/06/18/tourist-maps-of-georgia/)

Gambar 4. Peta Universitas Baylor (Sumber : https://www.johnromanillustration.com/illustrated-maps.html)

 

 

Ikuti pelatihan TechnoGIS Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih mengenai pemetaan.

 

Feel easy, feel happy for mapping 🙂

 

Related Post :

LAYOUT TEMPLATE dan ATLAS MAPBOOK dengan QGIS

Map Design 1

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *